Kenakalan anak adalah output dari keluarga yang abai dan masyarakat yang hilang ruh kemasyarakatannya. Hal itu umum terjadi di sekitar kita karena umumnya pernikahan lebih banyak didasari oleh urusan biologis dan materi tapi abai pada ilmu, hal itu didukung oleh anggapan umum masyarakat yang semakin membudaya bahwa keluarga yang baik itu yang materinya berlimpah tanpa peduli kehalalan dan keberkahan rizkinya. Tak heran jika di lingkungan masyarakat sekarang, orang-orang yang dihormati adalah yang duitnya banyak dan mobilnya keren. Dan itulah malapetaka yang sedang berjalan menuju puncaknya.

Sementara kita akan terus ribut soal anak nakalnya saja, full day school apa tidak, parpol Islam apa umum, ikut pemilu apa tidak, hahaha dan seabreg urusan remeh temeh yang pasti akan bikin riuh rendah media sosial sehingga Mark Zuckerberg dkk maupun para owner operator seluler terus mendulang keuntungan berlipat-lipat. Saya sebenarnya kepengin kayak para bos itu, kerjanya enak duitnya banyak, pengin banget, manusiawi kan. Tapi kata hati yang lain menolaknya, sekaligus kesempatan tak ada karena memang pekerjaan saya tidak di kedua pos itu. Hahaha

Jadi, saya jadi penonton saja. Karena mengingatkan orang-orang yang ribut karena ikatan perasaan cinta yang ekstrim pada yang dicintainya itu sama saja mengganggu harimau yang mengamuk. Karena kalau lagi mabuk kepayang, akalnya ilang. Ini pengalaman kok. Hahaha