- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wacana Kenaikkan Harga Rokok Akan Dibahas Lintas Komisi di DPR


TS
azkaadja
Wacana Kenaikkan Harga Rokok Akan Dibahas Lintas Komisi di DPR
Lama nih gak ngetrit, ijin ngetrit ya hans 
Minggu, 21 Agustus 2016 11:01

ilustrasi
JawaPos.com - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partonan Daulay setuju harga rokok dinaikkan.
Diharapkan, kenaikan harga rokok menjadi momentum bagi para perokok untuk berhenti, atau minimal mengurangi konsumsinya.
Setidaknya, ada political will dari pemerintah untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia.
"Saya setuju dengan kebijakan menaikkan harga rokok. Harapannya, masyarakat bisa memaknai kebijakan secara positif," ujarnya melalui pesan singkat, Minggu (21/8).
Namun demikian, perlu diiringi dengan kajian yang matang. Khususnya, terhadap dampak sosial dan ekonomi akibat kenaikan tersebut.
Jangan sampai, kenaikan harga rokok hanya menguntungkan pengusaha. Pemerintah katanya harus memikirkan agar para petani tembakau juga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Harus dibangun argumen logis bahwa kenaikan itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan.
"Jangan sampai kenaikan harga rokok hanya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dari cukai. Kalau itu tujuannya, berarti itu sifatnya sangat temporal dan sektoral," sebut Saleh.
Memang, belum ada pembicaraan khusus di komisi IX terkait hal ini. Namun, jika pemerintah serius ingin menerapkan kebijakan itu, komisi yang fokus terhadap kesehatan dan ketenagakerjaan akan ikut serta mengawal.
"Pembicaraan dalam rapat formal belum ada sama sekali. Yang jelas, ada banyak anggota yang tidak keberatan dengan kenaikan harga rokok tersebut," ungkap legislator asal Medan itu.
Persoalan kenaikkan harga rokok juga perlu dibahas dengan komisi lainnya. Misal komisi IV yang berkepentingan dari sisi perlindungan para petani tembakau.
Lalu, komisi VI lebih fokus pada isu industri dan perdagangan. Serta, komisi XI yang akan mengawasi kemungkinan kenaikan pendapatan pemerintah dari cukai yang juga tentu ikut dinaikkan.
"Persoalan tembakau dan industri rokok ini tidak sederhana. Mesti dibicarakan lintas komisi yang ada di DPR," pungkas politikus PAN itu.
Secara umum, Saleh yakin, rekan-rekannya di DPR tidak keberatan dengan wacana ini. Asalkan pemerintah meyakinkan parlemen bahwa niat dan tujuannya benar-benar untuk kebaikan bersama. (dna/JPG)
http://www.jawapos.com/read/2016/08/...-komisi-di-dpr
Pemerintah berwacana, DPR setuju. Makin dekat nih, harga rokok mahal. Yang berarti perokok bakal cepet kere
Biasanya sih perokok kalo disinggung masalah bahaya rokok yg ada cuma kebakaran kepalanya, ini malah harganya mau naik. Niat hati membela diri, ternyata makin banyak yg gebukin


Minggu, 21 Agustus 2016 11:01

ilustrasi
JawaPos.com - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partonan Daulay setuju harga rokok dinaikkan.
Diharapkan, kenaikan harga rokok menjadi momentum bagi para perokok untuk berhenti, atau minimal mengurangi konsumsinya.
Setidaknya, ada political will dari pemerintah untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia.
"Saya setuju dengan kebijakan menaikkan harga rokok. Harapannya, masyarakat bisa memaknai kebijakan secara positif," ujarnya melalui pesan singkat, Minggu (21/8).
Namun demikian, perlu diiringi dengan kajian yang matang. Khususnya, terhadap dampak sosial dan ekonomi akibat kenaikan tersebut.
Jangan sampai, kenaikan harga rokok hanya menguntungkan pengusaha. Pemerintah katanya harus memikirkan agar para petani tembakau juga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Harus dibangun argumen logis bahwa kenaikan itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan.
"Jangan sampai kenaikan harga rokok hanya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dari cukai. Kalau itu tujuannya, berarti itu sifatnya sangat temporal dan sektoral," sebut Saleh.
Memang, belum ada pembicaraan khusus di komisi IX terkait hal ini. Namun, jika pemerintah serius ingin menerapkan kebijakan itu, komisi yang fokus terhadap kesehatan dan ketenagakerjaan akan ikut serta mengawal.
"Pembicaraan dalam rapat formal belum ada sama sekali. Yang jelas, ada banyak anggota yang tidak keberatan dengan kenaikan harga rokok tersebut," ungkap legislator asal Medan itu.
Persoalan kenaikkan harga rokok juga perlu dibahas dengan komisi lainnya. Misal komisi IV yang berkepentingan dari sisi perlindungan para petani tembakau.
Lalu, komisi VI lebih fokus pada isu industri dan perdagangan. Serta, komisi XI yang akan mengawasi kemungkinan kenaikan pendapatan pemerintah dari cukai yang juga tentu ikut dinaikkan.
"Persoalan tembakau dan industri rokok ini tidak sederhana. Mesti dibicarakan lintas komisi yang ada di DPR," pungkas politikus PAN itu.
Secara umum, Saleh yakin, rekan-rekannya di DPR tidak keberatan dengan wacana ini. Asalkan pemerintah meyakinkan parlemen bahwa niat dan tujuannya benar-benar untuk kebaikan bersama. (dna/JPG)
http://www.jawapos.com/read/2016/08/...-komisi-di-dpr
Pemerintah berwacana, DPR setuju. Makin dekat nih, harga rokok mahal. Yang berarti perokok bakal cepet kere

Biasanya sih perokok kalo disinggung masalah bahaya rokok yg ada cuma kebakaran kepalanya, ini malah harganya mau naik. Niat hati membela diri, ternyata makin banyak yg gebukin



0
4K
71


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan