lindungibaliAvatar border
TS
lindungibali
Pasangan bule di Bali bunuh polisi saat sedang mabuk
Merdeka.com - Sarah Connor, wanita asal Australia dan David Taylor warga Inggris hingga kini masih berada di ruangan penyidik Polresta Denpasar Bali.

Kedua bule ini diketahui melakukan pembunuhan terhadap Aipda Wayan Sudarsa pda 17 Agustus lalu.



Di hadapan petugas, wanita pirang berambut ikal itu mengaku awalnya sedang berpacaran di pantai Kuta. Saat itu, dirinya dalam keadaan mabuk sehingga tidak ingat apa-apa. Diakuinya saat pergi meninggalkan pantai sudah mendapati polisi itu tewas disampingnya.

"Entah bagaimana kejadiannya masih belum bisa diceritakan oleh pelaku wanita. Alasanya tidak ingat karena mabuk," kata Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto, Jumat malam (19/8) di Mapolresta Denpasar.

Sementara itu, kata dia, untuk pelaku David James Taylor hingga malam enggan untuk buka mulut saat diinterogasi. Bahkan kata Kapolda, dirinya sempat mengintograsi namun tidak dijawab.

"Dia mengatakan belum mau bicara. Masih menunggu pengacaranya, hanya itu saja ucapnya," aku Kapolda yang masih bertahan di Markas Polisi jalan Gunung Sanghyang, Denpasar.

Pihaknya mengaku, sudah menawarkan kepada David, apakah mau mengambil pengacaranya dari negaranya yang ditunjukan oleh Konsulat Jenderal atau meminta kuasa hukum dari Polda Bali. Namun pelaku dikatakannya tetap saja diam.

Namun dipastikan Kapolda bahwa keduanya usai membunuh berusaha pindah dari penginap satu ke penginapan lainnya. Itu artinya, kata Sugeng, kedua pelaku ini sadar usai melakukan tindakan pembunuhan.

"Keduanya setelah membunuh, pindah dari satu home stay ke home stay lain. Berarti saat itu ada jejak melarikan diri," ungkap Kapolda.

Tidak hanya itu, Dirinya meyakinkan kalau keterangan dari pelaku cenderung menutupi apa yang sebenarnya terjadi. "Kalau yang perempuan berbelit belit, kekasihnya pelaku pria masih bungkam, akan bicara kalau ada pengacaranya," singkatnya.

Dipastikannya, saat itu Sarah melapor ke Konjen Australia bermaksud menyerahkan diri. Dia juga meyakinkan mengontak kekasihnya David, untuk bersama-sama menyerahkan diri.

Tewasnya anggota polisi Aipda Wayan Sudarsa, diakibatkan pukulan keras pada bagian kepala. Entah siapa yang melakukan di antara pasangan turis asing yang kini diinterogasi di Polresta Denpasar, Bali.

Sementara itu, Tim kedokteran forensik RS Sanglah menyebutkan dari hasil autopsi kematian Sudarsa disebabkan oleh pukulan benda tumpul di kepala, yang dilakukan lebih dari 17 kali.

Dikatakan dr. Dudut Rustyadi, selaku Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, pukulan tersebut sontak saja membuat pembengkakan di otak korban, yang kemudian menekan pusat pernafasannya.

"Saya belum bisa memastikan jenis bendanya. Namun sudah pasti itu berasal dari kekerasan benda tumpul," akunya di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Jumat (18/8).

Lanjut Dudut, jumlah luka keseluruhan yang ditemukan oleh pihaknya yaitu sebanyak 42 titik. Luka-luka itu terdiri dari luka robek, luka memar, dan juga luka lecet, yang tersebar di daerah wajah, kepala dan tangan korban. Melihat banyaknya luka yang ditemukan, Dudut memperkirakan jika pelaku yang menyerang korban berjumlah lebih lebih dari satu orang.

"Kalau dilihat dari gambaran luka di tangan kanan dan kirinya, korban sempat melakukan perlawanan. Dan pelakunya pasti lebih dari satu orang," tegas Dudut.

(mdk/rnd)

http://m.merdeka.com/peristiwa/pasangan-bule-di-bali-bunuh-polisi-saat-sedang-mabuk.html


Bule kismin tak tau aturan, jadi pendatang kok ngga tau diri. Semoga mati di tahanan dipukuli orang ini bule emoticon-No Hope

0
3.9K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan