- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Usai Narkoba, Presiden Filipina Tumpas Orang Kaya Tak Bayar Pajak


TS
merdeka.boy
Usai Narkoba, Presiden Filipina Tumpas Orang Kaya Tak Bayar Pajak

pembukaan
Quote:
Nama Rodrigo Duterte dalam beberapa bulan terakhir memang begitu populer di dunia.
Quote:
Usai Narkoba, Presiden Filipina Tumpas Orang Kaya Tak Bayar Pajak


Nama Rodrigo Duterte dalam beberapa bulan terakhir memang begitu populer di dunia. Jika kamu tak tahu, Presiden Filipina itu berhasil membuat geger karena kebijakan 'kejam' yang dia lakukan. Berjanji memberantas narkoba dari Filipina, pria berusia 71 tahun itu menangkap dan membunuh mati para penjahat narkoba mulai pengedar paling rendahan, kurir hingga gembong penguasa jaringan narkoba.
Sejak memimpin Filipina pada 30 Juni 2016 lalu, Duterte sudah menewaskan lebih dari 400 penjahat dan pemakai narkoba di Filipina. Kini di bulan keduanya dia jadi Presiden, Duterte sudah menetapkan target barunya. Siapa? Kali ini para pengemplang pajak Filipina yang akan ketakutan.
Jika Presiden Jokowi memberikan kebijakan Amnesti Pajak yakni penghapusan pajak yang terutang bagi Wajib Pajak, maka Duterte justru bakal menghabisi mereka yang ogah bayar pajak. Secara lantang, Duterte siap menghukum para pengusaha-pengusaha besar nan tajir serta pejabat negara yang tak mau bayar pajak. Para pengemplang pajak bakal didatangi polisi hingga dilarang bepergian ke luar negeri.

"Kalau anda tidak membayar pajak, maka itu melanggar hukum. Sekalipun anda kaya, anda tidak akan bisa bepergian ke manapun lagi. Mereka yang tak mau bayar pajak sepatutnya dipenjara seperti pelanggar hukum lainnya. Polisi akan mendatangi rumah-rumah mereka yang tak bayar pajak," ungkap Duterte seperti dilansir Inquirer.
Tentu saja kebijakan baru Duterte ini bisa membuat pengusaha kaya tak mau bayar pajak di Filipina ketar-ketir sendiri. Menilik ke aksinya memberantas narkoba, Duterte bahkan terang-terangan mengumumpkan 150 pejabat negara yang mendukung peredaran narkoba. Bahkan di awal Agustus kemarin sudah ada sedikitnya 18 walikota dan 31 pejabat kepolisian Filipina yang memilih menyerahkan diri daripada ditembak di tempat.
Kendati banyak dikecam pembela HAM karena aksi main bunuh penjahat narkoba, Duterte pernah berkomentar, "Saya sudah melihat bagaimana korupsi menggerogoti dana pemerintah yang harusnya untuk kaum miskin. Dan saya juga melihat bagaimana narkoba menghancurkan rakyat. Jadi, tunjukkan di mana salah saya."
sumur : http://m.kapanlagi.com/plus/usai-nar...ak-0bb526.html
kapan indonesia bisa meniru kek gini yaa



0
2.8K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan