- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Artis Terkenal yang Menderita di Akhir Hidupnya


TS
abdi.dongkap
5 Artis Terkenal yang Menderita di Akhir Hidupnya
1. Bambang Triyono, Pemeran Kentung dalam Film Tuyul dan Mbak Yul ( meninggal di bulan Januari 2015 )

Anak-anak yang tumbuh pada era 90-an pastinya mengenal sinetron Tuyul dan Mbak Yul. Selain ucil yang diperankan oleh Ony Syahrial, ada satu tokoh tuyul yang karakternya melekat dalam film tersebut. Adalah Bambang Triyono yang berperan sebagai kentung dalam film tersebut. Akan tetapi semua hal itu sirna ketika Ia tidak lagi menjadi aktor atau seorang pelawak.
Kehidupan Bambang berubah drastis dan sangat mengenaskan. Ia hanya mampu hidup dalam sebuah rumah kos yang sempit dengan peralatan seadanya. Kondisinya pun semakin memprihatinkan setelah diserang stroke sejak 2010 lalu.
Ia ditemukan oleh seorang petugas dari Dinas Sosial di Yogyakarta. Saat ditemukan kondisinya sangat mengenaskan tanpa adanya perhatian dari sanak saudara. Sebenarnya banyak warga yang mengusulkan agar Bambang dirawat di Panti Jompo, namun Ia terbentur usia karena masih 58 tahun. Sedangkan untuk bisa masuk ke panti, harus berusia 60 tahun.
Petugas Dinsos tersebut akhirnya berinisiatif untuk memberikan santunan dengan mengumpulkan sumbangan untuk Bambang. Namun kondisi Bambang semakin memburuk dan akhirnya meninggal pada Februari 2015 lalu.
tambahan :
Kapanlagi.com - Sungguh mengenaskan apa yang dialami oleh Bambang Triyono. Aktor yang sempat beken di era tahun 90an lewat film TUYUL & MBAK YUL itu harus menghabiskan sisa hidupnya dalam kondisi yang memprihatinkan.
Menuai kesuksesan lewat tokoh Kentung, Bambang tak sanggup menjaga eksistensinya di dunia hiburan. Jangankan materi, kesehatannya saja sudah jauh berkurang selepas tak lagi menjadi aktor atau pelawak. Hingga akhirnya, dia hanya bisa tergolek lemas di sebuah kamar kost kecil di daerah Yogyakarta.
Kondisi Bambang Triyono semakin memprihatinkan ketika menderita stroke di tahun 2010 lalu. Satu-satunya kerabat yang masih mengunjungi aktor asli Yogyakarta itu selama masih hidup adalah anaknya yang bekerja sebagai tukang cuci. Hal tersebut diungkapkan oleh Feriawan Agung Nugroho, pegawai Dinas Sosial DIY.
"Hanya ada satu orang (yang menjenguk), yaitu anaknya yang bekerja sebagai tukang cuci di ringroad selatan, di salah satu rumah makan Yogyakarta," ujar Feriawan Agung Nugroho saat dihubungi via sambungan telepon, Senin (29/6).
Parahnya lagi, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan seperti itu, tak ada satupun sahabat artis Bambang Triyono yang menjenguknya. "Itulah yang saya tanyakan sama dia (Bambang Triyono). Istilahnya pertemanan di dunia selebriti begitu kejam," ujar Feriawan.
"Jangankan untuk menengok, ataupun men-support dia, di jalan ketemu aja boro-boro bisa menyapa, melihat saja dia tidak mau, langsung benar-benar pergi begitu saja," tambahnya.
2. M Amin, Pemeran Om Jin dalam Film Jin dan Jun ( meninggal di tahun 2013 )
Om Jin juga menjadi salah satu tokoh yang tidak akan dilupakan oleh anak-anak yang tumbuh pada era 90-an. Dengan karpet ajaibnya, Om jin bisa membawa Jun terbang kemana pun Ia mau. Sayang, lama tidak terdengar, ternyata M Amin yang memerkankan tokoh Om Jin ini sudah meninggal dunia sejak 2013 lalu. Tidak jauh berbeda dengan Bambang, kisah hidupnya juga berakhir tragis dan sangat menyayat hati.
Om Jin yang merupakan pria keturanan Pakistan ini menghabiskan masa tuanya di sebuah perumahan padat penduduk, Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Menurut penuturan tetangga, hidupnya sangat pas-pasan sehingga untuk makan saja sangat susah. Biasanya Ia akan meminta makan di warung tetangga dan tidak mampu membayarnya. Di penghujung karirnya, nama pria keturunan Pakistan ini dilupakan begitu saja. Bahkan kabar kematiannya, pada 2013 silam luput dari pemberitaan media massa.
tambahan :
Di era tahun 90-an dunia persinetronan indonesia banyak melahirkan nama-nama artis Indonesia yang bahkan bisa tetap populer hingga saat ini. Termasuk juga nama M Amin aktor yang memerankan tokoh Jin dalam sinetron ‘Jin dan Jun’. Namun sayang namanya yang dulu sering mencul dilayar televisi RCTI pada tahun 1996 itu tidak berjaya hingga sampai akhir hidupnya. Pria keturunan Pakistan itu menjalani kehidupan masa tua sedikit tidak jauh berbeda dengan pemeran si Kentung dalam sinetron Tuyul & Mbak Yul yakni sama-sama terlupaka. Kematian pada tahun 2013 silam pun juga terluput dari pemberitaan. Mengutip laporan Merdeka.com, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya M Amin dikabarkan sempat tingga di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk,Jakarta Barat. Ia menempati rumah tersebut setelah dirinya tidak lagi menjadi seorang pemain sinetron. “Owh, pas sudah ga main jadi Om Jin lagi dia mah tinggal di sini. Rumahnya juga sudah dijual, pas dia meninggal,” ungkap Aas, tetangga Amin, saat ditemui di kawasan tempat tinggal Om Jin, Senin (29/6), seperti dilaporkan merdeka.com. Aas juga mengungkapkan setiap harinya setelah tidak membuntangi sinetron ‘Jin dan Jun’, Amin tidak memiliki pekerjaan tetap. Warga mengetahuinya Amin hanya terlihat’sibuk’ berkeliling sekitar kawasan Rawa Belong, sehingga mengundang rasa prihatin bagi setiap warga yang melihatnya. “Kerjaannya gitu, jalan ke sana sini. Kadang lihatnya saya juga kasihan,” imbuh wanita tua tersebut. Sinetron ‘Jin dan Jun’ sempat booming sepanjang tahun 1996 hingga 2001. Sinetron yang ditayangkan oleh RCTI pada 1996 hingga 2001 itu juga melambungkan nama Syahrul Gunawan.
Sumber: http://ngokos.com/8397/kisah-tragis-...khir-hayatnya/
3. Pak Tile, Pemeran Engkong di Sinetron Dul Anak Sekolahan ( meninggal 4 November 1998 )
Satu lagi nama artis terkenal yang mengalami kesulitan ekonomi dimasa tuanya. Haji Tile atau lebih dikenal dengan Pak Tile pemeran engkong dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Pada awal karir Pak Tile di lenong Betawi ia memang dikenal sederhana dan tak pernah mempermasalahkan pembayarannya. Ia meninggal dunia pada tanggal 2 November 1998 karena menderita penyakit kronis.
Ia meninggal saat menghadapi gugatan cerai istri kedua, namun sebelum hal tersebut tuntas, maut sudah menjemput kakek yang tidak bisa baca tulis ini. Kehidupan Pak Tile memang cukup mengenaskan di akhir usianya. Ia tinggal disebuah rumah kayu lusuh berbatasan langsung dengan bibir sungai dan harus menyewa Rp.50 ribu perbulan. Di akhir hidupnya, Ia juga harus menghidupi satu istri dan delapan anak sehingga tak banyak harta yang tersisa.
tambahan :
TADINYA TEMPO Interaktif akan memilih Titiek Puspa untuk gelar Yang Tertua Tapi Laku 1996. Penyanyi yang masih tampil di mana-mana ini sangat layak menyandang gelar itu. Tak diragukan lagi. Pesaing Mbak Titiek hanyalah Haji Tile, pemeran Engkong di sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Tapi, di saat-saat akhir, ada informasi penting yang kami dapat: Haji Nun Tile, 65 tahun, kakek 16 cucu ini, dua minggu lalu baru kimpoi lagi dengan janda muda beranak dua asal Ciracas, Jakarta Timur.
Nah, rupanya Pak Tile lebih "lengkap" ketimbang Mbak Titiek. Tidak hanya laku dilirik produser dan sutradara film, sinetron, atau bintang iklan, janda pun masih "kepelet" sama si Engkong Tile.
Ketika ditemui TEMPO Interaktif, Kamis, 26 Desember 1996 di kediamannya di kawasan Lenteng Agung, Engkong -- memang begitu dia biasa disapa -- bercerita soal pertemuannya dengan si idaman hati. "Ah... lucu, hari Senin ketemu langsung hari Jum'at ke penghulu," katanya sambil mengobral senyum memperlihatkan giginya yang ompong. Engkong rupanya sudah lama ditinggal isteri tercinta ke alam baka.
Mendengar julukan "Yang Tertua Tapi Laku 1996" dari TEMPO Interaktif, pemain lenong sejak 1946 hanya berkata, "Barangkali memang nasib saya. Lagi muda 'kan masih susah, tidak ada rencana main film. Kalau sekarang nasib saya begini, ya, alhamdulillah," katanya.
Tile adalah potret keseharian pemain lenong Betawi yang hidupnya terdesak kesenian modern. Rumah yang ditempatinya jauh dari bagus. Sebagian dindingnya ditutup tripleks. Engkong pun masih mewarisi "penyakit" generasi tua: buta huruf. Kendati sudah main lenong sejak zaman revolusi, baru di tahun 1987 namanya dikenal orang. Ketika itu, di Taman Ismail Marzuki, grup Sinar Jaya tempatnya bergabung memenangkan juara satu Festifal Lenong se-Jakarta.
Dari sana Pak Tile dikenal almarhum sutradara beken Nyak Abbas Acub untuk main di film layar lebar. Dia juga tampil di berbagai iklan. Toh Engkong Tile ini tetap saja hidup pas-pasan. "Saya sih orang kecil, perakan saja dah kalau soal gaji," katanya menceritakan bayaran yang diterimanya dari iklan dan sinetron. Miliknya yang agak "mentereng" hanyalah mobil Kijang tahun 1991. Itu pun pernah ketiban pohon ketika Engkong sedang shooting salah satu iklan di Taman Mini.
Yang penting, kata ayah delapan anak ini, hidupnya sehat dan senang. "Biar tua-tua masih bisa dipake.....masih tetap jos," ujar Engkong soal "keberaniannya" menikah dengan janda. Jadi, kalau Anda pagi-pagi lewat daerah Lenteng Agung, jangan kaget kalau menjumpai Engkong sedang asyik menggenjot sepeda -- seperti yang sering dilakukannya di sinetron Si Doel.
4. Eddi Gombloh ( sudah meninggal )

Nama Eddi Gombloh juga masuk dalam deretan artis yang masa tuanya berakhir memprihatinkan. Padahal saat masih jaya, Ia sukses membintangi 30 rekor film komedi sebelum akhirnya meninggal dunia. Ia kerap memerankan tokoh bodoh yang lucu. Eddy awalnya adalah pelawak ketoprak. Ia muncul di layar kaca TVRI sebelum turun ke film layar lebar. Tentu saja dengan rekor demikian tidak banyak yang menyangka hidupnya akan berakhir tragis. Setelah meinggal dunia, Eddy malah dikenal sebagai artis termiskin.
5. Aminah Cendrakasih, Pemeran Emak dalam Film Si Doel Anak Sekolahan ( masih hidup )

Artis yang satu ini dulu juga sering wara-wiri di layar kaca. Tokohnya sebagai emak dalam film Si Doel Anak Sekolahan ini begitu lekat pada bintang lawas tersebut. Bintang yang berjaya di era 1950-an hingga 1980-an itu rekor dengan membintangi sekitar 70 film dalam perjalanan karirnya. Namun siapa sangka, diusia senjanya Ia justru kesulitan ekonomi dan kesulitan membayar biaya rumah sakit.
http://infoyunik.blogspot.com/2015/0...-di-akhir.html
pelajaran buat kita semua , kalau lagi ada duit jangan suka foya", nabung.... inget masa tua/pensiun
Spoiler for Bambang Triyono/kentung:

Anak-anak yang tumbuh pada era 90-an pastinya mengenal sinetron Tuyul dan Mbak Yul. Selain ucil yang diperankan oleh Ony Syahrial, ada satu tokoh tuyul yang karakternya melekat dalam film tersebut. Adalah Bambang Triyono yang berperan sebagai kentung dalam film tersebut. Akan tetapi semua hal itu sirna ketika Ia tidak lagi menjadi aktor atau seorang pelawak.
Kehidupan Bambang berubah drastis dan sangat mengenaskan. Ia hanya mampu hidup dalam sebuah rumah kos yang sempit dengan peralatan seadanya. Kondisinya pun semakin memprihatinkan setelah diserang stroke sejak 2010 lalu.
Ia ditemukan oleh seorang petugas dari Dinas Sosial di Yogyakarta. Saat ditemukan kondisinya sangat mengenaskan tanpa adanya perhatian dari sanak saudara. Sebenarnya banyak warga yang mengusulkan agar Bambang dirawat di Panti Jompo, namun Ia terbentur usia karena masih 58 tahun. Sedangkan untuk bisa masuk ke panti, harus berusia 60 tahun.
Petugas Dinsos tersebut akhirnya berinisiatif untuk memberikan santunan dengan mengumpulkan sumbangan untuk Bambang. Namun kondisi Bambang semakin memburuk dan akhirnya meninggal pada Februari 2015 lalu.
tambahan :
Kapanlagi.com - Sungguh mengenaskan apa yang dialami oleh Bambang Triyono. Aktor yang sempat beken di era tahun 90an lewat film TUYUL & MBAK YUL itu harus menghabiskan sisa hidupnya dalam kondisi yang memprihatinkan.
Menuai kesuksesan lewat tokoh Kentung, Bambang tak sanggup menjaga eksistensinya di dunia hiburan. Jangankan materi, kesehatannya saja sudah jauh berkurang selepas tak lagi menjadi aktor atau pelawak. Hingga akhirnya, dia hanya bisa tergolek lemas di sebuah kamar kost kecil di daerah Yogyakarta.
Kondisi Bambang Triyono semakin memprihatinkan ketika menderita stroke di tahun 2010 lalu. Satu-satunya kerabat yang masih mengunjungi aktor asli Yogyakarta itu selama masih hidup adalah anaknya yang bekerja sebagai tukang cuci. Hal tersebut diungkapkan oleh Feriawan Agung Nugroho, pegawai Dinas Sosial DIY.
"Hanya ada satu orang (yang menjenguk), yaitu anaknya yang bekerja sebagai tukang cuci di ringroad selatan, di salah satu rumah makan Yogyakarta," ujar Feriawan Agung Nugroho saat dihubungi via sambungan telepon, Senin (29/6).
Parahnya lagi, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan seperti itu, tak ada satupun sahabat artis Bambang Triyono yang menjenguknya. "Itulah yang saya tanyakan sama dia (Bambang Triyono). Istilahnya pertemanan di dunia selebriti begitu kejam," ujar Feriawan.
"Jangankan untuk menengok, ataupun men-support dia, di jalan ketemu aja boro-boro bisa menyapa, melihat saja dia tidak mau, langsung benar-benar pergi begitu saja," tambahnya.
2. M Amin, Pemeran Om Jin dalam Film Jin dan Jun ( meninggal di tahun 2013 )
Spoiler for M Amin/Om Jin:

Om Jin yang merupakan pria keturanan Pakistan ini menghabiskan masa tuanya di sebuah perumahan padat penduduk, Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Menurut penuturan tetangga, hidupnya sangat pas-pasan sehingga untuk makan saja sangat susah. Biasanya Ia akan meminta makan di warung tetangga dan tidak mampu membayarnya. Di penghujung karirnya, nama pria keturunan Pakistan ini dilupakan begitu saja. Bahkan kabar kematiannya, pada 2013 silam luput dari pemberitaan media massa.
tambahan :
Di era tahun 90-an dunia persinetronan indonesia banyak melahirkan nama-nama artis Indonesia yang bahkan bisa tetap populer hingga saat ini. Termasuk juga nama M Amin aktor yang memerankan tokoh Jin dalam sinetron ‘Jin dan Jun’. Namun sayang namanya yang dulu sering mencul dilayar televisi RCTI pada tahun 1996 itu tidak berjaya hingga sampai akhir hidupnya. Pria keturunan Pakistan itu menjalani kehidupan masa tua sedikit tidak jauh berbeda dengan pemeran si Kentung dalam sinetron Tuyul & Mbak Yul yakni sama-sama terlupaka. Kematian pada tahun 2013 silam pun juga terluput dari pemberitaan. Mengutip laporan Merdeka.com, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya M Amin dikabarkan sempat tingga di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk,Jakarta Barat. Ia menempati rumah tersebut setelah dirinya tidak lagi menjadi seorang pemain sinetron. “Owh, pas sudah ga main jadi Om Jin lagi dia mah tinggal di sini. Rumahnya juga sudah dijual, pas dia meninggal,” ungkap Aas, tetangga Amin, saat ditemui di kawasan tempat tinggal Om Jin, Senin (29/6), seperti dilaporkan merdeka.com. Aas juga mengungkapkan setiap harinya setelah tidak membuntangi sinetron ‘Jin dan Jun’, Amin tidak memiliki pekerjaan tetap. Warga mengetahuinya Amin hanya terlihat’sibuk’ berkeliling sekitar kawasan Rawa Belong, sehingga mengundang rasa prihatin bagi setiap warga yang melihatnya. “Kerjaannya gitu, jalan ke sana sini. Kadang lihatnya saya juga kasihan,” imbuh wanita tua tersebut. Sinetron ‘Jin dan Jun’ sempat booming sepanjang tahun 1996 hingga 2001. Sinetron yang ditayangkan oleh RCTI pada 1996 hingga 2001 itu juga melambungkan nama Syahrul Gunawan.
Sumber: http://ngokos.com/8397/kisah-tragis-...khir-hayatnya/
3. Pak Tile, Pemeran Engkong di Sinetron Dul Anak Sekolahan ( meninggal 4 November 1998 )
Spoiler for Pak Tile/haji tile:

Ia meninggal saat menghadapi gugatan cerai istri kedua, namun sebelum hal tersebut tuntas, maut sudah menjemput kakek yang tidak bisa baca tulis ini. Kehidupan Pak Tile memang cukup mengenaskan di akhir usianya. Ia tinggal disebuah rumah kayu lusuh berbatasan langsung dengan bibir sungai dan harus menyewa Rp.50 ribu perbulan. Di akhir hidupnya, Ia juga harus menghidupi satu istri dan delapan anak sehingga tak banyak harta yang tersisa.
tambahan :
TADINYA TEMPO Interaktif akan memilih Titiek Puspa untuk gelar Yang Tertua Tapi Laku 1996. Penyanyi yang masih tampil di mana-mana ini sangat layak menyandang gelar itu. Tak diragukan lagi. Pesaing Mbak Titiek hanyalah Haji Tile, pemeran Engkong di sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Tapi, di saat-saat akhir, ada informasi penting yang kami dapat: Haji Nun Tile, 65 tahun, kakek 16 cucu ini, dua minggu lalu baru kimpoi lagi dengan janda muda beranak dua asal Ciracas, Jakarta Timur.
Nah, rupanya Pak Tile lebih "lengkap" ketimbang Mbak Titiek. Tidak hanya laku dilirik produser dan sutradara film, sinetron, atau bintang iklan, janda pun masih "kepelet" sama si Engkong Tile.
Ketika ditemui TEMPO Interaktif, Kamis, 26 Desember 1996 di kediamannya di kawasan Lenteng Agung, Engkong -- memang begitu dia biasa disapa -- bercerita soal pertemuannya dengan si idaman hati. "Ah... lucu, hari Senin ketemu langsung hari Jum'at ke penghulu," katanya sambil mengobral senyum memperlihatkan giginya yang ompong. Engkong rupanya sudah lama ditinggal isteri tercinta ke alam baka.
Mendengar julukan "Yang Tertua Tapi Laku 1996" dari TEMPO Interaktif, pemain lenong sejak 1946 hanya berkata, "Barangkali memang nasib saya. Lagi muda 'kan masih susah, tidak ada rencana main film. Kalau sekarang nasib saya begini, ya, alhamdulillah," katanya.
Tile adalah potret keseharian pemain lenong Betawi yang hidupnya terdesak kesenian modern. Rumah yang ditempatinya jauh dari bagus. Sebagian dindingnya ditutup tripleks. Engkong pun masih mewarisi "penyakit" generasi tua: buta huruf. Kendati sudah main lenong sejak zaman revolusi, baru di tahun 1987 namanya dikenal orang. Ketika itu, di Taman Ismail Marzuki, grup Sinar Jaya tempatnya bergabung memenangkan juara satu Festifal Lenong se-Jakarta.
Dari sana Pak Tile dikenal almarhum sutradara beken Nyak Abbas Acub untuk main di film layar lebar. Dia juga tampil di berbagai iklan. Toh Engkong Tile ini tetap saja hidup pas-pasan. "Saya sih orang kecil, perakan saja dah kalau soal gaji," katanya menceritakan bayaran yang diterimanya dari iklan dan sinetron. Miliknya yang agak "mentereng" hanyalah mobil Kijang tahun 1991. Itu pun pernah ketiban pohon ketika Engkong sedang shooting salah satu iklan di Taman Mini.
Yang penting, kata ayah delapan anak ini, hidupnya sehat dan senang. "Biar tua-tua masih bisa dipake.....masih tetap jos," ujar Engkong soal "keberaniannya" menikah dengan janda. Jadi, kalau Anda pagi-pagi lewat daerah Lenteng Agung, jangan kaget kalau menjumpai Engkong sedang asyik menggenjot sepeda -- seperti yang sering dilakukannya di sinetron Si Doel.
4. Eddi Gombloh ( sudah meninggal )
Spoiler for Eddi Gombloh:

Nama Eddi Gombloh juga masuk dalam deretan artis yang masa tuanya berakhir memprihatinkan. Padahal saat masih jaya, Ia sukses membintangi 30 rekor film komedi sebelum akhirnya meninggal dunia. Ia kerap memerankan tokoh bodoh yang lucu. Eddy awalnya adalah pelawak ketoprak. Ia muncul di layar kaca TVRI sebelum turun ke film layar lebar. Tentu saja dengan rekor demikian tidak banyak yang menyangka hidupnya akan berakhir tragis. Setelah meinggal dunia, Eddy malah dikenal sebagai artis termiskin.
5. Aminah Cendrakasih, Pemeran Emak dalam Film Si Doel Anak Sekolahan ( masih hidup )
Spoiler for Aminah Cendrakasih/mak nyak:
Artis yang satu ini dulu juga sering wara-wiri di layar kaca. Tokohnya sebagai emak dalam film Si Doel Anak Sekolahan ini begitu lekat pada bintang lawas tersebut. Bintang yang berjaya di era 1950-an hingga 1980-an itu rekor dengan membintangi sekitar 70 film dalam perjalanan karirnya. Namun siapa sangka, diusia senjanya Ia justru kesulitan ekonomi dan kesulitan membayar biaya rumah sakit.
http://infoyunik.blogspot.com/2015/0...-di-akhir.html
pelajaran buat kita semua , kalau lagi ada duit jangan suka foya", nabung.... inget masa tua/pensiun

Diubah oleh abdi.dongkap 03-07-2015 09:22
0
14.7K
Kutip
59
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan