Perwakilan dari Indonesia di bidang ganda campuran sudah beberapa kali melaju ke babak final di ajang Olimpiade. Prestasi terbaik sebelum ini, yaitu medali perak yang pernah diraih oleh pasangan Tri K/Minarti T di Olimpiade Sydney 2000 dan Butet/Nova di Olimpiade Beijing 2008. Namun, baru pertama kali ini lah pasangan ganda campuran Indonesia, Owi/Butet, menyabet medali emas.

Owi/Butet tercatat pernah menjuarai ajang All England 3 kali berturut-turut, yaitu dari tahun 2012, 2013 dan 2014. Lalu juga menjuarai Kejuaraan Dunia BWF pada tahun 2013. Dengan medali emas di Rio 2016, semakin lengkap lagi prestasi mereka di panggung internasional.

Mulai dari melawan pasangan Robin Middleton/Leanne Choo, Bodin Issara/Savitree Amitrapai, Chang PS/Goh LY (dua kali), Praveen Jordan/Debby Susanto, dan Zhang Nan/Zhao Yunlei, mereka menang dua game langsung.

Bagi Owi, ini adalah medali pertamanya di Olimpiade sedangkan Liliyana sempat meraih medali perak pada 2008. Pada London 2012, Owi/Butet kalah dalam perebutan medali perunggu dari pasangan Denmark.

Liliyana Natsir menjadi wanita Indonesia kedua yang berhasil meraih medali emas Olimpiade setelah Susi Susanti meraihnya di Olimpiade Barcelona tahun 1992 dari nomor tunggal putri.

Medali yang diraih Owi dan Butet adalah medali emas ketujuh bagi Indonesia di ajang Olimpiade sejak berpartisipasi pada 1952 di Olimpiade Helsinki. Tujuh medali emas itu seluruhnya disumbangkan oleh cabang bulu tangkis. Berikut adalah pebulutangkis Indonesia peraih emas di ajang Olimpiade:
1. Alan Budikusuma (Tunggal putra), 1992, Barcelona.
2. Taufik Hidayat (Tunggal putra), 2004, Atena.
3. Rexy Mainaki/Ricky Subagja (Ganda putra), 1996, Atlanta.
4. Tony Gunawan/Candra Wijaya (Ganda putra), 2000, Sidney.
5. Markis Kido/Hendra Setiawan (Ganda putra), 2008, Beijing.
6. Susi Susanti (Tunggal putri), 1992, Barcelona.
7. Owi/Butet (Ganda campuran), 2016, Rio

Sejak bulu tangkis resmi dipertandingkan di Olimpiade 1992, tercatat hanya pada Olimpiade London 2012, Indonesia gagal meraih emas. Bahkan, pada olimpiade tersebut tim bulu tangkis Indonesia gagal meraih medali apa pun.

Ini adalah medali emas keTUJUHdari perwakilan Indonesia di Olimpiade. Kemenangan dipastikan pada hari Rabu, TUJUH belas Agustus 2016, pukul 23.57 WIB. Ini adalah kado spesial pada HUT RI ke-71. Pada laga final, dipergunakan 17 kok (sesuai tanggal kemerdekaan) dan berlangsung selama 45 menit (sesuai tahun kemerdekaan). Ini adalah medali emas pertama ganda campuran dalam sejarah RI, di bawah pemerintahan Presiden RI keTUJUH.

Prestasi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir:
2010 - Macau Open, Indonesian Masters (grand prix)
2011 - Macau Open, Malaysia Masters (grand prix), Singapore Open, India Open (superseries)
2012 - Swiss Open, Indonesia Masters, Macau Open (grand prix), All England (superseries premier), India Open (superseries)
2013 - All England, China Open (superseries premier), Singapore Open (superseries), BWF World Championship
2014 - All England (superseries premier), Singapore Open, French Open (superseries)
2015 - Indonesian masters (grand prix)
2016 - Malaysia Open (superseries premier), emas Olimpide Rio 2016

Sumber-sumber:
Kejuaraan dunia BWF 2013 (Wikipedia)
Tontowi Ahmad (Wikipedia)
Daftar peraih medali bulutangkis di ajang Olimpiade (Wikipedia)
Sumber Kompas 1
Sumber Kompas 2