Metrotvnews.com, Jakarta: Sandiaga Uno mengaku tidak pernah bermimpi jadi seorang politikus apalagi sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sandi terpaksa bertaruh nasib di Pilgub DKI 2017 lantaran namanya santer disebut calon potensial.

"Jujur saya tidak pernah terpikir. Sama sekali enggak terpikir," kata Sandi dalam Program Mata Najwa Metro TV, Rabu (3/8/2016).

Terlebih kata Sandi, saat namanya dijagokan sebagai calon gubernur DKI, dirinya sedang menimba ilmu di luar negeri. Sontak Sandi banyak mendapatkan pertanyaan dari kerabatnya.

"Saya bilang, saya mau tanya dulu sama ketua umum (Partai Gerindra Prabowo Subianto). Saya balik ternyata nama saya dijaring. Saya bilang waduh, ini bagaimana saya tanya. Apakah benar? Terus Pak Prabowo bilang tolong coba kamu kaji dulu," ucap Sandi.

Sandi menolak halus sinyal karpet merah yang diberikan Prabowo untuk maju sebagai calon gubernur. Sandi berdalih tidak punya pengalaman lantaran baru terjun ke politik praktis sekitar enam bulan.

"Akhirnya saya tanya keluarga. Dari teman-teman dekat, keluarga, partner saya. Rata-rata semua resisten. 'Have you lost your mind?' katanya. 'Sudah gila kamu'?," ucap Sandi.

Termasuk dari ayahnya Razif Halik Uno dan beberapa anaknya. Sandi merasa mayoritas kerabat terdekatnya menolak keinginan Sandi lantaran khawatir terhadap dunia politik yang serba tidak terprediksi.

"Ngapain sih pa? Nyari masalah saja dan bakal di-bully. Tapi ibu saya (Mien Rachman Uno) dan istri saya (Nur Asia) bilang. Niatnya dulu apa. Saya bilang ingin membangun Jakarta lebih baik dan lebih sejahtera. Ingin menolong warga Jakarta khususnya rakyat kecil. Wah kalau itu, mamah dukung dan istri juga dukung," kata Sandi.

Berbekal dorongan kuat dari dua wanita itu, Sandi nekat banting stir dari pengusaha menjadi politikus tulen dengan mengundurkan diri dari 18 perusahaan yang ada.

"Saya bilang apa yang menjadi game changer buat saya adalah dua orang yang hadir hari ini di ruangan ini, Yaitu ibu saya dan istri saya," ungkap dia.

Sandi pun lantas duduk merenung dan mengkaji untuk memulai perjuangannya dari nol. Sandi butuh waktu tiga bulan untuk mengkaji apa saja yang dibutuhkannya untuk bertarung di Pilgub DKI dengan metode focus group discussion (FGD) dan survei.

"Isu utama yang keluar dari warga Jakarta adalah lapangan pekerjaan dan harga bahan-bahan pokok. Khususnya harga bahan pangan," kata dia.

Setelah mengkaji, Sandi rajin menyambangi masyarakat DKI untuk menawarkan gagasannya selama enam bulan terakhir menjelang pembukaan pendaftaran pasangan calon gubernur dari partai politik. Sandi percaya diri bisa mengambil hati rakyat

"Ini adalah kisah Nabi Daud melawan Jalut. Selama hidup saya, selalu menjadi under dog. Baik sebagai pengusaha, profesional, maupun sekarang membangun karir di politik. David versus Goliath. Saya melihat semua tidak ada yang menganggap perjuangan ini punya kans termasuk mas Hanta (Hanta Yudha-Analis Politik). Tapi saya akan buktikan akhir dari cerita Daud versus Jalut atau David versus Goliath. Kita sudah tahu semuanya," pungkas dia.

Bajajnews

Cocok ni

Dulu Nabi Daud juga kagak diperhitungkan tapi menggebrak dan memimpin Bani Israel Yahudi menghancurkan pasukan Filistin Palestina di bawah panglima Jalut

Ahok yang kuat, bengis, beringas dan kebandit2an sifatnya ada kemiripan dengan Jalut