- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Kisah Sejarah Kerajaan dan Perjuangan di Kalimantan Barat yang Kurang Dikenal Publik


TS
bakaneko
Kisah Sejarah Kerajaan dan Perjuangan di Kalimantan Barat yang Kurang Dikenal Publik

Dalam pelajaran sejarah di sekolah, kita sangat mengenal betapa hebatnya Cut Nyak Dhien, Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, hingga Kapitan Pattimura dalam melawan penjajah. Kita juga sangat mengenal betapa jayanya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, hingga Demak, Banten, dan Mataram. Namun, masih ada daerah yang sejarahnya kurang terangkat ke tingkat nasional, salah satunya di Kalimantan Barat. Meskipun mungkin tidak sehebat atau sejaya di Pulau Jawa, namun rakyat Kalimantan Barat juga turut menyumbang sumbangsih menuju kemerdekaan NKRI, yang tentu tidak patut disepelekan begitu saja. Oleh karena itu, izinkan TS turut berbagi sejarah kerajaan dan perjuangan di Kalimantan Barat.
Sebelum memulai, saya ingin menginformasikan bahwa sejarah-sejarah berikut bersumber dari Monumen Relief Sejarah Kalimantan Barat di Kota Pontianak. Foto-fotonya TS jepret sendiri di monumen tersebut. Kisah sejarahnya pun TS ketik sesuai dengan tulisan yang tertera di monumen tersebut, dengan sedikit perubahan tanda baca dan ejaan agar lebih sesuai dengan EYD. Oleh karena itu, TS mohon maaf dan mohon pengertiannya jika terdapat kisah yang kurang lengkap atau kalimat yang dimengerti. Selain itu, TS bukanlah ahli sejarah, TS hanya berbagi tulisan sejarah di monumen tersebut. Jadi, mohon maaf sebelumnya jika ada pertanyaan yang TS kurang bisa jawab.
Berikut ini kisah sejarah kerajaan dan perjuangan di Kalimantan Barat:


Quote:
Kerajaan Tanjungpura
Spoiler for "Kerajaan Tanjungpura":

Quote:
Kerajaan Tanjungpura berkembang abad ke-7 dipimpin Ratu Mangkup, hingga 7 turunan dipimpin wanita.
Abad ke-13 diperintah oleh Karang Tanjung atau Panembahan Pudong Prasap (Kuntong Asap).
Kerajaan Tanjungpura melakukan hubungan dagang dengan Melaka, Majapahit, Banjarmasin, Brunei, dan lainnya.
Terjalin persahabatan dalam bentuk hubungan perkawinan antara putri Sultan Kamaluddin dengan putra Sultan Kasim dari Pontianak.
Perang Tumbang Titi pada tanggal 22 Mei 1914 di Matan, Kabupaten Ketapang dipimpim oleh Uti Usman. Perang merupakan wujud perlawanan rakyat akibat pemaksaan membayar pajak hingga tewasnya Kapten Belanda Fredrik Hendrik Alexander Brans.
Abad ke-13 diperintah oleh Karang Tanjung atau Panembahan Pudong Prasap (Kuntong Asap).
Kerajaan Tanjungpura melakukan hubungan dagang dengan Melaka, Majapahit, Banjarmasin, Brunei, dan lainnya.
Terjalin persahabatan dalam bentuk hubungan perkawinan antara putri Sultan Kamaluddin dengan putra Sultan Kasim dari Pontianak.
Perang Tumbang Titi pada tanggal 22 Mei 1914 di Matan, Kabupaten Ketapang dipimpim oleh Uti Usman. Perang merupakan wujud perlawanan rakyat akibat pemaksaan membayar pajak hingga tewasnya Kapten Belanda Fredrik Hendrik Alexander Brans.

Quote:
Kerajaan Sukadana
Spoiler for "Kerajaan Sukadana":

Quote:
Kerajaan Sukadana merupakan kerajaan bagian dari Kerajaan Tanjungpura dipimpin oleh Prabu Jaya.
Masa pemerintahan Pangeran Bandala, Sukadana mengalami kemajuan di bidang perdagangan. Masa Pangeran Anom, peningkatan kesejahteraan penduduk, perbaikan daerah, dan angkatan perang.
Masa Panembahan Airmala kemajuan di bidang perdagangan kayu dan intan. Tahun 1604 Belanda melakukan perjanjian monopoli dagang.
Tahun 1792, Kerajaan Sukadana dipimpin oleh Sultan Jamaluddin melakukan perlawanan, namun gagal. Sultan dan pengikutnya mengundurkan diri ke daerah hulu.
Belanda melalui Residen Gronovius mengangkat Raja Akil sebagai Sultan dan Sukadana diganti namanya menjadi Nieuw-Brussel.
Tahun 1830, Belanda mendirikan benteng pertahanan di Pulau Datuk dan mengikat perjanjian dengan Raja Akil. Rakyat diwajibkan membayar upeti.
Masa pemerintahan Pangeran Bandala, Sukadana mengalami kemajuan di bidang perdagangan. Masa Pangeran Anom, peningkatan kesejahteraan penduduk, perbaikan daerah, dan angkatan perang.
Masa Panembahan Airmala kemajuan di bidang perdagangan kayu dan intan. Tahun 1604 Belanda melakukan perjanjian monopoli dagang.
Tahun 1792, Kerajaan Sukadana dipimpin oleh Sultan Jamaluddin melakukan perlawanan, namun gagal. Sultan dan pengikutnya mengundurkan diri ke daerah hulu.
Belanda melalui Residen Gronovius mengangkat Raja Akil sebagai Sultan dan Sukadana diganti namanya menjadi Nieuw-Brussel.
Tahun 1830, Belanda mendirikan benteng pertahanan di Pulau Datuk dan mengikat perjanjian dengan Raja Akil. Rakyat diwajibkan membayar upeti.

Quote:
Kerajaan Sambas
Spoiler for "Kerajaan Sambas":

Quote:
Kerajaan Sambas didirikan tahun 1687 oleh Raden Sulaiman bergelar Sultan Muhammad Syafeiuddin I.
Daerah Sambas merupakan daerah agraris, maritim, dan tambang emas. Bangsa Cina Thai Kong melakukan penambangan di daerah Lara, Lumar, Monterado, Pemangkat, Seminis, dan Sebawi.
Tahun 1779, Sultan Abubakar Tajuddin I, terjadi perang dengan Raja Ismail dari Siak (Sri Indrapura); dan tahun 1801 dengan Sultan Said Ali, namun berhasil dipatahkan oleh Panglima Lawang Tendi dari Sambas.
Tahun 1799, terjadi perselisihan tapal batas antara Kerajaan Sambas dan Kerajaan Mempawah dan diselesaikan dengan damai.
Tahun 1812, kapal perang East Indian Companydari Inggris menyerang Sambas sebagai balasan atas tenggelamnya kapal cendana milik Inggris di perairan Banjarmasin tahun 1789.
Tahun 1815, terjalin perdagangan antara Sultan Muhammad Ali Syafeiuddin dengan gubernur Belanda.
Daerah Sambas merupakan daerah agraris, maritim, dan tambang emas. Bangsa Cina Thai Kong melakukan penambangan di daerah Lara, Lumar, Monterado, Pemangkat, Seminis, dan Sebawi.
Tahun 1779, Sultan Abubakar Tajuddin I, terjadi perang dengan Raja Ismail dari Siak (Sri Indrapura); dan tahun 1801 dengan Sultan Said Ali, namun berhasil dipatahkan oleh Panglima Lawang Tendi dari Sambas.
Tahun 1799, terjadi perselisihan tapal batas antara Kerajaan Sambas dan Kerajaan Mempawah dan diselesaikan dengan damai.
Tahun 1812, kapal perang East Indian Companydari Inggris menyerang Sambas sebagai balasan atas tenggelamnya kapal cendana milik Inggris di perairan Banjarmasin tahun 1789.
Tahun 1815, terjalin perdagangan antara Sultan Muhammad Ali Syafeiuddin dengan gubernur Belanda.

Quote:
Kerajaan Kubu
Spoiler for "Kerajaan Kubu":

Quote:
Tahun 1720, Syarif Idrus bersama rombongannya membangun permukiman dan menyebarkan agama Islam di Simpang Sungai Rasau.
Perompak bajak laut ingin menguasai daerah tersebut, maka dibangunlah kubu pertahanan yang menjelma menjadi Kerajaan Kubu dipimpin oleh Syarif Idrus.
Masa pemerintahan Syarif Muhammad, Kerajaan Kubu menandatangani perjanjian dengan Belanda.
Perjanjian tersebut ditentang saudaranya, yakni Syarif Alwi yang meninggalkan Kubu menuju daerah Gunung Ambawang dan mendirikan kerajaan.
Belanda berusaha menangkap Syarif Alwi yang melarikan diri hingga akhirnya sampai ke daerah jajahan Inggris di Sarawak.
Kerajaan Kubu mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Syarif Hassan bin Abdurrahman.
Perompak bajak laut ingin menguasai daerah tersebut, maka dibangunlah kubu pertahanan yang menjelma menjadi Kerajaan Kubu dipimpin oleh Syarif Idrus.
Masa pemerintahan Syarif Muhammad, Kerajaan Kubu menandatangani perjanjian dengan Belanda.
Perjanjian tersebut ditentang saudaranya, yakni Syarif Alwi yang meninggalkan Kubu menuju daerah Gunung Ambawang dan mendirikan kerajaan.
Belanda berusaha menangkap Syarif Alwi yang melarikan diri hingga akhirnya sampai ke daerah jajahan Inggris di Sarawak.
Kerajaan Kubu mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Syarif Hassan bin Abdurrahman.

Quote:
Kerajaan Tayan
Spoiler for "Kerajaan Tayan":

Quote:
Raja pertama adalah Gusti Lekar, berpusat di Mungguk Batu Angat, Meliau, kemudian dipindahkan ke Desa Tanjung oleh Pangeran Mancar.
Tahun 1818, terjadi kerja sama Belanda diwakili Komisaris Tobias dan Kerajaan Tayan oleh Gusti Mekkah.
Tahun 1858, pemerintah Belanda memberi gelar baru Panembahan Anom Paku menjadi Pangeran Anom.
Jepang datang pada masa Gusti Jafar. Ia bersama putranya Gusti Mahkmud tertangkap dan dibunuh Jepang.
Gusti Ismail diangkat sebagai pengganti Gusti Jafar menjadi Panembahan Kerajaan Tayan sampai tahun 1960.
Kerajaan Tayan dirubah menjadi kawedanan dan Gusti Ismail menjadi wedana. Ibu kota dipindahkan ke Sanggau.
Tahun 1818, terjadi kerja sama Belanda diwakili Komisaris Tobias dan Kerajaan Tayan oleh Gusti Mekkah.
Tahun 1858, pemerintah Belanda memberi gelar baru Panembahan Anom Paku menjadi Pangeran Anom.
Jepang datang pada masa Gusti Jafar. Ia bersama putranya Gusti Mahkmud tertangkap dan dibunuh Jepang.
Gusti Ismail diangkat sebagai pengganti Gusti Jafar menjadi Panembahan Kerajaan Tayan sampai tahun 1960.
Kerajaan Tayan dirubah menjadi kawedanan dan Gusti Ismail menjadi wedana. Ibu kota dipindahkan ke Sanggau.

Quote:
Kerajaan Sintang
Spoiler for "Kerajaan Sintang":

Quote:
Silsilah keluarga Sintang dimulai dari Aji Melayu yang nikah dengan Putung Kempat, kemudian melahirkan Dayang Lengkong yang menurunkan raja-raja Sintang sampai kepada Demang Irawan bergelar Jubair I yang menurunkan Dara Juanti.
Pada masa Pangeran Ratu Muhammad Kamaruddin tahun 1822, Belanda datang dan melakukan politik adu domba dan langsung mulai menjajah Kerajaan Sintang, yang mendapat perlawanan oleh para pejuang di Kerajaan Sintang.
Pada masa Pangeran Ratu Muhammad Kamaruddin tahun 1822, Belanda datang dan melakukan politik adu domba dan langsung mulai menjajah Kerajaan Sintang, yang mendapat perlawanan oleh para pejuang di Kerajaan Sintang.
Quote:
Perang Perlawanan:
- Perang Sintang, tahun 1827, dipimpin oleh Pangeran Ratu Kusuma Idri.
- Perang Tebidah I, tahun 1857–1860 dipimpin oleh Pangeran Kuning.
- Perang Melawi, mulai tahun 1867 sampai tahun 1913, yang pada awalnya dipimpin oleh Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan (sampai tahun 1845). Setelah Abdul Kadir wafat, perang dipimpin oleh pejuang lainnya.
- Perang Tempunak, tahun 1870, dipimpin oleh Abang Kadi.
- Perang Mensiku, tahun 1874, dipimpin oleh Padun.
- Perang Kayan/Tebidah II, tahun 1878–1882 dipimpin oleh Pangeran Muda.
- Perang Katan/Tebidah III, tahun 1890, dipimpin oleh Apang Nata.
- Perang Jangkit, tahun 1908, dipimpin oleh Panggi.
- Perang Payak, tahun 1921–1925 dipimpin oleh Apang Semangai alias Dunda.
Quote:

Perang Melawi merupakan perang berskala besar yang dipimpin oleh Abdul Kadir gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan. Beliau ditangkap dan disiksa sampai wafat pada tahun 1845 oleh Belanda di tahanan benteng pertahanan Belanda di Tanjung Saka Dua, Nanga Pinoh.
Abdul Kadir gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan, karena jasa-jasanya kepada bangsa dan negara, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional disertai tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana melalui Keppres No. 114/TK/Tahun 1999, tanggal 13 Oktober 1999.

Quote:
Kerajaan Landak
Spoiler for "Relief Kerajaan Landak":

Quote:
Kerajaan Landak pertama kali dipimpin oleh Raden Ismahayana bergelar Raja Dipati Karang Tanjung Tua, tahun 1472-1542. Setelah menganut agama Islam, bergelar Abdulkahar.
Tanggal 8-8-1886, terjadi perjanjian dengan Pontianak mengenai tapal batas di hadapan Residen Westeradeeling van Borneo.
Tahun 1778, Sultan Banten menyerahkan Sukadana dan Landak kepada Belanda. Tanggal 31-5-1845. terjadi permufakatan Belanda dengan Panembahan Machmud Akamuddin.
Tanggal 7 dan 17 Juli 1859, dilanjutkan permufakatan Belanda dengan Panembahan Ratu Adi Kesuma Amaruddin, rakyat diharuskan membayar pajak dan kerja rodi.
Tahun 1831, terjadi perang oleh Ratu Adi Achmad Kesuma, dilanjutkan tahun 1890 oleh Panembahan Landak Gusti Kandut Muhammad Taberi, namun digagalkan Belanda.
Tahun 1899, terjadi pemberontakan oleh Gusti Abdurani, Pangeran Nata Kesuma, beserta para panglima; dan Pangeran Nata Kesuma ditangkap dan diasingkan ke Bengkulu.
Tanggal 8-8-1886, terjadi perjanjian dengan Pontianak mengenai tapal batas di hadapan Residen Westeradeeling van Borneo.
Tahun 1778, Sultan Banten menyerahkan Sukadana dan Landak kepada Belanda. Tanggal 31-5-1845. terjadi permufakatan Belanda dengan Panembahan Machmud Akamuddin.
Tanggal 7 dan 17 Juli 1859, dilanjutkan permufakatan Belanda dengan Panembahan Ratu Adi Kesuma Amaruddin, rakyat diharuskan membayar pajak dan kerja rodi.
Tahun 1831, terjadi perang oleh Ratu Adi Achmad Kesuma, dilanjutkan tahun 1890 oleh Panembahan Landak Gusti Kandut Muhammad Taberi, namun digagalkan Belanda.
Tahun 1899, terjadi pemberontakan oleh Gusti Abdurani, Pangeran Nata Kesuma, beserta para panglima; dan Pangeran Nata Kesuma ditangkap dan diasingkan ke Bengkulu.

Quote:
Kerajaan Simpang
Spoiler for "Relief Kerajaan Simpang":

Quote:
Kerajaan Simpang berasal dari perpecahan Kerajaan Tanjungpura ketika terjadi perebutan kekuasaan kakak-beradik putra Sultan Zainuddin. Didirikan oleh Pangeran Ratu Agung, berpusat di Kecamatan Malano, Kabupaten Ketapang.
Pada masa Gusi Panji, terjadi Perang Belangkait disebabkan karena beliau tidak mau menandatangani kontrak yang isinya mengharuskan Kerajaan Simpang membayar pajak atau belastingkepada Belanda.
Perlawanan dibanti Ki Anjang Samad dengan semboyan "Daripada Bayar Belasting dengan Belanda, Lebih Baik Mati". Semboyan ini membakar semangat rakyat Simpang untuk melakukan perlawanan kepada pemerintah Belanda.
Dalam menghadapi perang, para orang muda dan sehat dikumpulkan, sedangkan kaum ibu, anak, dan orang tua lemah diungsikan. Dan mendapat dukungan suku Dayak lengkap dengan senjata pusakanya, yaitu tombak, mandau, dan perisainya.
Perang Belangkait mendapat bantuan pasukan yang dikirim oleh Ufi Usman dari daerah Tumbang Titi yang dipimpin oleh Panglima Ropa, Panglima Gani, Panglima Enteki, Panglima Etol, Panglima Ida, dan Panglima Gecok.
Ki Anjang Samad tewas terkena tembakan dalam pertempuran bersama para panglima lainnya, kecuali Panglima Enteki yang ditangkap, kemudian dibebaskan oleh Belanda.
Pada masa Gusi Panji, terjadi Perang Belangkait disebabkan karena beliau tidak mau menandatangani kontrak yang isinya mengharuskan Kerajaan Simpang membayar pajak atau belastingkepada Belanda.
Perlawanan dibanti Ki Anjang Samad dengan semboyan "Daripada Bayar Belasting dengan Belanda, Lebih Baik Mati". Semboyan ini membakar semangat rakyat Simpang untuk melakukan perlawanan kepada pemerintah Belanda.
Dalam menghadapi perang, para orang muda dan sehat dikumpulkan, sedangkan kaum ibu, anak, dan orang tua lemah diungsikan. Dan mendapat dukungan suku Dayak lengkap dengan senjata pusakanya, yaitu tombak, mandau, dan perisainya.
Perang Belangkait mendapat bantuan pasukan yang dikirim oleh Ufi Usman dari daerah Tumbang Titi yang dipimpin oleh Panglima Ropa, Panglima Gani, Panglima Enteki, Panglima Etol, Panglima Ida, dan Panglima Gecok.
Ki Anjang Samad tewas terkena tembakan dalam pertempuran bersama para panglima lainnya, kecuali Panglima Enteki yang ditangkap, kemudian dibebaskan oleh Belanda.

Quote:
Kerajaan Sanggau
Spoiler for "Relief Kerajaan Sanggau":

Quote:
Pada masa Pangeran Ratu Surya Negara, terjadi pertukaran cinderamata dengan Sultan Pontianak.
Sultan Pontianak memberi meriam bernama "Segenter Alam", sedangkan Raja Sanggai memberi balok kayu belian yang sekarang berada di depan Keraton Pontianak.
Terjadi perselisihan dan terjadi perang Kerajaan Sanggau dengan Kerajaan Pontianak.
Pada masa Panembahan Mohammad Thahir II, terjadi kesepakatan batas wilayah hukum dengan Kerajaan Brunei.
Batas wilayah ditandai dengan sebuah meriam kerajaan yang ujungnya bernama "Meriam Naga".
Meriam Naga dibunyikan hanya pada saat raja wafat.
Sultan Pontianak memberi meriam bernama "Segenter Alam", sedangkan Raja Sanggai memberi balok kayu belian yang sekarang berada di depan Keraton Pontianak.
Terjadi perselisihan dan terjadi perang Kerajaan Sanggau dengan Kerajaan Pontianak.
Pada masa Panembahan Mohammad Thahir II, terjadi kesepakatan batas wilayah hukum dengan Kerajaan Brunei.
Batas wilayah ditandai dengan sebuah meriam kerajaan yang ujungnya bernama "Meriam Naga".
Meriam Naga dibunyikan hanya pada saat raja wafat.

Quote:
Kerajaan Sekadau
Spoiler for "Relief Kerajaan Sekadau":

Quote:
Kerajaan Sekadau diperintah oleh keturunan Prabu Jaya dan Raja Siak Bulun. Raja pertamanya Pangeran Engkong, kemudian diganti Pangeran Kadar dan selanjutnya Pangeran Suma.
Pangeran Suma memperdalam agama Islam di Mempawah dan kemudian menyebarkannya ke Sekadau. Pusat kerajaan dipindahkan ke Kampung Sungai Bara Sekadau.
Belanda datang pada masa Gusti Akhmad Sri Negara dan ia diasingkan ke Malang.
Kerajaan Sekadau selanjutnya dipimpin Panembahan Haji Gusti Abdullah bergelar Pangeran Mangku, kemudian Panembahan Gusti Akhmad, Gusti Hamid, dan Gusti Kelip.
Pada masa Gustu Kelip, Jepang masuk ke Sekadau. Ia ditangkap dan menjadi korban penyungkupan Jepang tahun 1944.
Jepang mengangkat Gusti Adnan bergelar Pangeran Agung dan tahun 1946, Gusti Kolen memimpin Kerajaan Belitang. Tahun 1952, Gusti Kolen dan Gusti Adnan menyerahkan administrasi kerajaan kepada pemerintah pusat di Jakarta.
Pangeran Suma memperdalam agama Islam di Mempawah dan kemudian menyebarkannya ke Sekadau. Pusat kerajaan dipindahkan ke Kampung Sungai Bara Sekadau.
Belanda datang pada masa Gusti Akhmad Sri Negara dan ia diasingkan ke Malang.
Kerajaan Sekadau selanjutnya dipimpin Panembahan Haji Gusti Abdullah bergelar Pangeran Mangku, kemudian Panembahan Gusti Akhmad, Gusti Hamid, dan Gusti Kelip.
Pada masa Gustu Kelip, Jepang masuk ke Sekadau. Ia ditangkap dan menjadi korban penyungkupan Jepang tahun 1944.
Jepang mengangkat Gusti Adnan bergelar Pangeran Agung dan tahun 1946, Gusti Kolen memimpin Kerajaan Belitang. Tahun 1952, Gusti Kolen dan Gusti Adnan menyerahkan administrasi kerajaan kepada pemerintah pusat di Jakarta.

Quote:
Kerajaan Mempawah
Spoiler for "Relief Kerajaan Mempawah":

Quote:
Mempawah pertama kali dipimpin oleh Patih Gumantar di Pegunungan Sidiniang, daerah Sangkiang, Mempawah Hulu.
Tahun 1610, berdiri Kerajaan Mempawah dipimpin oleh Raja Kodong dan selanjutnya digantikan oleh Raja Senggauk.
Tahun 1740, Opu Daeng Menambon menjadi raja, berpusat di Sebukit Rama yang subur dan makmur.
Tahun 1766 dipimpin oleh Gusti Jamiril bergelar Panembahan Adiwijaya Kesuma Jaya. Terjadi Perang "Galah Hirang" di Sebukit Rama dan Sangkiang.
Tahun 1840, dipimpin oleh Gusti Jati bergelar Sultan Muhammad Zainal Abidin, Kerajaan Mempawah mencapai puncak kejayaannya sebagai pusat perdagangan dan kota pertahanan.
Terjadi perang dengan Sultan Kasim dari Kerajaan Pontianak. Gusti Jati meninggalkan Mempawah dan kerajaan menjadi vakum. Tahun 1831, Belanda menobatkan Gusti Amir menjadi Raja Kerajaan Mempawah.
Tahun 1610, berdiri Kerajaan Mempawah dipimpin oleh Raja Kodong dan selanjutnya digantikan oleh Raja Senggauk.
Tahun 1740, Opu Daeng Menambon menjadi raja, berpusat di Sebukit Rama yang subur dan makmur.
Tahun 1766 dipimpin oleh Gusti Jamiril bergelar Panembahan Adiwijaya Kesuma Jaya. Terjadi Perang "Galah Hirang" di Sebukit Rama dan Sangkiang.
Tahun 1840, dipimpin oleh Gusti Jati bergelar Sultan Muhammad Zainal Abidin, Kerajaan Mempawah mencapai puncak kejayaannya sebagai pusat perdagangan dan kota pertahanan.
Terjadi perang dengan Sultan Kasim dari Kerajaan Pontianak. Gusti Jati meninggalkan Mempawah dan kerajaan menjadi vakum. Tahun 1831, Belanda menobatkan Gusti Amir menjadi Raja Kerajaan Mempawah.

Quote:
Kerajaan Meliau
Spoiler for "Relief Kerajaan Meliau":

Quote:
Kerajaan Meliau secara turun-temurun seperti pada kerajaan lain, pemerintahan kerajaan diserahkan kepada putra mahkota untuk menggantikan raja yang wafat atau mengundurkan diri.
Ratu Anom Paku Negara wafat tahun 1885 dan digantikan putranya Abdul Salam bergelar Pangeran Ratu Muda Negara yang wafat oada tahun 1897, namun ia tidak mempunyai keturunan sehingga Kerajaan Meliau mengalami kevakuman.
Kerajaan Tayan merangkap dua kerajaan, yaitu Tayan dan Meliau melalui Beslit No. 23 tanggal 15 Januari 1890. Gusti Muhammad Ali menggabungkan kedua kerajaan di bawah pemerintahannya.
Gusti Muhammad Ali digantikan oleh putranya, Panembahan Anum Paku Negara. Kemudian Kerajaan Meliau dijadikan suatu daerah pemerintahan yang berstatus Gouvernement Gebiedoleh Belanda.
Kerajaan Meliau dimulai pada masa pemerintahan Pangeran Adipati Mangkunegara pada tahun 1866 dan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Raja.
Kerajaan Meliau pada masa pendudukan dan pemerintahan Belanda di Kalimantan dikenal dengan istilah pemerintahan Gouvernement Gebied atau Pemerintah Belanda.
Ratu Anom Paku Negara wafat tahun 1885 dan digantikan putranya Abdul Salam bergelar Pangeran Ratu Muda Negara yang wafat oada tahun 1897, namun ia tidak mempunyai keturunan sehingga Kerajaan Meliau mengalami kevakuman.
Kerajaan Tayan merangkap dua kerajaan, yaitu Tayan dan Meliau melalui Beslit No. 23 tanggal 15 Januari 1890. Gusti Muhammad Ali menggabungkan kedua kerajaan di bawah pemerintahannya.
Gusti Muhammad Ali digantikan oleh putranya, Panembahan Anum Paku Negara. Kemudian Kerajaan Meliau dijadikan suatu daerah pemerintahan yang berstatus Gouvernement Gebiedoleh Belanda.
Kerajaan Meliau dimulai pada masa pemerintahan Pangeran Adipati Mangkunegara pada tahun 1866 dan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Raja.
Kerajaan Meliau pada masa pendudukan dan pemerintahan Belanda di Kalimantan dikenal dengan istilah pemerintahan Gouvernement Gebied atau Pemerintah Belanda.

Quote:
Kerajaan Pontianak
Spoiler for "Relief Kerajaan Pontianak":

Quote:
Kerajaan Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie yang berlayar dengan perahu Lancang Kuning dan bertemu perompak di muara Kapuas dan berhasil mengusirnya.
Sultan mendirikan Masjid dan kerajaan di antara pertemuan Sungai Landak dan Sungai Kapuas, dan wilayahnya diberi nama Pontianak.
Tahun 1773–1779, Raja-Raja Pontianak umumnya melakukan kerja sama dengan Belanda, kecuali Sultan Kasim yang meninggalkan keraton dan mendirikan perkampungan yang disebut Kampung Luar.
Masa pemerintahan Sultan Muhammad merupakan masa terpanjang dan mengalami kejayaan. Ia gugur dalam Peristiwa Mandor.
Tahun 1945, NICA tiba di Pontianak dan Sultan Pontianak menduduki jabatan tertentu.
Sultan Hamid II sebagai wakil Negara Kalimantan Barat dalam perundingan Malino, Den Pasar, BFO, BFC, dan KMB.
Sultan mendirikan Masjid dan kerajaan di antara pertemuan Sungai Landak dan Sungai Kapuas, dan wilayahnya diberi nama Pontianak.
Tahun 1773–1779, Raja-Raja Pontianak umumnya melakukan kerja sama dengan Belanda, kecuali Sultan Kasim yang meninggalkan keraton dan mendirikan perkampungan yang disebut Kampung Luar.
Masa pemerintahan Sultan Muhammad merupakan masa terpanjang dan mengalami kejayaan. Ia gugur dalam Peristiwa Mandor.
Tahun 1945, NICA tiba di Pontianak dan Sultan Pontianak menduduki jabatan tertentu.
Sultan Hamid II sebagai wakil Negara Kalimantan Barat dalam perundingan Malino, Den Pasar, BFO, BFC, dan KMB.
Diubah oleh bakaneko 17-08-2016 10:37
0
8.8K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan