Ekspor bahan bakar minyak Tiongkok semakin besar. Hal itu memicu jebloknya harga minyak dunia dua hari belakangan ini. Namun, ekspor ini disambut oleh PT Pertamina (Persero), sebab bila harga BBM ekspor tersebut bersaing bukan tidak mungkin perseroan akan menyerapnya.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan, sampai saat ini Pertamina masih mengimpor bensin dalam jumlah besar. Kalau ekspor BBM Tiongkok ini dianggap masih bersaing dan masuk dalam keekonomian, perusahan pelat merah ini akan menyerap ekspor tersebut..

Kalau bensin impor banyak. Selama harganya bisa bersaing dengan yang ada saat ini, Pertamina akan menyerap," kaata Dwi saat dihubungi Metrotvnews.com, di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Ekspor bahan bakar jenis diesel dan bensin oleh Tiongkok pada Juli tercatat masing-masing melonjak 181,8 persen dan 145,2 persen, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Namun, kata Dwi, perseroan sejauh ini hanya mengimpor bensin. Bahkan sudah lama Pertamina tidak mengimpor diesel. "Kalau diesel Pertamina sudah tidak impor," ucap Dwi.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menambahkan, Pertamina saat ini sudah berkontrak jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan premium nasional. Tercatat saat ini Pertamina impor 68.000 kiloliter (kl) untuk kebutuhan konsumsi nasional.

"Impor premium dalam bentuk kontrak jangka panjang. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 68.000 kl premium per hari di Indonesia," jelas Wianda.

http://ekonomi.metrotvnews.com/energ...-asal-tiongkok

berita lainnya
Tiongkok Kuasai Pasar Smartphone Indonesia
http://www.kaskus.co.id/thread/57beb...one-indonesia/