- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Ramai-Ramai Tolak Ahok, Lulung: `Ogah` Punya Gubernur Sombong


TS
kaw.kimax
Warga Ramai-Ramai Tolak Ahok, Lulung: `Ogah` Punya Gubernur Sombong

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Haji Lulung) menilai wajar terjadinya gejolak penolakan warga terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Apa yang dilakukan warga, kata Lulung, semata-mata tidak ingin Ahok kembali menjabat sebagai Gubernur.
"Itu wajar, artinya warga kita ini sudah tidak nyaman lagi Jakarta dipimpin oleh saudara Gubernur yang sekarang. Warga tidak mau lagi dipimpin gubernur yang sombong dan takabur kok," ujarnya saat di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).
Apa yang dilakukan warga dengan menyatakan sikap dengan terbuka disebutkan Lulung bukan sebagai bentuk perlawanan terhadap penguasa. Justru, kata dia, Ahok harus lebih bijak melihat hal tersebut sebagai bentuk aspirasi.
Sebab, tidak bisa ditepis lagi jika pada nyatanya warga kini sudah melek dengan bagaimana karakter Ahok selama memimpin Jakarta. Terlebih, sambung Lulung, warga seringkali diberi tontonan tentang bagaimana kesombongan Ahok beserta partai pendukungnya jelang Pilkada DKI.
"Karena memang Ahok dan pendukung-pendukungnya sombong dan takabur kok. Kemarin itu Nusron (Wahid) ngomong jagoan biasa dikerubuti (dukungan). Kalau saya bilang itu bukan jagoan. Jagoan gak sombong, gak takabur selalu mengatakan ahok sudah menang sebelum Pilkada," ungkap Lulung.
Karena itu, politisi PPP ini, menyerahkan semua kepada masyarakat tentang dinamika pencalonan Ahok di Pilkada DKI. "Nanti akan dijawab oleh masyarakat grassroot yang ikut dalam forum RT/RW yang ikut serta menggalang penolakan tiga juta KTP buat Ahok," ujar Lulung.
Galang Kekuatan
Sementara itu, kendati tak lagi jadi calon gubernur, bahkan terancam tak bisa ikut Pilgub karena partainya masih bermasalah, Haji Lulung tetap menggalang kekuatan jelang Pilgub DKI 2017. Tujuannya, untuk melawan Ahok.
"Contoh kemarin Dhani (artis Ahmad Dhani, red) di Jakarta Selatan? itu artinya sudah tidak nyaman lagi warga Jakarta dipimpin oleh saudara gubernur sekarang. Oleh karenanya, ini bukan perlawanan, tapi menyatakan sikap gak akan pilih saudara Ahok," kata Lulung.
Selain itu, kata Lulung, munculnya gerakan RT/RW yang menggalang 3 juta KTP warga Jakarta untuk menolak Ahok, merupakan bentuk nyata bahwa banyak warga yang tidak suka dengan gaya kepemimpinan Ahok.
"Saya pingin punya gubernur baru yang berpihak pada rakyat dan kemudian pingin gubernur yang tidak memusuhi orang miskin," ungkapnya.
http://megapolitan.harianterbit.com/...bernur-Sombong
Nasib Ahok akan Tragis dan Gigit Jari .....yang jelas selain ahog akan diterima ....dan ahog ....




ahog .....salam 1/2 setengah periode

realitas yang ada ....mayoritas suku jawa menolak ahog ...pemilih ahok dari suku jawa paling 5 - 7% ....dari suku betawi jelas menolak ahog 99% .....mayoritas suku sunda menolak ahog ...pemilih ahok dari suku sunda hanya 2 % yg akan memilih ahog .....mayoritas suku minang jakarta menolak ahog ....hanya 0.1% suku minang memilih ahog .... mayortas suku Melayu ,Bugis, Aceh, Madura Dan lain-lain di jakarta menolak ahog hanya 0.2% memilih ahog .....sementara dari suku batak menurut analisa gw mendukung ahok bisa 3 % dari jumlah mereka di jakarta .....dari tionghoa mendukung ahok hampir 95 % dari 5,53% dari jumlah mereka di jakarta ....:begitu kira kira ....

.basis masa fanatik ahogkers itu..... mayoritas 85% ....di komplek/perumahan .....apartemen elit .....jakarta ..... dan sifat konsetrasinya hanya homogen ....bukan heterogen ..... jadi analisa gw .....ahok kalah dipilgub dki 2017 .....



0
8.4K
132


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan