- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kembali, Guru di Hajar Orang Tua Siswa


TS
foetza
Kembali, Guru di Hajar Orang Tua Siswa
Lagi dan lagi...
Kejadian tidak mengenakkan menimpa Seorang Guru...
Disaat masyarakat ramai dengan masalah One Day School, ternyata Nasib buruk menimpa Seorang Guru yang bernama Dasrul dari Makassar...
Semoga Menteri Pendidikan yang baru mampu memberikan perlindungan kepada Para Guru. Dan juga Pihak Kepolisian bisa memberikan Efek Jera kepada Siswa yang sudah diluar batas kewajaran.
Sumber :
go.gle & koran lokal
Kejadian tidak mengenakkan menimpa Seorang Guru...
Disaat masyarakat ramai dengan masalah One Day School, ternyata Nasib buruk menimpa Seorang Guru yang bernama Dasrul dari Makassar...
Quote:
Original Posted By SaveTeacher
Tegur Siswanya, Guru SMK 2 Makassar Disikat Orangtua Murid
RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dasrul (52) yang merupakan guru SMK Negeri 2 Makassar menjadi korban penganiayaan, Rabu (10/8/2016). Pelakunya adalah orangtua siswanya sendiri.
Bedasarkan informasi yang dihimpun Rakyatku.com, kejadian ini berawal saat siswa atas nama Muh Alif tidak mengerjakan tugas. Dahrul pun menegur, tidak terima dengan baik, Alif langsung melaporkan insiden itu ke Orangtuanya.
Ayah korban yang diketahui bernama Adnan Achmad langsung mendatangi sekolah dan memukul Dasrul. Akibatnya, guru tersebut mengalami luka robek di bagian hidung dan pelipis kiri, sehingga memancing siswa sekolah tersebut mengkeroyok pelaku.
Panit 2 Polsek Tamalate Ipda Sugiman, membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, saat ini korban sementara diperiksa guna mencari bukti-bukti pada kasus itu.
"Sudah masuk laporan dan diminta keterangan olah penyidik," kata Ipda Sugiman.
Tegur Siswanya, Guru SMK 2 Makassar Disikat Orangtua Murid
RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dasrul (52) yang merupakan guru SMK Negeri 2 Makassar menjadi korban penganiayaan, Rabu (10/8/2016). Pelakunya adalah orangtua siswanya sendiri.
Bedasarkan informasi yang dihimpun Rakyatku.com, kejadian ini berawal saat siswa atas nama Muh Alif tidak mengerjakan tugas. Dahrul pun menegur, tidak terima dengan baik, Alif langsung melaporkan insiden itu ke Orangtuanya.
Ayah korban yang diketahui bernama Adnan Achmad langsung mendatangi sekolah dan memukul Dasrul. Akibatnya, guru tersebut mengalami luka robek di bagian hidung dan pelipis kiri, sehingga memancing siswa sekolah tersebut mengkeroyok pelaku.
Panit 2 Polsek Tamalate Ipda Sugiman, membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, saat ini korban sementara diperiksa guna mencari bukti-bukti pada kasus itu.
"Sudah masuk laporan dan diminta keterangan olah penyidik," kata Ipda Sugiman.
Quote:
Original Posted By SaveTeacher
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Oknum orangtua siswa, Adnan Achmad (43) yang menganiaya guru SMK 2 Makassar, Dasrul (52), hampir saja dikeroyok puluhan siswa pasca kejadian, Rabu (10/8/2016).
Pasalnya Adnan memukul bagian hidung korban hingga mengeluarkan darah.
Kejadian yang disaksikan sejumlah siswa itu pun membuat kondisi di SMK 2 Makassar sempat menegang.
Beruntung sekitar pukul 12.00 Wita, Personil Polsek Tamalate tiba dan mengamankan Adnan.
"Informasi awal korban menegur salah satu siswa namun orangtuanya tak terima dan mendatangi korban di Sekolah. Kemudian mereka berpapasan di koridor," ujar Kapolsek Tamalate, Kompol Azis Yunus.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Oknum orangtua siswa, Adnan Achmad (43) yang menganiaya guru SMK 2 Makassar, Dasrul (52), hampir saja dikeroyok puluhan siswa pasca kejadian, Rabu (10/8/2016).
Pasalnya Adnan memukul bagian hidung korban hingga mengeluarkan darah.
Kejadian yang disaksikan sejumlah siswa itu pun membuat kondisi di SMK 2 Makassar sempat menegang.
Beruntung sekitar pukul 12.00 Wita, Personil Polsek Tamalate tiba dan mengamankan Adnan.
"Informasi awal korban menegur salah satu siswa namun orangtuanya tak terima dan mendatangi korban di Sekolah. Kemudian mereka berpapasan di koridor," ujar Kapolsek Tamalate, Kompol Azis Yunus.
Quote:
Original Posted By SaveTeacher
Pemukulan Guru SMK 2 Makassar, Ini Pernyataan Ikatan Guru Indonesia
MAKASSAR – Kasus pemukulan seorang guru di SMKN 2 Makassar Dasrul oleh orang tua siswa membuat Ikatan Guru Indonesia (IGI) merasa perlu untuk membuat pernyataan sikap. Terlebih ini bukan pertama kali tindak ketidakadilan terjadi pada institusi “Umar Bakri”.
Ketua Umum IGI Pusat Muhammad Ramli Rahim menyatakan ini salah satu bentuk kegagalan pemerintah melindungi guru dari gangguan pihak luar. “Seharusnya, tak ada ruang buat siapapun masuk ke dalam sekolah, apalagi dalam keadaan emosi. Kejadian ini jika tak bisa disikapi akan terus terjadi,” ungkap Ramli Rahim ketika dikonfirmasi MAKASSARTERKINI.COM melalui pesan Whats App, Rabu (10/8/2016).
Ia mengatakan, bagaimana jadinya jika aksi kekerasan yang dilakukan orang tua siswa mengancam jiwa guru. “Itu keterlaluan, jika gedung keuangan negara di mana-mana begitu mewah, mengapa sekolah tak bisa diamankan,” tegasnya.
Ramli menambahkan, jika ada sebuah permasalahan antara siswa dan guru, pihak sekolah mengupayakan untuk memediasi namun terkadang gagal, karena pihak orang tua kadang lebih memainkan emosinya.
Oleh karena itu, ia mengimbau ke depan perlu dibuatkan aturan pada setiap penerimaan siswa baru atau penerimaan laporan hasil belajar atau hari pertama sekolah, kedua orang tua harus dihadirkan.
Hal itu agar terjalin komunikasi antara guru dan orang tua, serta orang tua tahu 100 persen apa dan bagaimana sesungguhnya anak mereka. “Diperlukan perjanjian yang jelas antara orang tua dengan sekolah sehingga orang tua paham mereka telah menyerahkan anaknya untuk dididik di sekolah,” jelas Ramli yang sebelumnya menjabat Ketua IGI Sulawesi Selatan (Sulsel).
Lebih lanjut, ia mengatakan, hal tersebut dapat ternaji lantaran hukuman terhadap mereka yang melakukan kekerasan pada dunia pendidikan terlalu ringan. “Seharusnya hukuman itu bersifat ekstra ordinari, sebab ini menyangkut bagian dari mempersiapkan masa depan bangsa,” tegas Ramli.
Untuk itu, ia menegaskan IGI akan memastikan membela Dasrul. “Kami akan segera menunjuk pendamping hukum agar Dasrul bisa terlindungi, dan pelaku kejahatan terhadap guru dapat dimaksimalkan hukumannya,” ungkapnya.
Ia juga minta IGI Makassar dan IGI Sulsel untuk terus mengawal kasus ini. Apalagi IGI saat ini sudah menjadi bagian dari proses mempersiapkan UU atau Permendikbud tentang Perlindungan Guru.
“Minggu lalu telah berkumpul dengan beberapa orprof guru dan masih akan terus berlanjut, semoga ke depan guru terlindungi,” harap Ramli.
Pemukulan Guru SMK 2 Makassar, Ini Pernyataan Ikatan Guru Indonesia
MAKASSAR – Kasus pemukulan seorang guru di SMKN 2 Makassar Dasrul oleh orang tua siswa membuat Ikatan Guru Indonesia (IGI) merasa perlu untuk membuat pernyataan sikap. Terlebih ini bukan pertama kali tindak ketidakadilan terjadi pada institusi “Umar Bakri”.
Ketua Umum IGI Pusat Muhammad Ramli Rahim menyatakan ini salah satu bentuk kegagalan pemerintah melindungi guru dari gangguan pihak luar. “Seharusnya, tak ada ruang buat siapapun masuk ke dalam sekolah, apalagi dalam keadaan emosi. Kejadian ini jika tak bisa disikapi akan terus terjadi,” ungkap Ramli Rahim ketika dikonfirmasi MAKASSARTERKINI.COM melalui pesan Whats App, Rabu (10/8/2016).
Ia mengatakan, bagaimana jadinya jika aksi kekerasan yang dilakukan orang tua siswa mengancam jiwa guru. “Itu keterlaluan, jika gedung keuangan negara di mana-mana begitu mewah, mengapa sekolah tak bisa diamankan,” tegasnya.
Ramli menambahkan, jika ada sebuah permasalahan antara siswa dan guru, pihak sekolah mengupayakan untuk memediasi namun terkadang gagal, karena pihak orang tua kadang lebih memainkan emosinya.
Oleh karena itu, ia mengimbau ke depan perlu dibuatkan aturan pada setiap penerimaan siswa baru atau penerimaan laporan hasil belajar atau hari pertama sekolah, kedua orang tua harus dihadirkan.
Hal itu agar terjalin komunikasi antara guru dan orang tua, serta orang tua tahu 100 persen apa dan bagaimana sesungguhnya anak mereka. “Diperlukan perjanjian yang jelas antara orang tua dengan sekolah sehingga orang tua paham mereka telah menyerahkan anaknya untuk dididik di sekolah,” jelas Ramli yang sebelumnya menjabat Ketua IGI Sulawesi Selatan (Sulsel).
Lebih lanjut, ia mengatakan, hal tersebut dapat ternaji lantaran hukuman terhadap mereka yang melakukan kekerasan pada dunia pendidikan terlalu ringan. “Seharusnya hukuman itu bersifat ekstra ordinari, sebab ini menyangkut bagian dari mempersiapkan masa depan bangsa,” tegas Ramli.
Untuk itu, ia menegaskan IGI akan memastikan membela Dasrul. “Kami akan segera menunjuk pendamping hukum agar Dasrul bisa terlindungi, dan pelaku kejahatan terhadap guru dapat dimaksimalkan hukumannya,” ungkapnya.
Ia juga minta IGI Makassar dan IGI Sulsel untuk terus mengawal kasus ini. Apalagi IGI saat ini sudah menjadi bagian dari proses mempersiapkan UU atau Permendikbud tentang Perlindungan Guru.
“Minggu lalu telah berkumpul dengan beberapa orprof guru dan masih akan terus berlanjut, semoga ke depan guru terlindungi,” harap Ramli.
Quote:
Original Posted By SaveTeacher
Berikut Foto Guru, Orang Tua Siswa & Siswa
Sang Guru

Orang Tua Siswa

Siswa


Link FB Siswa : https://m.facebook.com/irendank.soekamti?fref=ts
Berikut Foto Guru, Orang Tua Siswa & Siswa
Sang Guru

Orang Tua Siswa

Siswa


Link FB Siswa : https://m.facebook.com/irendank.soekamti?fref=ts
Semoga Menteri Pendidikan yang baru mampu memberikan perlindungan kepada Para Guru. Dan juga Pihak Kepolisian bisa memberikan Efek Jera kepada Siswa yang sudah diluar batas kewajaran.
Sumber :
go.gle & koran lokal


tien212700 memberi reputasi
1
5.8K
Kutip
47
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan