Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alex49Avatar border
TS
alex49
Gadisku
"Gadisku yang manis, Aku ingin menjadi waktu, dimana jarak tak lagi mampu memupuk rindu."

19032016


Gadisku yang manis, dalam pelukanmu, tiada pilu yang mampu memenjarakanku, tiada letih yang mampu mencuramkanku, ketika matamu merengkuh ingatanku,
disaat jemarimu bermain di pipiku,
aku serasa tiada dalam gemulai rambutmu.

Gadisku yang manis, kau menyerupai gemintang yang menutupi langit malam
Cantik dan Mengagumkan hingga pelosok desa tak mampu melukis keindahanmu
Samudra, Benua, semua cakrawala berada di kaki yang sama
Gemilang rupamu, mengharuskan aku untuk memelukmu, Pengagum Ragamu.

Gadisku yang manis, sertakan aku dengan puisiku, dan biarkan ia menyentuhmu sejari demi sejari, sedalam kata penumpuk rindu, seluas tinta penangkal pilu.

Gadisku yang manis, kita akan bersepeda setiap harinya pukul empat sore, menikmati setiap fenomena menarik yang disajikan tepat sesaat senja berganti malam, Kota kecil di ujung barat, persinggahan kita di tengah hiruk pikuk dunia, tak ada pergeseran seperti berita-berita di pertelevisian, kedudukan, harta, mobil, sepeda motor, perluasan wilayah, rumah mewah bergarasi luas, dan kolam renang di atap rumah.

Gadisku yang manis, segala vokal dan konsonan sajakku kian terhubung
Di saat penyebranganku hadir di hadapanku
Di saat seok langkah menghampiri taubatku
Ruang, Waktu, dan Dimensi bersimpati menyanjungku, menanggalkan jubah dan melepaskan topeng lamaku
Selarik tantangan, beraksara diam, menggelitikku dalam dunia fana

Gadisku yang manis, getaran-gataran pada daun telingaku di ambang gendang
Serpihan harta di malam nan basah naas tersenyum menyapa
Dalam kotak tak bersuluh, menggelepar di sudut rumah
Seluruh tubuhku kini di gerogoti detak seorang pujangga
Pakaian kusam dan sebatang sikat gigi, tiada puas lalu membisu di terpa banyu

Gadisku yang manis, meski seroja telah layu di danau, dan burung-burung tak lagi berkicau
Bibir pucat tampak dalam pudar
Tetaplah sediakan aku semangkuk ubi bakar dan segelas kopi
Karena senja ini akan terasa syahdu
Merona jingga di dinding mega
Untukmu kusulam hatiku
Terkerenda rindu, melumat arung jiwamu
Bertirani sunyi merajut sepi
Lekatkan hatimu gadis manismu
Ukir namaku meski nyata bergelayut manja

Gadisku yang manis, aksaraku mengalir bagai sonata
Kurangkai dengan melodi
Terkadang mendayu, terkadang kelu
Aksara dangkal yang mengerti sastra, mengalun seirama kalbu

Gadisku yang manis, ketika rinai tak lagi membiaskan pelangi
Ketika jagad terpanggang matahari
Simpanlah aku di bilik hatimu
Karena aku akan menjadi angin yang bergerak memainkan hatimu
Berdesir, membelai semak-semak perdu, bakul-bakul musim, dan ladang-ladang asing
Dari kutub kekutub, detik berlalu tanpa degup, berlayar bersama sunyi disaat kau dan aku menyapu debu.

~Alex Wahyu~
0
3K
37
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan