- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Liliyana Natsir (Butet) selama 5 hari tidak makan di kapal


TS
telegrafnews.co
Liliyana Natsir (Butet) selama 5 hari tidak makan di kapal
TELEGRAF- Satu medali emas Olimpiade, 5 emas Sea Games, 1 medali perunggu Asian Games, juara Junior 2002 dan puluhan restasi lainnya, ternyata menjadi buah karya dari seorang Liliyana Natsir di pentas olahraga bulutangkis di indonesia.
Banyak yang tersenyum , bergembira dan berjingkrak jingkrak dengan apa yang diraih ‘Butet’ sapaan bagi Lily, tapi sebenarnya apa yang dia dapat saat ini hasil dari air mata, perjuangan dan pengorbanan orang tua.
Ibunda Liliana Natsir, Olly Maramis ketika berbincang dengan telegrafnews.co, terkesan tenang dan datar ketika bicara soal prestasi Lily, sambil mengikuti berita tentang kemenangan anaknya di salah satu media televisi, ibunda Lily berujar, mereka saat ini bergembira dengan Lily, dan seluruh masyarakat Indonesia senang, namun perjuangan Lily sungguh berat, banyak yang dikorbankan.
“Hmm, kasiang lily, karena ingin ikut pertandingan, dia pernah naik kapal laut dan tidak makan selama 5 hari di kapal. Itu terjadi waktu balik ke Manado,“ tegas Olly ibunda Lily.
Olly menceritakan, Lily enggan naik pesawat karena tidak ingin ada biaya lagi yang dikeluarkan oleh orang tua untuk balik ke Manado, usai mengikuti pertandingan di Jawa. Maklum waktu itu, Liliyana baru saja ikut satu iven pertandingan, sehingga lily enggan meminta uang tiket lagi ke orang tuanya.
baca juga : IBUNDA LILIYANA NATSIR: SAYA KOS 3 BULAN DAN LILY PERNAH BIKIN NASI JADI BASAH DENGAN AIR MATA
"Iya dia (liliyana) bilang biar jo mama, ndak usah bli tiket pesawat, kita nae kapal laut jo mahal harga tiket,” ujar Olly menirukan perkataan Liliana, sambil mengatakan kalau memang waktu itu, harga tiket tidak sepeti saat ini, tidak kebanyakan orang yang mampu apalagi keseringan.
Soal lima hari tidak makan, dirinya menggatakan hal itu terjadi ketika beberapa pemain asal Sulut termasuk Lily balik ke Manado. Sedangkan Lily, enggan makan makanan yang ada di kapal, maknya dirinya harus bertahan dengan makanan lain selain makanan yang dihidangkan di kapal laut.
“Hahah, dia ndak mau makang makanan di kapal, jujur memang waktu itu dia ndak biasa, karena melihat itu makanan di kapal, dorang cuma olah sama dengan penjara pe makanan kata, jadi Lily ndak makan, dia makan makanan lain selain makanan jatah penumpang,“ tegasnya.
Langkah Liliyana pilih berhemat, dinilai sebagai sikap mengharukan, sebab Liliyana mengerti kalau biaya yang dikeluarkan orang tua sangat besar.
“Selama kurun waktu hampir 3 tahun, saya biayai Lily sewaktu latihan di asrama PB Tangkas Jakarta. Dan ketika ada iven pertandingan biaya, tiket, hotel dan lain lain ketika ada iven yang membawa nama klub PB Tangkas, masih saya yang biayai. Situasi ini nanti berubah setelah pelatnas melihat prestasinya dan Lily sudah dibiayai oleh negara, namun selama kurun waktu itu semuanya saya yang biayai,” ujar Olly ibunda Liliyana.
Dirinya menambahkan, memang harus ada pengorbanan untuk sebuah prestasi, dimana menurutnya dari dua anaknnya harus diakui biaya yang dikeluarkan Liliyana lebih besar dari pada kakaknya yang saat ini adalah seorang dokter.
”Adooh kalu mo hitung, Liliana pe biaya lebih besar dari pada kakanya yang saat ini sudah dokter, tapi puji Tuhan, malah apa yang didapat sudah melebihi cukup, apalagi Lily sudah ada jaminan dari pemerintah yaitu 20 juta per bulan selama hidup,“ tegasnya. (ching)
Banyak yang tersenyum , bergembira dan berjingkrak jingkrak dengan apa yang diraih ‘Butet’ sapaan bagi Lily, tapi sebenarnya apa yang dia dapat saat ini hasil dari air mata, perjuangan dan pengorbanan orang tua.
Ibunda Liliana Natsir, Olly Maramis ketika berbincang dengan telegrafnews.co, terkesan tenang dan datar ketika bicara soal prestasi Lily, sambil mengikuti berita tentang kemenangan anaknya di salah satu media televisi, ibunda Lily berujar, mereka saat ini bergembira dengan Lily, dan seluruh masyarakat Indonesia senang, namun perjuangan Lily sungguh berat, banyak yang dikorbankan.
“Hmm, kasiang lily, karena ingin ikut pertandingan, dia pernah naik kapal laut dan tidak makan selama 5 hari di kapal. Itu terjadi waktu balik ke Manado,“ tegas Olly ibunda Lily.
Olly menceritakan, Lily enggan naik pesawat karena tidak ingin ada biaya lagi yang dikeluarkan oleh orang tua untuk balik ke Manado, usai mengikuti pertandingan di Jawa. Maklum waktu itu, Liliyana baru saja ikut satu iven pertandingan, sehingga lily enggan meminta uang tiket lagi ke orang tuanya.
baca juga : IBUNDA LILIYANA NATSIR: SAYA KOS 3 BULAN DAN LILY PERNAH BIKIN NASI JADI BASAH DENGAN AIR MATA
"Iya dia (liliyana) bilang biar jo mama, ndak usah bli tiket pesawat, kita nae kapal laut jo mahal harga tiket,” ujar Olly menirukan perkataan Liliana, sambil mengatakan kalau memang waktu itu, harga tiket tidak sepeti saat ini, tidak kebanyakan orang yang mampu apalagi keseringan.
Soal lima hari tidak makan, dirinya menggatakan hal itu terjadi ketika beberapa pemain asal Sulut termasuk Lily balik ke Manado. Sedangkan Lily, enggan makan makanan yang ada di kapal, maknya dirinya harus bertahan dengan makanan lain selain makanan yang dihidangkan di kapal laut.
“Hahah, dia ndak mau makang makanan di kapal, jujur memang waktu itu dia ndak biasa, karena melihat itu makanan di kapal, dorang cuma olah sama dengan penjara pe makanan kata, jadi Lily ndak makan, dia makan makanan lain selain makanan jatah penumpang,“ tegasnya.
Langkah Liliyana pilih berhemat, dinilai sebagai sikap mengharukan, sebab Liliyana mengerti kalau biaya yang dikeluarkan orang tua sangat besar.
“Selama kurun waktu hampir 3 tahun, saya biayai Lily sewaktu latihan di asrama PB Tangkas Jakarta. Dan ketika ada iven pertandingan biaya, tiket, hotel dan lain lain ketika ada iven yang membawa nama klub PB Tangkas, masih saya yang biayai. Situasi ini nanti berubah setelah pelatnas melihat prestasinya dan Lily sudah dibiayai oleh negara, namun selama kurun waktu itu semuanya saya yang biayai,” ujar Olly ibunda Liliyana.
Dirinya menambahkan, memang harus ada pengorbanan untuk sebuah prestasi, dimana menurutnya dari dua anaknnya harus diakui biaya yang dikeluarkan Liliyana lebih besar dari pada kakaknya yang saat ini adalah seorang dokter.
”Adooh kalu mo hitung, Liliana pe biaya lebih besar dari pada kakanya yang saat ini sudah dokter, tapi puji Tuhan, malah apa yang didapat sudah melebihi cukup, apalagi Lily sudah ada jaminan dari pemerintah yaitu 20 juta per bulan selama hidup,“ tegasnya. (ching)
0
2.8K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan