Kaskus

News

everesthomeAvatar border
TS
everesthome
[Live Report] Sidang Kopi Racun: Ketika Jaksa Mencari Pembenaran Ahli
[Live Report] Sidang Kopi Racun: Ketika Jaksa Mencari Pembenaran Ahli
Editor: Rizky Ramadhan - Aug 25, 2016 09:50

Sidang ke-14 kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin digelar di PN Jakarta Pusat, Kamis (25/8)

Hakim ketua bertanya kepada terdakwa Jessica apa saat ini sehat?

“Saya sehat yang mulia,” kata Jessica

Sidang hari ini menghadirkan dua saksi. Yakni saksi toksikologi, I Made Gelgel dan ahli pidana, Eddy.
Namun sesaat sebelum sidang, salah seorang tim kuasa hukum Jessica keberatan dengan dua orang saksi yang dihadirkan.
“Mereka tidak mengabarkan kami sebelumnya. Harusnya kan sehari sebelumnya dikabarin. Ini sampai hari H tidak dikabarkan,” kata Hidayat Boestam, salah seorang kuasa hukum Jessica

“Ahli di sini merupakan ahli pidana. Kita hari ini tidak membahas kasus. Namun lebih ke pandangan,” kata Jaksa

Otto keberatan dengan kehadiran saksi ahli.
“Dia sebagai ahli yang membantu pengadilan. Tapi kalau ahli menganggap sudah bersalah. Bagaimana bisa independen?” kata Otto

Rencananya saksi pertama yang bakal dimintai keterangan yakni ahli hukum pidana, Edward Omar Sharif Hiariej.
Hakim mengatakan bahwa ahli yang dihadirkan tidak membahas kasus namun lebih ke pandangannya mengenai kasus ini.

Namun yang lebih dulu dimintai keterangan dalam sidang yakni I Made Gelgel Agus Wirasuta.
Setelah adanya kesepakatan antara hakim., jaksa dan kuasa hukum. I Made Gelgel lebih dulu bersaksi.

“BAP dari Bareskrim Mabes Polri yakni ph korban 5,5. Ada sianida dalam lambung korban,” kata saksi ahli I Made Gelgel

“BAP kedokteran forensik menyatakan adanya efek korosif yang hebat dalam korban Mirna,” katanya.
“Lambung korban mengalami korosif, karena korban mengonsumsi sianida,” lanjutnya
“Korban meninggal karena kekurangan oksigen. Berdasarkan reaksi dari sianida yang ada pada tubuh korban,” ungkapnya.
“Korban meminum sianida 12,8 hingga 27 mg yang menyebabkan meningkatnya ph lambung,” lanjut Made.
“Jumlah ini mampu merusak lambung korban,” lanjutnya
“Fakta mengatakan bahwa terjadi korosif yang hebat terhadap korban. Apalagi BAP Hani mengatakan korban mengalami kejang-kejang dan meninggal sesaat setelah meminum kopi,” ujarnya.

Jaksa bertanya apakah bisa dipastikan sianida ini karena es kopi vietnam?

“Bisa dipastikan itu berasal dari situ. Apalagi berdasarkan keterangan saksi,” jawab made.
“Fakta dikatakan bahwa korban 3 hari baru diautopsi, artinya postmortem, sehingga senyawa bisa kedistribusi ke manapun dia mau. Ini yang membuat sianida tidak terkonsentrasi di lambung,” kata Made.
“Kopi dan sianida ada di tubuh korban. Jadi saya bisa menyimpulkan korban meninggal karena sianida,” kata Made.

“Apakah ahli melakukan rekonstruksi atau percobaan dan apa hasilnya?” tanya jaksa kepada ahli.

“Iya saya disarankan penyidik,” kata Made.
“Saya lakukan percobaan, es tambah sianida. Panelis bilang baunya menyengat,” kata Made.
“Kalo peracik tidak terbukti telah menambahkan NaCN masuk didalam kopi yang disajikan,” kata Made

“Kalau penyaji taruh sianida tidak mungkin, karena baunya menyengat. Itu membuat orang yang di sekitar pusing,” katanya.

“Kalau pemesan, yang jelas dari kopi yang disajikan dengan yang sudah ada, warnanya berbeda. Yang bertanggung jawab atas berbeda warna itu pemesan,” lanjutnya

[Live Report] Sidang Kopi Racun: Ketika Jaksa Mencari Pembenaran Ahli

Simulasi penambahan sianida ke es kopi vietnam yang dilakukan saksi ahli.

“Ketika saksi lain meminum tapi tidak meninggal berarti dia meminum sedikit. Dalam BAP Hani, disebutkan dia meminum kopi sedikit dan mengalami pusing sampai tiga hari,” ujar Made.

Sidang sudah berlangsung selama sejam lebih. Namun tidak tampak adanya ayah Mirna, Darmawan Salihin.
Padahal sejak pagi, Darmawan terlihat di PN Jakarta Pusat. Namun dalam ruang sidang kasus kopi Mirna, tidak terlihat adanya Darmawan.

“Sianida ini kan kimia? Apakah ada warna berbeda yang saksi lakukan saat menggelar percobaan?” tanya jaksa.

“Nomor 6 ini yang paling pekat. Karena sianida tercampur dengan air panas,” kata Made.

[Live Report] Sidang Kopi Racun: Ketika Jaksa Mencari Pembenaran Ahli

Perubahan warna es kopi vietnam yang ditambahkan sianida berdasarkan simulasi saksi ahli.

“Saudara memberikan keterangan di sini berdasarkan asumsi ada sianida masuk. Apakah benar masuk?” tanya Otto.

“Berdasarkan pengalaman saya sebagai ahli saya sebut masuk,” kata Made.

Dicecar Otto, saksi ahli merasa pusing. “Saudara jangan membuat pertanyaaan yang membuat saya pusing,” kata saksi kepada Otto.
Pernyataan itu kemudian disambut tawa para pengunjung sidang.

“Apakah saudara sependapat, apabila orang yang menyedot itu pasti adalah 20 ml?” tanya Otto.

“Saya hanya melihat fakta. Terjadi penetralan asam lambung dengan sianida pada korban. Jadi analoginya setiap ahli punya sudut pandang masing-masing dalam kerjaannya,” kata Gelgel.

“Jadi berapa yang diminum? Berapa banyak?” tanya Otto.

“Saya tidak bisa menyimpulkan,” kata Made

“Ada orang mati. Di dalam lambungnya ada 0,2 mg sianida. 0,2 kan tidak mematikan. Bagaimana mungkin bisa mati,” tanya Otto.

“Saya melihat kematian dari berbagai sisi. Tidak hanya dari satu sisi saja,” kata Made.
“Sifat dari sianida 80 persen terjadi detoksifikasi. Sianida juga mengalami reaksi korosif. Kenyataanya sianida sifatnya cepat hilang. Apalagi autopsi berlangsung tiga hari setelah kejadian,” kata Made.
“Saya menjelaskan secara komprehensif. Jadi saya menjawab sianida ini yang menyebabkan korban meninggal,” lanjut Made.

“Bisa tidak sianida itu ditemukan dalam darah,” tanya Otto.

“Sangat sangat bisa,” jawab saksi.

“Sudah diperiksa belum darahnya,” tanya Otto.

“Belum, enggak diperiksa,” jawab Made lagi.
“Saya melakukan rekonstruksi kan tidak hanya fokus ke satu saja. Harus komprehensif,” lanjut Made.

“Asam tio sianad tidak ditemukan dalam lambung dan hati. Ini kan saya sebut berdasarkan BAP saudara. Sekarang parameter dari meninggalnya korban ditemukan tiosianad di dalam hati. Apakah saudara menemukan tio sianad dalan hati?” tanya Otto

“Korban ion tiosianate tidak ada dimungkinkan karena terjadi penguraian ion tersebut sebelum dilakukannya otopsi,” kata Made.
“Ketika suatu racun masuk ke dalam suatu tubuh. Dia akan masuk pertama kali ke peredaran darah dan mengalir bersama aliran darah,” lanjut Made.
“Sehingga terjadi konsentrasi yang ada dalam darah sama dengan organ. Artinya korban diperiksa, tidak ditemukan sianida saat autopsi. Bukan saat korban meninggal. Karena dalam tubuh, sianida bakal menjadi gas dan asam sulfat,” kata Made.
“Sianida cepat berubah jadi tiosianate. Tiosianate juga begitu, bisa berubah jadi karbonmonoksida,” kata saksi.
“Kalau seandainya korban pada saat kejadian darahnya diambil. Namun kan yang terjadi diambil setelah tiga hari setelah kejadian,” ungkap Made.

“Apakah di dalam pemeriksaan ini ditemukan karbonmonoksida. Diperiksa tidak?” tanya Otto.

“Dalam laporan Mabes Polri tidak diperiksa. Karena karbonmonoksida bisa terjadi dalam setiap sel-sel,” jawab ahli.

“Kalau orang mati karena sianida tandanya seperti apa?” tanya Otto.

BERSAMBUNG

SUMBER

Panjang, gan... masih berlanjut terus sidangnya emoticon-Smilie
Diubah oleh everesthome 25-08-2016 13:25
0
4K
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan