- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cukuplah Anak Menjadi Omnivora, Jangan Omnivision!


TS
sakmerdekamu
Cukuplah Anak Menjadi Omnivora, Jangan Omnivision!

Quote:
Omnivision (om·ni·vi·sion) = Pemirsa Semua Tayangan Media Visual
Quote:
Televisi merupakan media yang sangat digemari di Indonesia. Menurut data penetrasi media dari Nielsen menunjukkan 94% masyarakat mengonsumsi acara televisi . Artinya, semua orang Indonesia menonton televisi, tak terkecuali anak-anak.





Quote:
Sebegitu besarnya pangsa pasar industri pertelevisian di Indonesia tidak serta merta diikuti peningkatan kualitas program didalamnya. Fungsi televisi, seperti dalam UU no 32 tahun 2002, memuat konten soal pendidikan, informasi, perekat dan kontrol sosial, hiburan yang sehat, serta memiliki fungsi ekonomi dan budaya. Hanya saja, disadari maupun tidak, orang Indonesia lebih cenderung menikmati televisi untuk hiburan semata tanpa filter. ‘Kesempatan’ ini yang coba dimanfatkan pihak industri pertelevisian di Indonesia untuk mendapatkan profit yang lebih besar dan lebih mudah.
Melonjaknya program acara hiburan dan mulai tersingkirnya program program edukatif dan informatif menjadikan televisi seakan akan sebagai ring persaingan dunia hiburan. Kenyataanya, program seperti sinetron, talent show, atau variety show merupakan program terbanyak dan unggulan di beberapa televisi swasta. Program program tersebut bahkan ‘di fasilitasi’ dengan durasi super panjang, 2 – 4 jam.





Quote:
Masalahnya, saat ini banyak tayangan yang memang tidak diproduksi untuk anak. Anak seringkali tidak mendapat porsi yang tepat, akhirnya anak menonton acara yang bukan ditujukan untuk mereka. Bergesernya fungsi konten televisi sebagai media edukasi menjadi media hiburan mengakibatkan berkurangnya acara-acara televisi yang edukatif. Hal ini mengakibatkan timbulnya pola konsumsi televisi yang jelek (omnivision).





Quote:
Anak rentan menjadi seorang Omnivision karena belum bisa memilih program yang harusnya mereka tonton. Anak tetap menonton tayangan yang baik maupun yang buruk, yang suka dan tidak suka, yang pagi maupun malam, sehingga perilaku dan sifatnya sangat dipengaruhi oleh acara televisi yang ditonton. Ini telah dipelajari bahkan puluhan tahun yang lalu oleh Albert Bandura yang menghasilkan Teori Pembelajaran Perilaku.





Quote:
Peran orangtua sangatlah besar dalam manajemen tayangan televisi keluarga. Meskipun pihak televisi sudah memberikan label untuk setiap acara televisi seperti B.O. (Bimbingan Orangtua), S.U. (Semua Umur), R (Remaja), dan D (Dewasa). Akan tetapi, langkah ini kurang berjalan efektif jika kurang partisipasi aktif dan pengawasan dari orangtua.





Quote:
Manajemen televisi bertujuan untuk mengatur anak agar memiliki jadwal menonton yang bisa diarahkan dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Cara Pertama, batasi tontonan yang bisa dilihat oleh anak. Jangan biarkan anak-anak menonton semua acara televisi kapan saja, karena tidak semua acara televisi cocok untuk anak. Jangan lupa, perhatikan waktu menonton. Jangan berikan waktu menonton pada saat primetime untuk belajar.
Selanjutnya, temani anak ketika menonton acara televisi. Hal ini penting agar kita bisa melihat dan mengawasi apa yang ditonton oleh anak dan kita bisa menjelaskan langsung pada anak jika ada adegan-adegan tertentu yang perlu kita jelaskan pada anak.
Terakhir, konsisten dengan aturan yang dibuat. Artinya, ketika anak dilarang untuk menonton, maka seisi rumah juga harus menahan diri untuk menonton televisi dan alihkan dengan kegiatan yang lebih mendidik seperti membaca buku dan mengembangkan bakat anak.




Quote:
Sedikit Pengetahuan tentang Media ini diharapkan bisa mengubah perilaku konsumsi media dari bagian terkecil, yaitu keluarga. Karena perubahan besar diawali dari perubahan kecil.




Sumber Gambar : Gugel Picture
Quote:
Sinau Nge-trit

Boleh

Menerima

Diubah oleh sakmerdekamu 21-08-2016 18:47
0
2.6K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan