Kaskus

Entertainment

GieIbJAvatar border
TS
GieIbJ
Apakah betul menjadi Dewasa itu menyenangkan ?
Apakah betul menjadi Dewasa itu menyenangkan ?







Sore ini aku lihat dari jendela kamarku, beberapa anak kecil yang usianya belum sampai 7 tahun sedang asik bermain bersama. Entah apa yang mereka tertawakan. Hanya saja wajah sumringah nya sangat terlihat bersinar. Padahal jika ku perhatikan, mereka hanya asik bermain dengan ayunan yang terbuat dari ban bekas. Apakah itu menyenangkan ? ya sangat menyenangkan bagi mereka. Polosnya anak kecil adalah kebagahagian yang akan sirna seiring bertumbuhnya mereka.

Kalau ku tanya mereka, apakah mereka membawa uang yang banyak untuk sebahagia itu ? apakah mereka memakai pakaian yang glamour ? dan apakah mereka berkumpul di tempat yang ngehits untuk mendapatkan sebuah kebahagian ? saya rasa tidak. Mereka hanya sedang bermain di depan perkarangan rumah yang luasnya pun tak lebih dari setengah lapangan bulu tangkis. Pakaian mereka pun tidak mewah, cukup dengan menutupi dirinya dari sinar matahari atau melindungi dirinya dari noda saus sambal jajanan kesukaanya.

Mereka bermain tanpa membedakan si kaya dan si miskin, si tampan dan si cantik atau si pintar dan si bodoh. Mereka bermain dengan satu alasan yang sama, ya intinya kita bisa tertawa bersama. Mainanya pun tak mahal, hanya sekedar barang di sekitar yang dapat di gunakan. Waktunya adalah sepulang sekolah , bermain sepuasnya dengan teman-teman. Jika matahari sudah terlalu terik, satu diantar mereka lebih memilih pulang dan berkata “Aku pulang dulu yah, mau tidur siang, kalau tidak nanti mamah ku marah”. Usai sudah waktu bermain mereka ? belum. Saat panas nya hari sudah mulai reda, mereka kembali berkumpul untuk bermain bersama, aku berfikir dengan cara apa mereka dapat berkumpul tanpa menggunakan alat komunikasi yang canggih. Pengakhir keceriaan hari ini adalah langit yang mengoranye, tanda nya waktu magrib akan segera datang dan waktunya mereka untuk pulang.

Hari-hari yang berjalan dengan rutinitas yang seperti itu saja dapat membuat kebahagian di wajah mereka. Aku mulai berfikir, saat ku tumbuh menjadi dewasa. Banyak mereka yang lebih tua dari ku berkata; “berfikirlah dewasa”. Aku fikir menjadi dewasa itu menyenangkan. Karena banyak diantar mereka yang terlebih dahulu merasakanya seperti menikmati masa itu. Dimana kita dapat bermain sepuasnya sampai larut malam, dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun.

Nyatanya ? Tak semua benar. Belakangan ini banyak anak kecil yang belum seusianya sudah ingin menjadi orang dewasa, padahal menjadi dewasa itu penuh tanggung jawab. Hasilnya anak kecil yang harus masih bermain dan tertawa, tapi malah meniru tingkah orang dewasa, lebih-lebih yang di tirunya adalah hal negative. Aku tidak tahu dari mana semua mindset ini terbentuk, apakah pengaruh media yang mulai bobrok atau pengaruh lingkungan yang acuh ?

Tidak ku salahkan siapapun disini, hanya benarkah menjadi dewasa itu bahagia ? Beberapa diantara kita tumbuh menjadi dewasa dengan tuntunan yang baik, selebihnya ya tidak. Menjadi dewasa itu bertanggung jawab, dalam pekerjaan misalnya. Memang betul manusia adalah tempatnya salah, tapi di dunia pekerjaan tak mengenal kata salah tanpa konsekuensi. Kebutuhan yang melonjak karena gengsi dan pergaulan , menuntut orang dewasa untuk membeli hal yang tidak seharusnya dibeli, hanya untuk kalimat “WAH” atau memberikan kesombongan pada orang yang membencinya. Daya beli yang berlebih tanpa di imbangi pemasukan, maka beberapa memilih untuk berhutang. Tentu menjadi beban bulanan akhirnya, tiap mendapatkan penghasilan, harus disisihkan sebagian untuk membayarnya. Dan banyak yang tidak sadar, sebagian kecil dari penghasilanya adalah milik mereka yang tidur di jalanan, tapi tak berikan.

Jadi , maksud dari orang terdahulu menjadi dewasa itu adalah meninggikan gengsi, mempopulerkan diri, menyombongkan hati dan tak perduli dengan yang lain. Apa aku salah dengan pernayataan ini ? . Benar realistis, dunia orang dewasa tidak sebahagia dunia anak-anak bukan ? aku katakan kepada kalian yang membaca tulisan ini, sempatkan beberapa menit, fikirkan kenganan kalian semasa kecil bersama teman-teman, seberapa asyiknya dan sempurnanya masa-masa itu.

Tapi waktu terus berjalan, tak bisa terhenti hanya menjadi seorang anak-anak. Semua tumbuh bersama waktu. Di iringi jaman dan teknologi yang melesat. Mulai banyak runtutan masalah yang harus diselesaikan. Kalau tak mau punya masalah ya mati saja, mati pun masih ada masalah yang harus diselesaikan, dosa-dosa mu menunggu.

Aku tak menggurui siapapun pada tulisan ini, ku sadar betul masih banyak yang harus di pelajari. Mengenai menjadi anak-anak atau dewasa adalah keputusan. Menjadi anak-anak yang bertingkah sok dewasa, atau menjadi orang dewasa, sebahagia anak-anak.


Terimakasih emoticon-I Love Kaskus

Sumber Gambar : www.ngopy.com
Sumber Tulisan : Karya Sendiri
0
3.1K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan