Serakah adalah salah satu sifat manusia, yang kurang lebih artinya ingin selalu lebih atau ingin menguasai semuanya sendiri secara berlebihan. Kata serakah cenderung untuk diartikan negatif, apakah benar demikian dalam trading??

Coba kita simak dua kasus berikut.

Si A sedang melakukan trading, berdasarkan rule yang dia pegang, dia hold posisinya, yang dia lihat adalah fakta harga bahwa harga akan bergerak terus dalam satu arah yang ia simpulkan dari tools yang dipakai. Dan ketika kondisi memungkinkan dia menambah open posisi berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dari pergerakan harga, profitnya pun bertambah banyak.

Si B juga sedang melakukan trading, dengan tidak yakin terhadap kondisi yang ada, dia hold posisi, meskipun kondisinya sudah floating minus, si B sangat yakin dia akan profit jika hold posisi, dan secara fakta pergerakan harga sesungguhnya sudah berbalik berlawanan dengan open posisi yang dilakukan si B.

Dari dua kasus ini kita disadarkan bahwa, kedua trader diatas sama-sama serakah, tetapi perbedaannya ada keserakahan yang di kontrol dan ada keserakahan yang tidak terkontrol, keserakahan yang tidak terkontrol yang mesti kita hindari, yaitu keserakahan yang tidak dukung oleh fakta. Keserakahan yang hanya di dorong oleh keinginan untuk mendapatkan lebih tanpa melihat kenyataan atau fakta. Ketika anda melihat peluang untuk mengambil hasil yang lebih dari kondisi harga, maka tidak masalah anda meraup semuanya.

Yang menjadi masalah adalah butuh waktu untuk bisa mengontrol itu semua, ibarat kita bawa mobil, jalan ramai dan padat kita ngebut tentu keliru, tetapi kalau jalanan sepi atau lengang kita jalan pelan-pelan juga kurang pas.