Kejadian ini sering sekali menimpa Sarifuddin, bentuk kaki yang berbeda dari orang normal lainnya membuat Kakek Sarifuddin sulit mendapatkan alas kaki yang layak yang bisa melindungi kulit kakinya. Jalan bebatuan terkadang membuat alas kaki dari kain tipis mudah sekali sobek hingga tak bisa melindungi kakinya. Dari acara TV Bocah Petualang ini, tidak ada sandal ataupun sepatu yang pas untuk alas kaki kirinya yang kecil sebelah sehingga sayatan pada telapak kakinya adalah hal yang biasa Kakek terima, ketidaksempuarnaan fisik ini sejak lahir Ia terima.
Beruntung Ia memiliki cucu yang bisa membantunya di kehidupannya sehari-hari. Dialah Jiri, bocah 12 tahun yang selalu membantu sang Kakek dalam banyak hal. Sudah sejak 5 tahun yang lalu Jiri hidup bersama sang Kakek. Luka yang sering menimpa kakek, ga selalu bisa di sembuhkan karna biaya yang terbatas, Jiri hanya menggunakan kunyit untuk kesembuhan luka kaki kakeknya.
Saat ditanya,
Jiri inginnya apa?PENGEN BAHAGIA KAYAK ORANG-ORANG 
Quote:
Sebenernya Jiri ini masih mempunyai Ibu dan Ayah, yang tinggalnya hanya beda kampung dengan rumah Kakeknya. Ayah Jiri berkerja sebagai tukang sol sepatu, sedang Ibu Jiri hanya ibu rumah tangga yang terkadang menjadi buruh tani serabutan. Jiri memilih tinggal bersama Kakek karna ga ada yang mengurus kakeknya. Hidup dalam keterbatasan ga lantas membuat semangat Jiri dalan menuntut ilmu juga terbatas, bagi Jiri bisa sekolah adalah peluang besar yang patut di syukuri.
Quote:
Jalan kaki ke sekolah baginya adalah tantangan untuk hidup agar tak gampang menyerah. Meski prestasi sekolah Jiri biasa saja, namun Jiri tetap semangat menyerap ilmu yang di berikan gurunya, tetapi ada satu hal yang berbeda dari Jiri dan temannya. Jiri selalu terburu-buru ketika jam istirahat.
Quote:
Wow, rupanya tak harus ilmu yang Jiri kejar disekolah tetapi rezeki juga yang harus Jiri jemput. Setiap hari Jiri menjemput gorengan dari warung sekolahnya yang akan Jiri jual kepada teman-teman disekolahnya. Jiri berjualan sejak kelas 4 SD. rasa sungkan dan malu sudah Jiri singkirkan, sekolah pun mengizinkan Jiri berjualan, karena guru paham betul keadaan Jiri. Untung gorengan yang Jiri jual ditabung untuk membeli kaki palsu sang kakek. sehari Jiri bisa meraup keuntungn 2000-3000.
Quote:
Ajakan teman-teman sekolah jiri untuk bermain sering kali Jiri tolak bila gorengannya belum habis, beban hiduo yang Jiri tanggung membuat Jiri lebih dewasa dibanding anak seumurannya. Namun bukan berarti sifat dasar kekanak-kanakannya hilang, sebenernya ingin sekali Jiri menikmati masa belianya. Tapi apa daya masih banyak tanggungjawab dirumah yang harus Jiri selesaikan.
Uang hasil bedagangan gorengan sudah sejak 2 tahun Jiri tabung, seberapan receh yang dia punya. setiap receh yang Jiri tabung terselip doa untuk membelikan kakeknya kaki palsu dan sepeda untuk kakek.
setiap pulang sekolah Jiri menyusul kakeknya bertani, kakeknya buruh tani , itupun kalo lagi ada kerjaan, kalo engga kakeknya mengalah rumput, rumput untuk kambing yang dipercaya tetangga untuk kakek rawat. Upah Kakek berkisar 20ribu perharinya.