- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rio Haryanto Akhirnya Putus Kontrak Dengan Manor Racing
TS
bumbleborneo
Rio Haryanto Akhirnya Putus Kontrak Dengan Manor Racing


Akhirnya Rio Haryanto kontraknya di putus oleh Manor Racing gan
Manor Racing memutus kontrak Rio Haryanto
Spoiler for berita:
Banbury - Manor Racing memutus kontrak Rio Haryanto sebagai pebalap utama. Rio pun tidak akan membalap di Formula 1 lagi pada sisa musim ini.
Dalam pernyataan di situs resminya, Manor mengungkapkan alasan pemutusan kontrak Rio, yaitu ketidakmampuan pebalap Indonesia itu untuk memenuhi kewajiban yang tertuang dalam kontraknya.
"Manor Racing hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mengambil keputusan untuk memutus kontrak Rio Haryanto sebagai pebalap utama setelah dia tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai kontrak," tulis Manor.
Untuk mendapatkan kursi pebalap Manor pada musim ini, Rio harus menyetorkan dana sebesar 15 juta euro. Namun, dia hanya sanggup membayar delapan juta euro. Ada kekurangan tujuh juta euro.
Meski kontraknya sebagai pebalap utama diputus, Rio masih punya kesempatan untuk terlibat di F1 bersama Manor.
"Agar mimpinya di Formula 1 tetap hidup, tim menawarkan posisi pebalap cadangan kepada Rio di sisa sembilan seri Kejuaraan Formula 1 2016," tulis Manor.
Dalam 12 seri F1 musim ini, Rio tak berhasil mencetak angka. Pencapaian terbaiknya adalah finis di posisi ke-15 di GP Monako.
(mfi/din)
Dalam pernyataan di situs resminya, Manor mengungkapkan alasan pemutusan kontrak Rio, yaitu ketidakmampuan pebalap Indonesia itu untuk memenuhi kewajiban yang tertuang dalam kontraknya.
"Manor Racing hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mengambil keputusan untuk memutus kontrak Rio Haryanto sebagai pebalap utama setelah dia tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai kontrak," tulis Manor.
Untuk mendapatkan kursi pebalap Manor pada musim ini, Rio harus menyetorkan dana sebesar 15 juta euro. Namun, dia hanya sanggup membayar delapan juta euro. Ada kekurangan tujuh juta euro.
Meski kontraknya sebagai pebalap utama diputus, Rio masih punya kesempatan untuk terlibat di F1 bersama Manor.
"Agar mimpinya di Formula 1 tetap hidup, tim menawarkan posisi pebalap cadangan kepada Rio di sisa sembilan seri Kejuaraan Formula 1 2016," tulis Manor.
Dalam 12 seri F1 musim ini, Rio tak berhasil mencetak angka. Pencapaian terbaiknya adalah finis di posisi ke-15 di GP Monako.
(mfi/din)
Rio Dinilai Cukup Baik dalam Kualifikasi, tapi Buruk dalam Balapan
Spoiler for berita:
Banbury - Rio Haryanto baru saja kehilangan kursi pebalap utama Manor Racing. Selama berkompetisi di F1, Rio dinilai cukup baik dalam sesi kualifikasi, tapi buruk dalam balapan.
Selama menjadi pebalap utama Manor, Rio tampil dalam 12 seri Formula 1. Pebalap berusia 23 tahun itu menjadi rekan setim Pascal Wehrlein.
Dengan membela tim kecil seperti Manor, Rio tentu tak mungkin ditargetkan untuk konsisten meraih poin, apalagi naik podium atau memenangi balapan. Target realistis bagi Rio adalah mendapatkan hasil yang lebih baik daripada Wehrlein di setiap serinya.

Dalam tulisannya pada 2 Agustus lalu, FOX Sports mengulas performa Rio dari berbagai aspek, dengan mempertimbangkan kualitas Manor dan juga prestasi Wehrlein.
Mark Thompson/Getty Images
FOX Sports memberikan penilaian yang cukup positif (nilai B) untuk Rio dalam hal kecepatan saat sesi kualifikasi. Dari 12 sesi kualifikasi, Rio mengalahkan Wehrlein lima kali, yaitu di Australia, China, Monako, Azerbaijan, dan Inggris.
Akan tetapi, FOX Sports juga menyoroti lebarnya jarak antara Rio dan Wehrlein dalam kualifikasi di beberapa seri. Di kualifikasi GP Austria, Rio langsung tersisih di Q1 dan menempati posisi ke-19. Sementara itu, Wehrlein sukses menembus Q2 dan meraih posisi ke-12.
Dalam sesi kualifikasi GP Hongaria yang berjalan dalam kondisi basah, catatan waktu Rio dan Wehrlein berselisih 2,8 detik. Sementara di kualifikasi GP Bahrain selisih waktu antara kedua pebalap 1,3 detik.

FOX Sports menyebut Wehrlein selalu unggul jauh ketika mengalahkan Rio dalam kualifikasi. Sebaliknya, ketika Rio yang unggul, selisihnya hanya antara 0,1 sampai 0,2 detik.
Manor Grand Prix Racing Ltd
Untuk urusan balapan, Rio mendapatkan penilaian yang buruk (nilai E) dari FOX Sports. Dalam 12 seri, Rio tak pernah mengalahkan Wehrlein saat kedua pebalap sama-sama finis. Pencapaian terbaik Rio adalah finis ke-15 di GP Monako.
Selain itu, Wehrlein juga mendapatkan pujian setelah mendapatkan satu poin di GP Austria. Bagi tim seperti Manor, finis di zona poin adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi.
Selain tak pernah mengalahkan Wehrlein saat sama-sama berhasil finis, Rio juga beberapa kali terpaut jauh dari rekan setimnya itu dalam balapan. Dalam balapan GP Jerman, 31 Juli lalu, Rio finis tidak kurang dari 48 detik di belakang Wehrlein.
Yang lebih mencolok adalah kejadian di balapan GP Monako pada 29 Mei. Saat itu, Rio di-overlap oleh Wehrlein sampai dua kali.
FOX Sports juga menyebut Wehrlein punya catatan waktu yang relatif stabil di sepanjang balapan. Kalaupun catatan waktunya melambat, itu lebih sering disebabkan ban yang makin aus. Sebaliknya, Rio tidak konsisten. Dia kadang-kadang secepat Wehrlein, tapi seringkali tidak menentu.
Aspek berikutnya yang dinilai oleh FOX Sports adalah kemampuan Rio dalam bertarung dengan pebalap-pebalap lain. Untuk urusan ini, Rio mendapatkan nilai D.
Rio dianggap selalu kesulitan di lap pertama setiap balapan, saat jarak antarmobil masih sangat dekat. Posisinya rata-rata hanya naik satu tingkat. Sementara itu, Wehrlein rata-rata naik 2,3 tingkat.
Getty Images/Charles Coates
Wehrlein juga secara konsisten terlibat pertarungan dengan pebalap-pebalap Sauber dan Renault. Dalam perebutan posisi dengan pebalap-pebalap lain, pebalap binaan Mercedes itu dianggap punya kemampuan yang baik dalam mempertahankan posisinya dan sulit dilewati. Sebaliknya, ketika Rio berada di depan pebalap-pebalap lain, dia cenderung lebih gampang untuk disalip.
Rio mendapatkan nilai C dari FOX Sports untuk urusan manajemen ban. Di seri-seri awal, Rio lebih unggul daripada Wehrlein dalam aspek ini dan mampu menjaga ban lebih awet. Akan tetapi, hal ini juga dipengaruhi oleh pengalaman Rio selama empat tahun di arena GP2, yang juga memakai ban Pirelli. Sementara itu, Wehrlein tak pernah berkompetisi di GP2 sehingga butuh waktu untuk menyesuaikan gaya membalapnya agar mampu menjaga ban lebih awet.
Meski punya keunggulan dalam hal manajemen ban, Rio tak bisa memanfaatkannya untuk mengalahkan Wehrlein dalam balapan. Sebaliknya, Wehrlein memperlihatkan manajemen ban yang lebih baik dari seri ke seri. Finis kesepuluh di GP Austria juga tak terlepas dari kemampuan Wehrlein menjaga satu set ban soft bertahan sepanjang 47 lap.
Selama menjadi pebalap utama Manor, Rio tampil dalam 12 seri Formula 1. Pebalap berusia 23 tahun itu menjadi rekan setim Pascal Wehrlein.
Dengan membela tim kecil seperti Manor, Rio tentu tak mungkin ditargetkan untuk konsisten meraih poin, apalagi naik podium atau memenangi balapan. Target realistis bagi Rio adalah mendapatkan hasil yang lebih baik daripada Wehrlein di setiap serinya.

Dalam tulisannya pada 2 Agustus lalu, FOX Sports mengulas performa Rio dari berbagai aspek, dengan mempertimbangkan kualitas Manor dan juga prestasi Wehrlein.
Mark Thompson/Getty Images
FOX Sports memberikan penilaian yang cukup positif (nilai B) untuk Rio dalam hal kecepatan saat sesi kualifikasi. Dari 12 sesi kualifikasi, Rio mengalahkan Wehrlein lima kali, yaitu di Australia, China, Monako, Azerbaijan, dan Inggris.
Akan tetapi, FOX Sports juga menyoroti lebarnya jarak antara Rio dan Wehrlein dalam kualifikasi di beberapa seri. Di kualifikasi GP Austria, Rio langsung tersisih di Q1 dan menempati posisi ke-19. Sementara itu, Wehrlein sukses menembus Q2 dan meraih posisi ke-12.
Dalam sesi kualifikasi GP Hongaria yang berjalan dalam kondisi basah, catatan waktu Rio dan Wehrlein berselisih 2,8 detik. Sementara di kualifikasi GP Bahrain selisih waktu antara kedua pebalap 1,3 detik.

FOX Sports menyebut Wehrlein selalu unggul jauh ketika mengalahkan Rio dalam kualifikasi. Sebaliknya, ketika Rio yang unggul, selisihnya hanya antara 0,1 sampai 0,2 detik.
Manor Grand Prix Racing Ltd
Untuk urusan balapan, Rio mendapatkan penilaian yang buruk (nilai E) dari FOX Sports. Dalam 12 seri, Rio tak pernah mengalahkan Wehrlein saat kedua pebalap sama-sama finis. Pencapaian terbaik Rio adalah finis ke-15 di GP Monako.
Selain itu, Wehrlein juga mendapatkan pujian setelah mendapatkan satu poin di GP Austria. Bagi tim seperti Manor, finis di zona poin adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi.
Selain tak pernah mengalahkan Wehrlein saat sama-sama berhasil finis, Rio juga beberapa kali terpaut jauh dari rekan setimnya itu dalam balapan. Dalam balapan GP Jerman, 31 Juli lalu, Rio finis tidak kurang dari 48 detik di belakang Wehrlein.
Yang lebih mencolok adalah kejadian di balapan GP Monako pada 29 Mei. Saat itu, Rio di-overlap oleh Wehrlein sampai dua kali.
FOX Sports juga menyebut Wehrlein punya catatan waktu yang relatif stabil di sepanjang balapan. Kalaupun catatan waktunya melambat, itu lebih sering disebabkan ban yang makin aus. Sebaliknya, Rio tidak konsisten. Dia kadang-kadang secepat Wehrlein, tapi seringkali tidak menentu.
Aspek berikutnya yang dinilai oleh FOX Sports adalah kemampuan Rio dalam bertarung dengan pebalap-pebalap lain. Untuk urusan ini, Rio mendapatkan nilai D.
Rio dianggap selalu kesulitan di lap pertama setiap balapan, saat jarak antarmobil masih sangat dekat. Posisinya rata-rata hanya naik satu tingkat. Sementara itu, Wehrlein rata-rata naik 2,3 tingkat.
Getty Images/Charles Coates
Wehrlein juga secara konsisten terlibat pertarungan dengan pebalap-pebalap Sauber dan Renault. Dalam perebutan posisi dengan pebalap-pebalap lain, pebalap binaan Mercedes itu dianggap punya kemampuan yang baik dalam mempertahankan posisinya dan sulit dilewati. Sebaliknya, ketika Rio berada di depan pebalap-pebalap lain, dia cenderung lebih gampang untuk disalip.
Rio mendapatkan nilai C dari FOX Sports untuk urusan manajemen ban. Di seri-seri awal, Rio lebih unggul daripada Wehrlein dalam aspek ini dan mampu menjaga ban lebih awet. Akan tetapi, hal ini juga dipengaruhi oleh pengalaman Rio selama empat tahun di arena GP2, yang juga memakai ban Pirelli. Sementara itu, Wehrlein tak pernah berkompetisi di GP2 sehingga butuh waktu untuk menyesuaikan gaya membalapnya agar mampu menjaga ban lebih awet.
Meski punya keunggulan dalam hal manajemen ban, Rio tak bisa memanfaatkannya untuk mengalahkan Wehrlein dalam balapan. Sebaliknya, Wehrlein memperlihatkan manajemen ban yang lebih baik dari seri ke seri. Finis kesepuluh di GP Austria juga tak terlepas dari kemampuan Wehrlein menjaga satu set ban soft bertahan sepanjang 47 lap.
Reaksi Rio Saat Tahu Keputusan Manor, Kondisinya Kini, dan Rencana ke Depan
Spoiler for berita:

Jakarta - Rio Haryanto, pebalap F1 pertama dari Indonesia, sudah tahu mengenai pemutusan kontrak Manor sejak dua hari lalu. Lantas apa rencana dia berikutnya?
Ambisi Rio Haryanto untuk bisa terus bersaing di Formula 1 sampai akhir musim pupus sudah. Pihak Manor telah memutus kontrak dengan pebalap berusia 23 tahun itu, dengan alasan ketidakmampuan manajemen Rio melunasi sisa pembayaran.
Berikut petikan wawancara detikSport dengan ibunda Rio, Indah Pennywati, melalui sambungan telepon Rabu (10/8/2016):
detikSport (d): Apa Anda sudah mendengar kabar soal keputusan Manor Racing terkait kontrak Rio?
Indah (I): Ya, kami sudah tahu mengenai tawarannya masih kami pertimbangkan.
d: Kapan Anda mendapatkan kabar tersebut dari Manor?
I: Saya sudah dapat keputusan itu dua hari lalu dari Manor tapi masih belum resmi. Dia cuma ngomong sepertinya kita begini.. begini..begini.
d: Apakah Rio sudah mendengar dan apa reaksinya?
I: Kondisi Rio tidak apa-apa. Ya (Rio) agak kaget juga. Tapi, ya, dia sudah merasa karena kita tidak bisa bayar ya jadinya seperti itu.
d: Sempat merasa kecewa tidak apalagi manajemen sudah berusaha untuk mencari sponsor untuk menutupi sisa pembayaran?
I: Tentu begitu ya karena kami sudah sampai mengeluarkan biaya sendiri, kami sudah semata-mata untuk Rio sendiri. Ini kan nama Indonesia, kita sampai belain. Ini event yang bergengsi gitu lho. Kalau tidak sekarang kapan lagi mau diambil. Ya sudahlah kita biayain ini, Pertamina berapa sehingga bisa setengah tahun dulu.
d: Bagaimana peluang terkait penawaran Manor kepada Rio untuk menjadi pebalap cadangan?
I: Belum tahu, saya mesti mempertimbangkan dari segi positif dan negatifnya. Itu yang perlu kami pikirkan dulu, kami juga ingin bicara dulu dengan Rio, jika dia sudah jawab baru kami sampaikan.
d: Sampai kapan Manor menunggu jawaban dari Rio?
I : Dia minta secepatnya.
d: Rio sendiri saat ini berada di mana?
I: Masih di wilayah Eropa.
d: Ada rencana ke tanah air?
I : Rencana ada, dengan keadaan seperti ini mungkin kami akan jumpa pers bersama Pertamina karena pasti banyak ditanya juga. Begitu dengan fans-fans Rio di Tanah Air, kami akan buatkan press release untuk menjelaskan semua.
(mcy/krs)
Sumur http://m.detik.com/sport/f1/d-327275...-tawaran-manor
http://m.detik.com/sport/f1/d-327267...-dalam-balapan
http://m.detik.com/sport/f1/d-327279...ncana-ke-depan
Diubah oleh bumbleborneo 10-08-2016 23:55
0
2.6K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan