PENGUSAHA sekaligus calon gubernur DKI dari Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno secara mendadak mendatangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Usai melakukan pertemuan di Balai Kota dengan Ahok, Sandiaga Uno mengaku berbicara banyak. Namun dirinya cuma berkesempatan bicara satu menit. Sedangkan sisanya yakni sekitar 24 menit pembicaraan dikendalikan oleh sang gubernur.

"Jadi intinya dari 25 menit (pertemuan), saya bicara cuma satu menit, Pak Gubernur bicara 24 menit," ujarnya sambil tersenyum, di Balai Kota, Jumat (12/8), dikutip dari Jawapos.com.

Sandi mengatakan, Ahok merasa terusik dengan isu-isu yang berkaitan dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang berkembang belakangan ini. Bahkan, orang nomor satu di DKI itu ternyata siap 'berkelahi' dengan sang pengedar isu SARA.

"Pak gubernur menyatakan kalau mau berantem gue juga bisa berantem, gitu. Dan dia cukup fit katanya. Olahraganya sudah cukup sehat," katanya meniru ucapan Ahok.

Bahkan Sandi mengaku, Ahok secara blakblakan mengemukakan kebenciannya terhadap oknum-oknum yang berada di Gerindra. Oknum tersebut ditengarai Ahok yang menyebarkan isu-isu SARA.

Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu enggan menyebutkan siapa yang menyebarkan isu SARA tersebut. "Tapi sepertinya Pak gubernur dendam. Dendam kesumat kepada oknum-oknum yang nggak disebutkannya namanya siapa, tapi oknum-oknum tersebut terus mengobarkan isu-isu SARA," tutur Sandi.

Lebih lanjut, Sandi mengatakan, ia kemudian mendapat pesan dari Ahok. Untuk menyampaikan dalam forum di Gerindra bahwa suami Veronica Tan itu sangat terganggu dengan isu SARA saat Pilkada DKI nanti berlangsung.

"Tapi itu pesan dari beliau. Tentunya akan kita sampaikan pada pimpinan partai nanti," tandasnya.

Sumber