Hampir 51% dari masyarakat Indonesia adalah perokok aktif. Berdasarkan Riskesdas 2013 proporsi penduduk umur lebih dari 10 tahun menurut jenis pekerjaan, kelompok petani, nelayan dan buruh adalah proporsi perokok aktif setiap hari yang terbesar dengan persentase 44,5% dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya, seperti pegawai sebesar 33,6% dan wiraswasta 39,8%. Hampir 30% dari perokok aktif berasal dari golongan tidak mampu. Ditambah dengan harga rokok yang dinaikkan sebegitu tingginya, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan pencurian atau perampokan untuk membeli rokok. Sedangkan dengan harga rokok yang masih murah seperti sekarang saja, masih banyak mereka yang melakukan pencurian atau perampokan.

Kenapa saya katakan bertambah? Pernahkan agan dimintain rokok sama teman? Atau malah biasanya kita yang nawarin kalo liat temen kita nggak ngerokok. Dengan harga rokok yang tinggi akan banyak orang yang tidak bisa untuk membeli rokok, dan kita yang mempunyai rokoklah yang akan terkena imbasnya. Terkecuali agan tega menjadi pelit dengan rokok

Sudah begitu banyak pengangguran di negara kita ini, dan sebagian dari mereka yang tidak mampu malah menjadi pengemis atau pengamen untuk mencukupi kebutuhan mereka. Apa tidak makin banyak lagi bila harga rokok dinaik kan?

Mereka yang berpenghasilan lebih akan meminjamkan uangnya kepada kita yang membutuhkan, dan kita pun dengan penghasilan yang sedikit dan ditambah lagi dengan harga rokok yang begitu tinggi akan semakin dijerat oleh mereka sang lintah darat. Tentunya dengan bunga yang besar dan akan bertambah besar lagi.