- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Janganlah Lupa Diri Sebagai Ayah (Sindiran Diri)
TS
dickskiki
Janganlah Lupa Diri Sebagai Ayah (Sindiran Diri)
Sering kali kita melupakan hak2 anak, kita terlalu sibuk dengan urusan kita. Saat tersadar barulah kita menyadari jika semua itu salah. Mereka belum mengerti bagaimana cara ungkapan rasa sayangnya. Ini cerminan diri sendiri khususnya saya. Mohon maaf kurang berkenan buat yang belum merasakan menjadi Ayah, setidaknya pernah merasakan sebagai anak. (post by mobile phone)
Ane ketik sendiri, inspirasi tadi malam anak ane nemenin ane kerja Online sampai jam 3 pagi baru ketiduran dia.
UNTUK PUTRAKU
Dia selalu mengganguku saat sedang bekerja. Dan aku selalu marah.
Dia selalu mengamuk setiap aku mau keluar rumah di malam hari. Dan aku selalu marah.
Dia selalu terjaga sampai dini hari memaksakan kantuknya. Dan aku selalu marah.
Dia selalu terpojok setiap aku akhirnya memarahinya karena selalu menggangu kesibukanku. Aku sibuk karena demi dia.
Dia menjawab :
"Ayah, aku menggangumu karena aku ingin perhatianmu. Bunda sedang sibuk dengan adik baruku.
Ayah, aku ga mau waktu luangmu kau habiskan diluar, waktumu habis untuk bekerja. Saat istirahat, bermainlah bersamaku.
Ayah, aku bukannya tak ingin tertidur. Aku hanya ingin mencoba menemanimu bekerja. Aku ga ingin ayah terjaga sendiri sedangkan Bunda dan adik sudah tertidur.
Ayah, aku terpojok dan terdiam karena aku mencoba menyayangimu namun kau anggap semua caraku salah, dan aku belum bisa mengerti mana yang baik dan benar menurut pikiran orang dewasa sepeti kalian.
Ayah, maafkan aku, Zidane sayang Ayah, Bunda , dan Dede Gibran"
Dia selalu mengamuk setiap aku mau keluar rumah di malam hari. Dan aku selalu marah.
Dia selalu terjaga sampai dini hari memaksakan kantuknya. Dan aku selalu marah.
Dia selalu terpojok setiap aku akhirnya memarahinya karena selalu menggangu kesibukanku. Aku sibuk karena demi dia.
Dia menjawab :
"Ayah, aku menggangumu karena aku ingin perhatianmu. Bunda sedang sibuk dengan adik baruku.
Ayah, aku ga mau waktu luangmu kau habiskan diluar, waktumu habis untuk bekerja. Saat istirahat, bermainlah bersamaku.
Ayah, aku bukannya tak ingin tertidur. Aku hanya ingin mencoba menemanimu bekerja. Aku ga ingin ayah terjaga sendiri sedangkan Bunda dan adik sudah tertidur.
Ayah, aku terpojok dan terdiam karena aku mencoba menyayangimu namun kau anggap semua caraku salah, dan aku belum bisa mengerti mana yang baik dan benar menurut pikiran orang dewasa sepeti kalian.
Ayah, maafkan aku, Zidane sayang Ayah, Bunda , dan Dede Gibran"
Kemudian tanpa kusadari, dia sudah terlelap dengan wajah lugu dan polosnya. Maafkan Ayah ya Zidane...
Diubah oleh dickskiki 23-08-2016 16:56
0
3.5K
25
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan