Kereta Kencana "Ki Jaga Raksa" milik Pemda Purwakarta akan digunakan untuk mengangkut Bendera Pusaka pada upacara HUT RI-71. Hal itu terkait dengan keyakinan pihak Presiden Joko Widodo bahwa kereta kencana itu mampu memunculkan energi untuk mendukung ambisi Jokowi duduk di kursi Presiden RI hingga dua periode. Analisis ala supranatural itu disampaikan Ki Gendeng Pamungkas "ini atas saran dukun kepercayaann Jokowi, di mana kereta kencana Ki Jaga Raksa diharapkan bisa membawa kekuataan mistik menjaga kekuasaan Jokowi bahkan sampai dua periode," ungkap Ki Gendeng Pamungkas. Menurut Ki Gendeng, penggunaan Ki Jaga Raksa itu untuk menyerap energi Prabu Siliwangi. "Selama ini masyarakat Sunda kurang percaya pada Jokowi. Untuk itu butuh dukungan dari kekuatan Prabu Siliwangi melalui Kereta Kencana Jaga Raksa," papar Ki Gendeng. Ki Gendeng mengungkapkan, Jokowi sangat percaya hal-hal mistik, terutama menyangkut kekuasaan. "Jokowi percaya hal mistis, apalagi berasal dari Solo. Jokowi berharap mendapat kekuatan mistis, di saat tidak percaya pada anggota kabinetnya yang dianggap pecundang," ungkap Ki Gendeng. Soal peringatan HUT RI-71 di Istana, Ki Gendeng menilai, peringatan kali ini diikuti ritual klenik yang sangat aneh. Peringatan model ini baru pertama kali dilakukan oleh Presiden Jokowi. "Ini menunjukkan ketidakmampuan Jokowi dalam memimpin negara, sehingga Jokowi meminta bantuan kekuatan supranatural. Saya melihat bahwa apa yang akan dilakukan oleh Jokowi aneh dan sangat konyol, karena ketika 17 Agustus 1945 bendera Merah Putih pertama kali dinaikkan tanpa ada ritual klenik atau budaya," ungkap Ki Gendeng. Diberitakan sebelumnya, kereta kencana Ki Jaga Raksa milik Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan menjadi pembawa bendera pusaka, pada upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 di Istana Negara 17 Agustus mendatang. Presiden Joko Widodo yang meminta langsung penggunaan Ki Jaga Raksa itu. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengungkapkan, peminjaman kereta kencana Ki Jaga Raksa menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Purwakarta. Sebab kereta itu merupakan ikon Purwakarta menjadi cerminan refleksi sejarah kebudayaan setempat.

Jangan di Klik


Yang mau lempar kacang, pisang, batu bata... Harap antri