Assalamu'alaikum wr. wb.
GROUP BATAK MUSLIM DI FACEBOOK
Quote:
Original Posted By SEKAPUR SIRIH
Thread ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak umum bahwa sesungguhnya suku Batak tidak semuanya kristen. TS merasa perlu membuat thread ini karena pada umumnya orang sering menilai bahwa Batak sudah pasti Kristwn. Padahal kenyataannya tidak demikian. Di thread ini juga TS berusaha untuk melampirkan bukti2 pendukung yg menguatkan! Harapannya kedepan info dari TS bisa meluruskan informasi yg kurang lengkap dan bahkan salah yg selama ini beredar di situs2 informasi semisal wikipedia.
Mungkin sebagian besar dari anda mengira kalau Batak adalah Kristen. Atau bahkan ada yang berpendapat bahwa BATAK = Kristen. Sangat wajar, karena itulah kenyataan yang berkembang di masyarakat tentang agama dari suku2 di Indonesia. Sama halnya dengan kalau Jawa = Islam, Manado = Katolik, Padang = Islam, Ambon = Kristen, Aceh = Islam, dll. Padahal tidak demikian adanya. Terutama di Tanah Batak, Islam memiliki umat yg tdk sedikit.
Sebenarnya jauh sebelum agama2 masuk ke Tanah Batak, orang Batak sudah memiliki agama dan kepercayaannya sendiri. Namun sama dengan daerah lainnya di nusantara ini oleh pemerintah Indonesia hanya digolongkan dalam kepercayaan tidak termasuk agama.
Pada saat ini TS tidak membahas tentang agama Asli Suku Batak, namun lebih ke arah membetulkan persepsi yg berkembang di masyarakat selama ini dan tentang perkembangan Islam di Tanah Batak.
Berdasarkan informasi yang terdapat dalam wikipedia terdapat banyak kesalahan informasi tentang masuknya Islam ke Tanah Batak.
seperti halnya dalam kutipan berikut:
Quote:
Original Posted By sumber wiki
Masuknya Islam
Dalam kunjungannya pada tahun 1292, Marco Polo melaporkan bahwa masyarakat Batak sebagai orang-orang "liar" dan tidak pernah terpengaruh oleh agama-agama dari luar. Meskipun Ibn Battuta, mengunjungi Sumatera Utara pada tahun 1345 dan mengislamkan Sultan Al-Malik Al-Dhahir, masyarakat Batak tidak pernah mengenal Islam sebelum disebarkan oleh pedagang Minangkabau. Bersamaan dengan usaha dagangnya, banyak pedagang Minangkabau yang melakukan kimpoi-mawin dengan perempuan Batak. Hal ini secara perlahan telah meningkatakan pemeluk Islam di tengah-tengah masyarakat Batak.[8] Pada masa Perang Paderi di awal abad ke-19, pasukan Minangkabau menyerang tanah Batak dan melakukan pengislaman besar-besaran atas masyarakat Mandailing dan Angkola. Namun penyerangan Paderi atas wilayah Toba, tidak dapat mengislamkan masyarakat tersebut, yang pada akhirnya mereka menganut agama Kristen Protestan.[9] Kerajaan Aceh di utara, juga banyak berperan dalam mengislamkan masyarakat Karo dan Pakpak. Sementara Simalungun banyak terkena pengaruh Islam dari masyarakat Melayu di pesisir Sumatera Timur
Sumber :
Wiki
Dalam kutipan di atas dikatakan bahwa Islam baru mulai masuk ke Tanah Batak setelah tahun 1345. Sedikit yang mengetahui bila sebenarnya Islam mulai masuk ke Tanah Batak jauh sebelum itu. Pada tahun 600-an, sebenarnya orang Batak sudah berinteraksi dengan para pedagang dari Tanah Arab dan telah mengenal Islam. Hal ini dibuktikan dengan teedapatnya bukti2 sejarah di daerah Barus. Salah satunya adalah terdapatnya makam 44 aulia di sana.
Quote:
Original Posted By Makam Papan Tinggi
Nah sebagai langkah awal pembetulannya maka ane sertakan video berikut ini:
Quote:
Original Posted By Seputar Kota Barus alias KOTA TUA
Barus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Indonesia. Kota Barus terletak di pinggir Pantai Barat Sumatera. Barus sebagai kota Emporium dan pusat peradaban pada abad 1 17 M, dan disebut juga dengan nama lain, yaitu Fansur.
Pada masa lalu Kapur Barus dan rempah-rempah merupakan salah satu komoditas perdagangan yang sangat berharga dari daerah ini dan diperdagangkan sampai ke Arab, dan Parsia. Kapur Barus sangat harum dan menjadi bahan utama dalam pengobatan di daerah Arab dan Persia. Kehebatan kapur ini pun menjalar ke seluruh dunia dan mengakibatkan dia diburu dan mengakibatkan harganya semakin tinggi. Eksplorasi yang berlebihan dari kapur barus ini mengakibatkan tidak ada lagi regenerasi dari pohon yang berusia lama ini. Saat ini sangat susah menemui pohon kapur barus, kalaupun ada umurnya masih belum mencapai usia memproduksi bubuk yang ada di tengah batang pohon.
Barus kota tua, menjadi salah satu tujuan wisata bagi para peneliti arkeologi islam, baik dari dalam negeri dan dari luar negeri, khususnya di Lobu Tua dimana peneliti Prancis dan Indonesia melakukan eksplorasi arkeologi. Saat ini kita dapat melihat peninggalan sejarah Islam di Barus, yaitu dengan adanya makam Papan Tenggi dan makam Mahligai.
Berikut sebahagian pakar yang terlibat dalam eksplorasi maupun pelestarian kebudayaan Barus : Prof.Dr.Hasan Muarrif Ambari (Arkeologi Islam), Prof Dr Ludwick Kalus, Prof Dr C Guillot dan Dr Daniel Perret (arkeolog Perancis), Prof Dr Datok Nik Hassan Shuaimi (pakar sejarah Universitas Kebangsaan Malaysia), Prof Dr Azyumardi Azra (pakar sejarah Univ. Islam Negeri Syarif Hidayatullah), Prof Dr M Dachnel Kamars MA (pakar administrasi pendidikan Universitas Negeri Padang), Dr M Nur MS (pakar sejarah Universitas Andalas).
Sumber:
Wiki
Quote:
Sempat ditayangkan di salah satu TV nasional kita tentang kota barus ini! Ini sedikit dari bagian acara tersebut:
Data lainnya menyusul.... Mungkin juga Agan2 lain yang kebetulan mengetahui beberapa sumber lain boleh dilampirkan disini.....