- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Adu Strategi 6 Manajer Top Premier League


TS
sandisutisna012
Adu Strategi 6 Manajer Top Premier League

Musim ini Premier League semakin panas, jauh lebih panas dari musim sebelumnya setelah kedatangan Pep Guardiola ke Manchester City, Antonio Conte ke Chelsea dan Jurgen Klopp yang pertama kali start di untuk Liverpool.
Dengan kedatangan mereka maka semakin banyak manajer dengan kemampuan manajemen luar biasa karena di Premier League sudah ada Arsene Wenger, Mauricio Pochettino dan tentu Jose Mourinho. Ini membuat adu strategi adalah faktor kuat musim ini. Langkah-langkah apa yang akan dilakukan manajer-manajer ini?
Pep Guardiola
Spoiler for gambar:
Adu Strategi 6 Manajer Top Premier League
Guardiola merevolusi besar-besaran Manchester City, dia menjadi manajer yang paling boros musim ini setelah menghabiskan 152 juta Poundsterling (sekitar Rp2,6 triliun) untuk lima pemain â Jesus, Sane, Nolito, Gundogan dan Stones).
Dilihat dari pembelian Guardiola, dia lebih berfokus pada pemain muda, dia membeli Gabriel Jesus yang masih 19 tahun dari Palmeiras, Leroy Sane (20 tahun) dari Chelsea, Ilkay Gundogan (25 tahun) dari Dortmund dan John Stones (22 tahun) dari Everton. Hanya Nolito yang cukup berumur, 29 tahun.
Ini membuat jelas, Guardiola ingin membangun Manchester City untuk jangka panjang. Selain muda, Pep tetap mempertahankan filosofinya, bermain cepat. Karena ini mungkin dia lebih suka pemain muda. Dengan kecepatan, Pep berharap transisi City dari bertahan menjadi penyerang atau sebaliknya berlangsung cepat karena itu dia butuh pemain yang cepat.
Sejauh ini berjalan lancar, Clichy dan Sagna benar-benar bisa melakukan tugasnya, hanya saja City masih kurang tajam di depan, pada laga pertama mereka mendapat dua gol dari titik putih dan gol bunuh diri.
Antonio Conte
Spoiler for gambar:
Adu Strategi 6 Manajer Top Premier League
Conte tak terlalu boros pada bursa transfer musim ini, dia hanya menghabiskan 71 juta Poundsterling (sekitar Rp1,2 triliun), dia hanya membeli dua pemain Michy Batshuayi dan NâGolo Kante. Daya tarik Chelsea memang kurang musim ini setelah mereka tampil suram musim lalu dan tak bermain di kompetisi Eropa.
Tampaknya, target Chelsea musim ini adalah kembali ke empat besar melihat mereka tak terlalu ambisius di bursa transfer.
Walau tak banyak menggelontorkan dana, hasil pertama Chelsea cukup memuaskan, kuat di bagian gelandang dengan formasi 4-5-1, Conte berhasil menaklukkan West Ham United 2-1, perubahan signifikan tampaknya sudah terlihat.
Walau Chelsea tak terlalu ambisius, Conte merupakan manajer yang handal dalam hal strategi. Dia sudah menunjukkan keunggulannya ketika membawa Bari naik ke Serie A dan tiga kali memimpin Juventus juara liga.
Dia dikenal dengan manajer yang taktis dan yang perlu kita ketahui, pelatih Italia cukup baik catatannya di Premier League, terakhir, Claudio Ranieri berhasil juara tak terduga bersama Leicester. Secara strategi, pelatih-pelatih Italia memang bisa diandalkan.
Jurgen Klopp
Spoiler for gambar:
Adu Strategi 6 Manajer Top Premier League
Klopp merupakan salah satu manajer yang bisa membangkitkan semangat juang anak didiknya. Dia bisa memaksimalkan potensi dari pemain-pemainnya. Kemampuannya ini terlihat ketika dia membawa Dortmund juara Bundesliga dua kali â menghentikan dominasi Bayern Munich tentu sangat sulit.
Di Liverpool dia juga membuktikan mampu memperbaiki klub yang beberapa tahun terakhir suram. Musim lalu, Liverpool berhasil mencapai final Liga Europa walau kalah dari Sevilla. Ini bukti dia bisa membangkitkan semangat juang pemainnya.
Klopp merupakan manajer yang cerdik, dia tidak memaksakan filosofinya ke dalam klub, dia lebih suka membuat gaya bermain sesuai dengan kekuatan timnya. Sekarang di Liverpool dengan pemain muda yang apik dia bermain cepat. Roberto Firmino, Divock Origi dan Philippe Coutinho  adalah pemain muda yang berskill dan kecepatan yang tinggi, dia kemudian menambahkan Sadio Mane yang tak kalah berskill dan cepat dari mereka.
Klopp menyesuaikan pada klub, itu sangat menguntungkan tentu buat Liverpool, jadi mereka tak perlu banyak belanja pemain. Strategi ini terbukti ampuh, di laga pertama melawan Arsenal di Emirates Stadium merek mengalahkan Arsenal 4-3. Mereka nyaris saja menang 4-1, sayangnya pertahanan The Reds memang masih bermasalah sampai saat ini.
Jose Mourinho
Spoiler for gambar:
Mourinho sudah sangat akrab dengan Premier League, dia sudah hampir lima tahun merasakan liga ini untuk Chelsea. Kini dia memimpin Manchester United, klub yang sudah sangat dia kenal dan di tahu kelemahan United selama masa transisi.
Mourinho menghabiskan dana terbanyak kedua setelah Guardiola musim panas ini, 146 juta Poundsterling (sekitar Rp2,5 triliun), namun hanya untuk tiga pemain (Eric Bailly, Henrikh Mkhitaryan dan Paul Pogba â Zlatan Ibrahimovic gratis). Dana transfer United banyak habis ke Paul Pogba yang kabarnya harganya lebih dari 90 juta Poundsterling. Namun, Mourinho benar-benar tahu, Manchester United tidak memiliki gelandang yang benar-benar baik usai Paul Scholes pensiun dan Michael Carrick sudah tua. Pencarian pengganti dua gelandang ini belum selesai dari akhir masa Sir Alex Ferguson, David Moyes dan Louis van Gaal. Ini yang membuat United mau membeli mahal Pogba. Dengan usia 23 tahun, Pogba diharapkan menjadi salah satu ikon Setan Merah.
Mourinho juga akan mengandalkan kecepatan musim ini, dia punya Anthony Martial, Jese Lingard, Marcus Rashford dan Mkhitaryan, pemain-pemain muda dengan skill individual dan kecepatan luar biasa. Jadi, Mou puya banyak pilihan untuk lini depan.
Mourinho berharap keseimbangan United akan terwujud ketika Pogba mulai bermain karena pemain ini memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang sama kuat. Dilihat dari materi pemain, United benar-benar komplit musim ini.
Arsene Wenger
Spoiler for gambar:
Arsene Wenger akan mengalami kesulitan musim ini. Di awal musim Wenger harus kehilangan tiga bek utamanya, Per Mertesacker, Laurent Koscielny dan Gabriel Paulista. Dan cedera bek-bek andalan ini bukan sebentar. Tanpa bek-bek ini Arsenal amburadul, mereka kalah di laga pertama 4-3 melawan Liverpool, jadi mau tak mau bila ingin start yang baik Wenger harus membeli bek tengah.
Sekarang Wenger harus punya strategi jitu untuk bisa mengimbangi Liverpool, Manchester United, Manchester City, Chelsea, Tottenham Hotspur dan tentunya Leicester City. Persaingan benar-benar sengit kali ini, jadi Wenger benar-benar harus berbenah.
Dengan hanya mendatangkan Granit Xhaka, strategi Wenger tidak akan banyak berubah dari musim lalu, dia akan tetap mengandalkan kecepatan Alexis Sanchez, Theo Walcott dan Iwobi. Wenger harus memikirkan strategi baru bila ingin di empat besar Premier League.
Mauricio Pochettino
Spoiler for gambar:
Selama dipimpim Pochettino Spurs terus menanjak statistiknya. Musim lalu mereka menjadi bahan pembicaraan setelah menjadi satu-satunya pesaing Leicester untuk menjuarai Premier League di akhir musim. Sayang, mereka malah kurang tampil stabil di akhir musim, namun Spurs sudah menunjukkan mereka tim yang patut diperhitungkan.
Senjata Spurs adalah pemain muda. Yang luar biasa, mereka memproduksi pemain-pemain muda dan menjadikannya bintang. Memang bukan hanya kali ini saja Spurs mengandalkan pemain muda, tetapi kali ini lebih banyak dan lebih luar biasa. Dari musim 2014-2015 Pochettino sudan memperkenalkan Dele Alli, Eric Dier, Harry Kane, Christian Eriksen dan Bentaleb, semua pemain ini di bawah 25 tahun.
Dengan pemain-pemain yang ada saat ini Spurs memang bisa bersaing, tetapi tetap saja , dengan tambahan Vincent Janssen dan Victor Wanyama Pochettino berharap timnya punya kedalaman. Ini juga menggambarkan ambisius Spurs untuk lebih kuat menyerang. Namun, di laga pertama melawan Everton berakhir imbang 1-1 walau mereka benar-benar mendikte permainan.l
Sumber : plimbi.com
0
2.6K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan