- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Misteri Energi Penyokong Jemaah Haji di Kabah


TS
merdekaboy
Misteri Energi Penyokong Jemaah Haji di Kabah
Quote:
Misteri Energi Penyokong Jemaah Haji di Kabah


Setiap penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun, mayoritas jemaah Indonesia yang berangkat menunaikan ibadah ke Tanah Suci merupakan mereka yang sudah lanjut usia. Tahun ini, bahkan ada Siti Mian Sarean, jemaah berusia 101 tahun. Siti Mian tergabung dalam kloter 16 embarkasi Jakarta Pondok Gede.
Padahal, menunaikan haji menuntut kesiapan fisik yang luar biasa. Sebut saja saat melakukan wukuf di padang Arafah, berjalan dari Shofa ke Marwah yang dikenal dengan sai, atau tawaf mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran.
Selalu ada rasa takjub menyaksikan para lanjut usia menunaikan rukun haji itu. Walau renta dan fisik mulai menurun, mereka tetap semangat melaju. Seolah-olah ada kekuatan yang menyokong tubuh mereka, agar bisa menyelesaikan ibadah.
Lalu, dari mana asal kekuatan yang membakar semangat itu untuk terus melaju? Secara ilmiah, para peneliti membuktikan bahwa Kabah memberikan kekuatan pada para jemaah. Hal ini dimungkinkan bukan dengan kekuatan gaib, tapi karena adanya gaya gravitasi yang tinggi.
Pendiri Colour Vibration Therapy, Prof. Dr. Norhisham Wahab, dari Sri Lanka menjelaskan tekanan gravitasi yang tinggi memberi kesan langsung kepada sistem imun untuk bertindak sebagai pertahanan dari serangan penyakit.
Hal ini memungkinkan sistem imun menjadi lebih kuat secara alamiah tanpa bantuan vaksin. Sejauh ini terbukti, jika jemaah berada di Mekah, mereka yang sakit akan jadi lebih sehat, dan yang lemah menjadi kuat.
Penelitian Prof. Wahab membuktikan bahwa gravitasi berperan merangsang kelenjar pineal yang terletak di otak tengah, untuk mengawal kekuatan sistem imun. Bila gravitasi tinggi, banyak elektron ion negatif yang berkumpul di kelenjar itu.
Secara psikologis, pengaruh elektron ini menyebabkan kekuatan dari dalam diri kembali tinggi, penuh semangat untuk beribadah, tidak berputus asa, dan mau terus hidup. Ketika berada di sisi Kabah juga perasaan akan berubah menjadi hening, tenang, sayu, dan rendah diri.
Tak hanya itu, tempat yang memiliki tekanan gravitasi tinggi memiliki kandungan garam dan aliran anak sungai bawah tanah yang banyak. Ini menyebabkan suasana di Masjidil Haram selalu sejuk, walaupun di tempat terbuka tanpa pelindung atap.
"Sujud masih terasa dingin karena tekanan gravitasinya yang tinggi itu," jelas Prof. Wahab.
Peneliti lainnya, Dr. Abdel Baset Sayyid dari Pusat Riset Nasional Mesir, mengungkapkan bahwa Kabah merupakan kawasan yang disebut para ahli sebagai "zero magnetism zone" atau zona bebas magnet.
Kondisi ini juga ditemukan di tengah-tengah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Pada kawasan itu, jarum kompas tidak akan bergerak karena adanya gaya tarik yang sama besar antara kedua kutub.
Pada kondisi ini, ditemukan fakta bahwa mereka yang menetap di kawasan tanpa pengaruh medan magnet bumi, akan hidup lebih sehat dan memiliki umur lebih panjang. Karena itu pula, saat mengelilingi Kabah, tubuh seolah sedang di-charge.
http://m.news.viva.co.id/news/read/8...-haji-di-kabah





nona212 memberi reputasi
1
9.2K
Kutip
62
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan