sesi 1

sesi 2

sesi 3

sesi 4

sesi 5

sesi 6

Jokowi: Manajemen Pengawasan Harus Kita Jalankan Setiap Detik

Jakarta - Capres Joko Widodo mengungkapkan kelemahan bangsa Indonesia. Menurutnya, hal yang paling lemah dalam pola pemerintahan Indonesia selama ini adalah manajemen pengawasan. Karena itu jika dia terpilih dia akan melakukan pengawasan intensif.

Pria asli Solo ini berkomitmen akan memberlakukan manajemen pengawasan yang ketat ketika dia terpilih sebagai presiden.

"Manajemen pengawasan harus kita jalankan, setiap minggu, setiap hari, setiap jam dan detik demi detik harus kita awasi. Negara kita paling lemah manajemen pengawasannya," tegas Jokowi dalam debat capres-cawapres yang digelar di Balai Sarbini, Semanggi, Jakpus, Senin (9/6/2014) malam.

Dia juga menyoroti soal perencanaan pembangunan. "Sebaiknya perencanaan pembangunan jangka panjang menjadi titik perhatian bagi siapa saja yang menjadi presiden. Tanpa itu, pembangunan kita akan tertinggal karena tergantung pemimpinnya mau gaya apa," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan akan memasukkan prinsip-prinsip yang dianutnya dalam program pembangunan jika dia terpilih kelak. Menurut Jokowi, setiap pemimpin memiliki ideologi yang harus dimasukkan ke dalam program kerjanya.

"Hal-hal yang prinsip akan kita isikan pada pemerintah baru nanti, hal-hal ideologi juga kita isikan ke program. Kita tak akan meninggalan rencana jangka menengah dan panjang yang sudah ada karena itu sebagai titik akhir yang akan dituju bangsa ini," jelas Jokowi.

Hatta: Kita Harus Agresif Dalam Pencegahan Korupsi

Jakarta - Duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berjanji jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden akan agresif dalam pemberantasan korupsi. "Kami sepakat akan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi," kata calon presiden Hatta Rajasa saat mengikuti acara debat di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Menurut Hatta saat ini dua tugas utama yang diemban KPK sudah tepat. Namun harus diperkuat di bidang pencegahan dan monitor atau pengawasan. Pencegahan dilakukan dengan membangun sistem pemerintahan yang bebas korupsi.Kedua monitor semua institusi-institusi sehingga kinerjanya bisa diperkuat.

Sementara Prabowo mengatakan korupsi terjadi karena pejabat yang berkuasa takut akan masa depan, hilang pensiun. Dia mencontohkan, gaji bupati sekitar Rp 6 juta. Padahal saat kampanye tak jarang seorang calon kepala daerah bisa menghabiskan dana Rp 15 miliar. "Demikian di mana-mana, sehingga dia akan ambil adri APBD," kata Prabowo.

Hal yang sama untuk jabatan menteri yang menurut Prabowo saat ini gajinya hanya Rp 15 juta. "Padahal tanggungjawabnya begitu besar," kata Prabowo.