- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi: Kemiskinan Berhasil Ditekan Jadi 10,8%, Pengangguran Turun ke 5,5%


TS
ibrahimsina
Jokowi: Kemiskinan Berhasil Ditekan Jadi 10,8%, Pengangguran Turun ke 5,5%
Jakarta -Indikator kesejahteraan sosial Indonesia dalam dua tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Data pada Maret tahun 2016 menunjukkan, tingkat kemiskinan berhasil ditekan menjadi 10,86%.
"Tingkat ketimpangan yang ditunjukkan oleh gini ratio juga berhasil dikurangi menjadi 0,40. Dan tingkat pengangguran berhasil diturunkan menjadi 5,5%," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam pidato nota keuangan di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Jokowi mengatakan, sementara Indeks Pembangunan Manusia yang menunjukkan akses masyarakat terhadap sumber ekonomi, pendidikan, dan kesehatan terus mengalami kemajuan hingga mencapai angka 69,55 pada tahun 2015.
"Namun demikian, perlu disadari bahwa kita masih akan menghadapi tantangan-tantangan berat ke depan. Belum pulihnya perekonomian global dan beberapa negara mitra dagang utama, yang diiringi masih rendahnya harga komoditas, masih menjadi risiko yang dapat mengganggu kinerja perekonomian nasional," tambahnya.
"Di samping itu, negara-negara maju juga sedang bergulat menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Sehingga masih terdapat ketidakpastian kebijakan keuangan, termasuk sebagian negara menerapkan kebijakan penggelontoran likuiditas," jelasnya.
http://finance.detik.com/read/2016/0...ke-55?f9911033
Hasil kerja jokowi!
"Tingkat ketimpangan yang ditunjukkan oleh gini ratio juga berhasil dikurangi menjadi 0,40. Dan tingkat pengangguran berhasil diturunkan menjadi 5,5%," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam pidato nota keuangan di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Jokowi mengatakan, sementara Indeks Pembangunan Manusia yang menunjukkan akses masyarakat terhadap sumber ekonomi, pendidikan, dan kesehatan terus mengalami kemajuan hingga mencapai angka 69,55 pada tahun 2015.
"Namun demikian, perlu disadari bahwa kita masih akan menghadapi tantangan-tantangan berat ke depan. Belum pulihnya perekonomian global dan beberapa negara mitra dagang utama, yang diiringi masih rendahnya harga komoditas, masih menjadi risiko yang dapat mengganggu kinerja perekonomian nasional," tambahnya.
"Di samping itu, negara-negara maju juga sedang bergulat menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Sehingga masih terdapat ketidakpastian kebijakan keuangan, termasuk sebagian negara menerapkan kebijakan penggelontoran likuiditas," jelasnya.
http://finance.detik.com/read/2016/0...ke-55?f9911033
Hasil kerja jokowi!

0
1.5K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan