JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Jelang Pilkada DKI 2017, suhu politik ibukota kian memanas. Dua kubu telah terbentuk, berbagai manuver politik telah dilakukan partai, agar nantinya calon yang diusung bisa menjadi pilihan warga Jakarta.

Kubu pertama adalah Koalisi Kekeluargaan. Tujuh partai berada dalam koalisi gemuk ini, yakni PDI-P, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, PKB, dan PKS. Sedangkan kedua, koalisi pengusung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terdiri dari Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

Kekuatan dua koalisi ini bisa berubah sewaktu-waktu, mengingat pendaftaran bakal calon baru akan dilaksanakan pada pertengahan September mendatang. Sehingga ada kemungkinan partai pengusung Ahok membelot, atau sebaliknya, partai-partai dari Koalisi Kekeluargaan merapat ke kubu Ahok.

"Pendaftaran kan masih 19-21 September, ya enggak? Ini aja masih Agustus. Ini aja belum 17 Agustus. Masih sebulan lebih dong kalau ke 21 September," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Salah satu partai yang santer dikabarkan merapat dan mengusung mantan Bupati Belitung Timur itu adalah PDI-P.

Ahok yang diminta komentarnya menanggapi peluang diusung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, ia tidak menampik, bahkan bersyukur jika nantinya PDI-P menginginkan dia tetap aman di kursi DKI satu hingga tahun 2022.

"(Diusung PDI-P) Puji Tuhan dong, Alhamdulillah. Kan kita ini memang pemain injury time, ya kan," ujar mantan anggota DPR itu.

Optimisnya Ahok mendapat dukungan di masa injury time, karena dia berkaca dari Pilkada DKI Jakarta 2012. Saat itu dia dipilih untuk mendampingi Joko Widodo. Di situ hak prerogatif Megawati digunakan di menit-menit terakhir jelang pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur, yang cukup membuat banyak orang kaget, termasuk Jokowi.

"Waktu 2012, Bu Mega memilih saya mendampingi Jokowi. Jam 15.00, Bu Mega bilang, 'Ahok.' Pak Jokowi aja kaget. Saya masih di DPR. Pak Tjahjo (Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo) telepon, 'Bu Mega bilang, kamu yang dampingi Pak Jokowi'," ungkapnya.

http://netralnews.com/news/megapolit...njury.time..i.

TAI lah, panasbung udah bela 7 parpol mati2an, eh ternyata PDIpret dukung ahok juga.