Mulanya pada tahun 1853, seorang berkebangsaan Amerika bernama Levi Strauss mendirikan bisnis pakaiannya di San Francisco. Levi melihat peluang yang sangat baik kala itu ketika Gold Rush pertama kali melanda Amerika dan tentu saja membawa banyak pendatang kesana untuk menambang emas. Langsung deh work-wear ciptaannya yang terkenal sangat kuat dan sulit sekali sobek menjadi buruan para penambang emas dan pekerja industri lainnya. Lalu pada tahun 1873, ia pun merilis blue denim dengan merk “xx” yang terkenal sangat kuat dan awet. Tak tanggung-tanggung, perusahaan ini mengeluarkan rilis “It’s no use, they can’t be ripped” dengan gambar sebuah celana jeans yang ditarik 2 kuda untuk meyakinkan orang bahwa jeansnya kuat. Tapi faktanya sekarang ripped jeans malah laku keras ya guys? Hihihi. Perjalanan panjangnya pun terus berlanjut walaupun tidak selalu mulus. Misalnya saja ketika pabriknya runtuh karena gempa bumi hebat yang melanda San Francisco pada tahun 1906. Akhirnya Levi’s mencapai puncak kesuksesannya pada tahun 1999. Sampai-sampai Times Magazine menobatkannya sebagai fashion item of the century. Wow!

Brand ini muncul akibat bencana loh!Pada tahun 1897, pendiri perusahaan ini yang bernama CC. Hudson bekerja sebagai penjahit kancing yang hanya dibayar 25 sen. Kemudian bencana pun datang ketika pabrik tempat ia bekerja bangkrut. Ia dan teman-temannya kemudian membeli mesin jahit untuk memulai usahanya sendiri. Dari sinilah ia mendapat inspirasi untuk membuat seragam bagi pekerja pabrik yang kuat dan tidak mudah rusak akibat pekerjaan berat. Nama Wrangler sendiri muncul pada tahun 1943 yang bertahan sampai hari ini. Brand ini mencapai puncak kesuksesan pada tahun 1996 loh, perjalanan yang panjang kan? Ketika itu, sebuah survey merilis bahwa 1 dari 4 orang Amerika memakai produk ini!

Sama seperti Wrangler, produk ini pun lahir dari sebuah bencana! Ketika Perang Dunia I, sebuah pabrik seragam pekerja pun kebanjiran order dari tentara Inggris untuk berperang. Perusahaan itu adalah Lee Cooper yang didirikan oleh Morris Cooper pada tahun 1908. Pakaian buatannya memang terkenal kuat dan sulit sobek sehingga cocok untuk pakaian perang kala itu. Fashionable banget ya tentaranya? Tak hanya itu, ketika Perang Dunia II, perusahaan ini kembali kebanjiran order langsung dari British Force untuk membuat seragam resmi mereka. Karena citranya yang baik, pada tahun 1950 produk ini pun menguasai 80% pasar jeans / denim di Inggris. Untuk melebarkan sayapnya menjadi casual outwear, mereka pun menjadi sponsor band aliran rock kala itu seperti Rolling Stones, UB 40, Serge Gainsbourg, dan Rod Stewart yang kemudian menjadikan stretch jeans menjadi sangat populer. Keren ya?



Lee Cooper's Advertising



Tentara yang sedang menggunakan produk Lee Cooper



Morris Cooper

Kamu tau gak sih kalau jeans merk Lee berawal dari sebuah perusahaan sayur-mayur? Yap, pada tahun 1895, H.D Lee yang merupakan founder Lee Jeans memiliki wholesale grocery di Kansas dan perusahaannya berkembang pesat. Ketika itu Lee memiliki banyak karyawan dan tentu saja ia harus menyediakan work-wear untuk karyawannya. Namun, ia sangat kecewa dengan pesanan work-wearnya, sehingga ia berupaya untuk membuat work-wear-nya sendiri. Namun ternyata laku keras di pasaran! Pada tahun 1913 Lee memproduksi Union-All work jumpsuit yang yang membuat perusahaannya naik daun. Seiring dengan kebutuhan masyarakat, ia kemudian meluncurkan produk casual outwear yang bisa dipakai siapa saja.



Lee pada awalnya memang hanya diperuntukan bagi kalangan pekerja saja



Logo Perusahaan Lee



HD. Lee, founder perusahaan ini