Kemarin waktu saya ke warnet kampus, operator memutarkan sebuah lagu yang bagus gan, dan saat itu juga saya ketik liriknya di google gan. Setelah beberapa saat mencari akhirnya ketemu gan, judulnya “Di Negeri Kaya Kita Punya Apa?”. Dan ternyata lagu tersebut adalah sebuah puisi yang dimusikalisasi gan.
Puisi tersebut bercerita mengenai kekayaan negeri kita tercinta Indonesia tapi belum mensejahterakan rakyatnya.
Ini gan puisinya.

kira-kira gini kan pesannya menurut saya

Puisi tersebut menceritakan bagaimana negeri kita ini kaya raya dengan mengambil latar di sekitaran Borobudur jawa tengah.
Digit kalkulator atau angka-angka tak akan sanggup menggambarkan kekayaan negeri ini, mulai dari kekayaan alam, budaya, kearifan lokal dan semua yang ada di negeri ini.
Gunung-gunung berjajar dengan rapinya membentuk sebuah pagar yang membentang dari ujung timur papua hingga di ujung barat sumatera. Ya, negeri ini terkenal dengan ratusan gunungnya, pertemuan 3 lempeng besar menjadikan negeri ini surge bagi tumbuhnya gunung-gunung.


Pagar alam tersusun rapi, dimulai dari merapi di sisi timur, berlanjut ke utara sampai ke merbabu, andong dan telomoyo, sebelah utara ke barat berdiri megah sumbing dan sindoro. Sebelah barat membentang pegunungan menoreh dari selatan ke utara. Semua itu berdiri dengan gagahnya, seolah membentuk pagar melingkari candi Borobudur, candi pawon, dan candi mendut. Menciptakan kedamaian di seluruh penjuru. Keindahan alamnya akan membuat terpesona bagi siapa saja yang memandangnya.
Gunung menyediakan segalanya, tanah dengan sendirinya tersuburkan oleh abu gunung berapi. Batu dan pasir dari gunung memberikan penghidupan bagi masyarakat. Air mengalir berasal dari kaki-kaki gunung membahasi hamparan tanah kering, menyediakan nutrisi bagi tumbuhnya tanaman.
Padi serta palawija dapat tumbuh dengan suburnya, menciptakan senyum bahagia di wajah para petani. Burung pipit berterbangan dengan bahagianya.
Namun kekayaan negeri ini belum bisa mensejahterakan rakyatnya. Ketika lembah, hutan, sungai dan samudera belum dapat kita manfaatkan secara maksimal.
Ketika lembah-lembah yang subur hanya dikuasai oleh segelintir orang saja.
Ketika hutan kita perlahan musnah ditangan manusia-manusia serakah.
Ketika sungai-sungai kita telah tercemar. Bahkan hanya sekedar untuk minum air mentah kita harus membelinya.
Ketika samudera yang kaya akan ikan justru dinikmati oleh nelayan-nelayan asing yang mencuri ikian di negeri ini. Nelayan kecil tak mempunyai alat dan keterampilan yang cukup untuk menikmati kekayaan samudera kita.
Bagaimana di sepanjang bantaran sunagi elo dan sungai progo berjajar kisah duka pemilik negeri yang kaya ini. Selamnya mereka tak puny apa-apa. Jika kekayaan negeri ini hanya dikuasai, dan dinikmati oleh segelintir orang saja. Mereka yang berkuasa semakin kaya dan mereka yang jelata makin sengsara.

Kalu agan-agan sekalian punya pendapat lain silahkan gan nanti saya taruh disini.