- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ibu Pemilik Rumah Kos-kosan Ajak Penghuni Ngos-ngosan Senin, 8 Agustus


TS
mahendrapunto
Ibu Pemilik Rumah Kos-kosan Ajak Penghuni Ngos-ngosan Senin, 8 Agustus
Quote:
BETUL-BETUL menyesal Setyadi, 47, menyuruh istrinya, Maryati, 38, mengelola rumah kos-kosan. Sebab meski ada penghasilan tambahan, tekanan darahnya nambah juga. Istrinya, justru “ngos-ngoan” bersama seorang penghuninya, Jumadin, 51. Saking kesalnya Setyadi, di jalanan Jumadin ambruk dibabat clurit.
Tugas suami adalah mencari nafkah demi keluarganya. Tapi tak selamanya penghasilan suami mencukupi untuk kebutuhan keluarganya. Di sinilah kemudian muncul istri-istri yang siap berwiraswasta untuk tambahan penghasilan dalam keluarga. Di banyak peristiwa, justru penghasilan istri yang meningkat pesat, karena usahanya menggurita. Misalnya Moryati Sudibyo, diawali modal Rp 125.000,- untuk usaha jamu di garasi rumahnya, kini menjadi pengusaha papan atas.
Maryati memang beda dengan Moryati. Ketika dia ikut bantu-bantu ceceker (cari usaha) dengan buka usaha rumah kos-kosan, yang diperoleh justru bukan kesejahteraan tapi malah keresahan keluarga. Gara-gara rumah kos-kosan itu rumahtangganya hampir berantakan. Sebab dijamin pasti, Setyadi bakal masuk penjara setelah menganiaya orang pakai clurit.
Mengandalkan gajinya yang kecil, Setyadi yang pekerja jujur sangat kerepotan menghadapi defisit anggaran dalam rumahtangganya. Untuk menutupnya, dia coba-coba buka usaha rumah kos-kosan. Dimintanya sang nyonya, Maryati, untuk mengelola. Dengan penghasilan sebulan Rp 600.000,- perpintu, berarti ada uang masuk non gaji sekitar Rp 6 juta sebulan tanpa PPN 10 % atau PPh 15 %. Orang Malang bilang: ngengsreng pokoknya.
Tapi teori Setyadi ini hanya berlaku beberapa bulan saja. Bulan-bulan selanjutnya, meski penghasilan meningkat, tapi tekanan darahnya juga meningkat. Sebab warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang mendengar info bahwa istrinya ada main dengan salah seorang penghuni kos-kosan, Jumadin. “Tahu nggak kamu, kedoknya rumah kos-kosan, tapi istrimu di dalam suka ngos-ngosan bersama Jumadin,” kata seorang informan sekali waktu.
Belakangan info minis ini semakin santer. Dia mencoba klarifikasi pada istrinya, tapi jawabnya muter-muter tidak keruan. Meski tak melihat langsung, bisa ditarik benang merah bahwa praktek mesum itu memang ada. Berarti bisnis kos-kosannya malah bisa dinilai rugi. Setyadi berharap banyak benggol (uang) mengalir deras, eh…..yang dapat justru “bonggol” lelaki lain masuk rumah kos-kosan.
Tragisnya, tak ada tetangga yang mencurigai. Sebab biasalah tiap bulan Ny. Maryati muter, nariki uang kos-kosan. Ternyata, ketika masuk kamar Jumadin, bukan dapat setoran uang kos, justru Maryati “setoran” tunai sampai ngos-ngosan, karena langsung pada sumbernya. Pokoknya, kicak jenang jae, krasa penak meneng wae (terasa enak diam saja).
Tentu saja Setyadi cemburu berat, masak Maryati yang cantik justru dijadikan “menu tambahan” penghuni rumah kos. Saking tidak terimanya bini dibuat mainan, Setyadi mencegat Jumadin di tengah jalan. Begitu ketemu langsung dibabat clurit hingga ambruk. Jumadin dilarikan ke RS Saiful Anwar, sedangkan Setyadi diamankan ke Polsek Blimbing. Kata Jumadin, “Dia yang nawari, masak rejeki nomplok ditolak?”
Habis nomplok terus nyemplak? Serunya…. .(MC/Gunarso TS)
sumber : http://poskotanews.com/2016/08/08/ib...i-ngos-ngosan/
Diubah oleh mahendrapunto 10-08-2016 19:44


gigbuupz memberi reputasi
1
20.3K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan