

TS
airinsukmawatii
Kenapa profit saya pajang, loss saya umpetin
Nih guys ane dapat informasi, ini yang biasa sering terjadi banget nih
Happy Trading
www.sagafx.com
Quote:
Kali ini saya membicarakan masalah loss dan profit. Selama ini pada saat profit saya merasa senang sekali dan terdorong keinginan untuk memajang profit saya biar dilihat banyak orang. Saya ingin orang-orang tahu saya bisa trading dan berhasil mendapatkan profit atau keuntungan. Semakin gede profit yang saya peroleh semakin besar keinginan untuk memajangnya apalagi ditambah dengan istilah open posisi di pucuk he he. Seperti ada kepuasan tersendiri tentang hal itu. Kemudian suatu saat saya loss, saya sedih sekali, bahkan sampe mc, kalau loss atau mc begitu saya ingin umpetin, saya ingin orang lain tidak tahu bahwa saya loss. Saya takut kredibilitas saya sebagai trader turun he he. Saya merasa malu terlihat bodoh, terlihat sebagai trader yang masih sering loss he he.
Dengan berjalannya waktu saya, saya mulai berpikir, kalaupun saya profit dan orang tahu, apa keuntungannya buat saya? Apa kerugiannya buat saya? Apa pengaruhnya buat saya? Ternyata saya cari tidak ada keuntunganya buat trading saya, selain hanya kepuasan atas keinginan ingin terlihat bisa, kecuali saya sedang promo untuk cari investor he he mungkin ada untungnya. Bahkan semakin lama itu dilakukan cenderung memupuk sifat pamer saya. Sampai kapan saya pamer? Sampai pamer itu menjadi senjata makan tuan buat saya sendiri.
Sifat pamer seperti sebuah ketagihan (adiksi), sekali pamer terdorong untuk terus pamer. Tetapi saat loss, apa mungkin loss dipamerin ? he he..karena kepentingan pamer, tentu loss gak mungkin saya pajang, ya kan? Tentu kalau pamer agar tetap terlihat baik dan bagus. He he sifat pamer bikin kita otomatis ngumpetin loss, padahal profit nya mungkin sekali, dan loss nya berkali-kali.
Kenyataanya saat ini saya berbisnis, ingat trading itu bisnis lhoo..berbisnis menggunakan uang sungguhan, kalau profit dapat uang, kalau loss uang kita hilang, sama dengan menjadi pedagang di pasar-pasar pada umumnya. Coba lihat pedagang di pasar, misalnya ada yang punya toko, tidak pernah pedagang itu memajang atau mengumumkan bahwa dia profit atau untung sekian-sekian ataupu loss sekian-sekian. Pembukuan keuangannya bahkan dirahasiakan, dipake konsumsi diri nya sendiri. Bahkan kalau saya belanja atau anda belanja, malahan pedangannya memberi kesan dia untung cuman dikit bahkan rugi he he he “Maaf harganya sudah murah itu, saya hanya ambil untung sedikit, bahkan saya hitung-hitung hanya pulang pokok aja” he he he. Sungguh berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan saya sebagai seorang trader, padahal sama-sama berbisnis. Ini bukan berarti semua trader begitu ya, saya hanya menceritakan diri saya he he.
Perlu dicermati, selama sifat suka pamer itu masih ada maka selama itu pula sikap untuk menyembunyikan loss itu masih ada. Artinya akan cenderung untuk terdorong membangun pemikiran tidak jujur yang akhirnya menjadi mindset. Anda tahu kan konsekuensi kalau mindset tidak jujur ini terbawa dalam trading? Tidak jujur melihat dan mengamati kondisi pergerakan harga.
Nah sekali lagi, karena trading ini adalah bisnis, maka perlakukan selayaknya bisnis, pembukuannya harus disimpan baik-baik, profit dan loss adalah konsekuensinya, tidak perlu mengumumkan pembukuan trading kita dimana-mana untuk tujuan pamer, kecuali saya dan anda memang punya kepentingan terselubung dibalik itu semua, mungkin kebiasaan pamer, kepentingan mencari investor, atau sedang mencari pengakuan atau eksistensi atau kepentingan-kepentingan yang lain.
Catatan terakhir bukan berarti saya sudah mampu mengatasi itu semua, sayapun masih belajar, dan tetap mencoba belajar, belajar mengubah mindset butuh waktu, prosesnya tidak begitu kita ngomong langsung berubah, belajarnya berkali-kali, tidak satu jam dua jam, tetapi setiap saat, setiap waktu, latihannya terus menerus, berkesinambungan, tetapi sayangnya ujiannya datang mendadak tanpa di duga, tidak terjadwal dan tidak bilang-bilang he he he.
Dengan berjalannya waktu saya, saya mulai berpikir, kalaupun saya profit dan orang tahu, apa keuntungannya buat saya? Apa kerugiannya buat saya? Apa pengaruhnya buat saya? Ternyata saya cari tidak ada keuntunganya buat trading saya, selain hanya kepuasan atas keinginan ingin terlihat bisa, kecuali saya sedang promo untuk cari investor he he mungkin ada untungnya. Bahkan semakin lama itu dilakukan cenderung memupuk sifat pamer saya. Sampai kapan saya pamer? Sampai pamer itu menjadi senjata makan tuan buat saya sendiri.
Sifat pamer seperti sebuah ketagihan (adiksi), sekali pamer terdorong untuk terus pamer. Tetapi saat loss, apa mungkin loss dipamerin ? he he..karena kepentingan pamer, tentu loss gak mungkin saya pajang, ya kan? Tentu kalau pamer agar tetap terlihat baik dan bagus. He he sifat pamer bikin kita otomatis ngumpetin loss, padahal profit nya mungkin sekali, dan loss nya berkali-kali.
Kenyataanya saat ini saya berbisnis, ingat trading itu bisnis lhoo..berbisnis menggunakan uang sungguhan, kalau profit dapat uang, kalau loss uang kita hilang, sama dengan menjadi pedagang di pasar-pasar pada umumnya. Coba lihat pedagang di pasar, misalnya ada yang punya toko, tidak pernah pedagang itu memajang atau mengumumkan bahwa dia profit atau untung sekian-sekian ataupu loss sekian-sekian. Pembukuan keuangannya bahkan dirahasiakan, dipake konsumsi diri nya sendiri. Bahkan kalau saya belanja atau anda belanja, malahan pedangannya memberi kesan dia untung cuman dikit bahkan rugi he he he “Maaf harganya sudah murah itu, saya hanya ambil untung sedikit, bahkan saya hitung-hitung hanya pulang pokok aja” he he he. Sungguh berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan saya sebagai seorang trader, padahal sama-sama berbisnis. Ini bukan berarti semua trader begitu ya, saya hanya menceritakan diri saya he he.
Perlu dicermati, selama sifat suka pamer itu masih ada maka selama itu pula sikap untuk menyembunyikan loss itu masih ada. Artinya akan cenderung untuk terdorong membangun pemikiran tidak jujur yang akhirnya menjadi mindset. Anda tahu kan konsekuensi kalau mindset tidak jujur ini terbawa dalam trading? Tidak jujur melihat dan mengamati kondisi pergerakan harga.
Nah sekali lagi, karena trading ini adalah bisnis, maka perlakukan selayaknya bisnis, pembukuannya harus disimpan baik-baik, profit dan loss adalah konsekuensinya, tidak perlu mengumumkan pembukuan trading kita dimana-mana untuk tujuan pamer, kecuali saya dan anda memang punya kepentingan terselubung dibalik itu semua, mungkin kebiasaan pamer, kepentingan mencari investor, atau sedang mencari pengakuan atau eksistensi atau kepentingan-kepentingan yang lain.
Catatan terakhir bukan berarti saya sudah mampu mengatasi itu semua, sayapun masih belajar, dan tetap mencoba belajar, belajar mengubah mindset butuh waktu, prosesnya tidak begitu kita ngomong langsung berubah, belajarnya berkali-kali, tidak satu jam dua jam, tetapi setiap saat, setiap waktu, latihannya terus menerus, berkesinambungan, tetapi sayangnya ujiannya datang mendadak tanpa di duga, tidak terjadwal dan tidak bilang-bilang he he he.
Happy Trading

www.sagafx.com

0
1.1K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan