Dalam rangka mengikuti kompetisi membuat trit dengan tema (Kombat Merdeka), maka pada kesempatan kali ini ane berusaha berbagi informasi tentang tempat bersejarah yang ada di daerah ane yaitu Benteng Van den Boschatau yang lebih dikenal dengan nama Benteng Pendem, kenapa ane mengangkat tempat ini, karena benteng ini terletak hanya beberapa kilometer dari rumah ane sehingga ane cukup sering kesana dan semoga teman-teman kaskuser juga tertarik untuk mengunjungi tempat ini. Oke baik gak usah lama-lama ya gan, cekidot!

Benteng Van den Bosch, sebuah benteng yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Benteng ini berukuran 165 x 80 m dengan luas tanah 15 Ha. Mengapa benteng ini juga disebut benteng pendem? Jadi waktu dulu Benteng ini dibuat sengaja lebih rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi sehingga terlihat dari atas seperti terpendam.
Bangunan-bangunan yang ada disini kuat dan kokoh tak tertandingi

Kita lanjutkan ya gan, terus apa tujuan dari pembangunan benteng ini dan siapa yang membangun? Ane jelaskan satu persatu ya, Sebagai gambaran latar sejarah, pada abad ke-19 Kota Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur dan dijadikan pusat pertahanan Belanda di wilayah Madiun dan sekitarnya dalam Perang Diponegoro (1825-1830). Perlawanan melawan Belanda yang berkobar di daerah dipimpin oleh kepala daerah setempat seperti di Madiun dipimpin oleh Bupati Kerto Dirjo dan di Ngawi dipimpin oleh Adipati Judodiningrat dan Raden Tumenggung Surodirjo, serta salah satu pengikut pangeran Diponegoro bernama Wirotani. Pada tahun 1825 Ngawi berhasil direbut dan diduduki oleh Belanda. Benteng ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda yang berfungsi sebagai pertahanan dan strategi Belanda untuk menguasai jalur perdagangan yang ada di Ngawi

Terus ada apa aja sih di dalam benteng ini?
Ada apa ya gan, yang jelas namanya benteng pasti ada tembok besar yang mengelilingi, senjata, makam K.H Muhammad Nursalim, siapakah beliau? Beliau adalah salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Benteng ini, konon katanya beliau adalah penyebar agama Islam pertama di Ngawi, dan memiliki kesaktian yang tinggi, yaitu tidak mempan ditembak. Oleh karena itu, maka beliau dikubur hidup-hidup
Dan juga tidak lupa disana terdapat sel untuk menahan orang-orang pribumi yang tertangkap oleh Belanda. Suasana di area Benteng, ane rasa juga cukup mistis gan, mungkin juga karena ini bangunan kuno. Di area Benteng ini, apabila siang hari terasa sangat panas, mungkin karena kurangnya pepohonan, ane sarankan kalo agan mau kesini sebaiknya pada pagi ataupun sore hari

And For Your Information, Benteng ini menurut gambar diatas akan mengalami revitalisasi, seperti yang kita lihat tertera Perencanaan Revitalisasi Kawasan Benteng Pendem, namun sampai sekarang belum terlihat adanya kegiatan revitalisasi disana, entahlah ane juga kurang tau kenapa, tapi menurut berita yang ane dengar hal ini berkaitan dengan dana yang seharusnya digunakan untuk revitalisasi namun digunakan untuk keperluan lain dan juga adanya masalah administrasi tp semoga saja masalah tersebut cepat diselesaikan.
Di Benteng ini Pemerintah Daerah juga sering mengadakan suatu pagelaran seni untuk menarik minat pengunjung dari luar kota Ngawi.

Jadi gimana gan? Sedikit bertambah kan pengetahuannya tentang tempat bersejarah disekitar kita, bagi yang mau kesana lokasinya cukup mudah dijangkau yakni dari Kantor Pemerintah Kabupaten Ngawi +/- 1 Km arah timur laut. Kalo dari rumah ane sekitar 10 menit naik sepeda Baiklah ane minta maaf kalo ada kata yang kurang berkenan ya gan atau semisal ada informasi yang kurang tepat silahkan sampaikan ke ane. Thanks for your attention :terimakasih