Quote:
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Rokok Indonesia (Gapri) menganggap isu kenaikan harga rokok menjadi Rp50 ribu hanya permainan kotor. Seperti diketahui awal mula muncul isu perhitungan harga rokok Rp50 ribu dari hasil kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) yang menyatakan ketergantungan akan rokok bisa berkurang bila harganya dinaikkan dua kali lipat.
"Ini suatu permainan yang kotor yang kemudian dia (Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) kembangkan. boleh saja mencoba public opini, toh ini tidak akan berpengaruh," ujar Ketua Gapri Ismanu Soemiran kepada Okezone.
Menurutnya, ketika industri rokok lokal tengah menguasai pasar baik domestik ataupun dalam luar negeri, maka tingkat persaingan akan semakin ketat. Begitu juga dalam isu kenaikan harga rokok menjadi Rp50 ribu, di dalamnya syarat dengan isu persaingan untuk menjatuhkan industri rokok lokal.
Ismanu menambahkan, industri rokok keretek mempunyai pangsa pasar 94 persen di dalam negeri dan rokok putih mengusai pangsa internasional. Pada dasarnya rokok Indonesia sudah go internasional dan sudah banyak masuk ke negara-negara seperti Amerika Serikat hingga ke negara Eropa.
"Jadi setiap negara (pengusaha rokok) bisa saja jadi nomor satu di Indonesia, tapi tidak untuk rokok kita. Rokok kretek bermetamorfosa menjadi industri berbasis pada kearifan lokal yang semakin tumbuh menjadi industri multinasional. Oleh karena itu kita dianggap pesaing berat untuk ditaklukkan, kita pun ingin dijatuhkan melalui regulasi yang namanya kesehatan, jadi ini memang politik dagang," ujarnya.
(rzy)
http://economy.okezone.com/read/2016...ermainan-kotor
gw sih bodo amat.. tpi klo naik jg mampu mengurangi perokok2 pemula..
