Hal yang Harus di Benahi Jika “Fullday School” diterapkan
TS
hardiansa73
Hal yang Harus di Benahi Jika “Fullday School” diterapkan
Hai gan, disela kesibukan ane semester pendek menjelang semester akhir dan mulai direpotkan dengan skripsi yang semakin menumpuk, ane agak sedikit terganggu dengan wacana kebijakan oleh kementerian baru. memang sih ada baik ada buruknya. tapi masih ada hal-hal yang harus dibenahi jika memang kebijakan ini akan diterapkan di sistem pendidikan di negara kita tercinta ini. berikut yang menurut ane perlu dilakukan jika sistem ini diterapkan
Quote:
1. Pembenahan Infrastruktur Sekolah
Kita ketahui masih banyak sekolah yang masih dalam kondisi minim dan membahayakan, dengan kegiatan fullday school ini maka resiko bahaya yang akan diterima oleh murid di sekolah juga akan semakin besar. Selain itu masih banyak sekolah terutama sekolah dasar yang menerapkan sekolah pagi dan sekolah siang ini juga disebabkan karena masih kurangnya gedung yang dimiliki oleh sekolah.
Quote:
2. Perbaikan Mental dan Karakter Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar atau guru yang berada di sekolah juga belum tentu semuanya baik, masih banyak tenaga pengajar yang masih menggunakan cara kekerasan dalam mendidik muridnya, tenaga pengajar yang membolos pada saat jam belajar mengajar, dan hal lainnya. Dengan mental dan karakter tenaga pengajar seperti ini maka akan merusak kepercayaan diri dari siswa yang menyebabkan sistem fullday school ini tidak akan berpengaruh signifikan pada pembentukan karakter siswa.
Quote:
3. Penambahan Guru Bimbingan Konseling (BK)
Dengan seharian penuh di sekolah pasti akan semakin banyak masalah-masalah yang akan dihadapi oleh siswa di lingkungan sekolah, maka sudah seharusnya bimbingan konseling harus ditambah untuk tiap sekolah. Ini untuk mengatasi agar siswa yang memiliki masalah di lingkungan sekolah dapat menyelesaikan masalah mereka dengan adanya peran guru bimbingan konseling ini.
Quote:
4. Waktu Belajar 6 jam & tidak ada pekerjaan rumah
Fullday School tidak tepat, tetapi cukup 6 jam waktu efektif belajar siswa dan sisa dari waktu belajar disekolah tersebut digunakan untuk hal-hal lain seperti ekstrakurikuler. Dan dengan waktu penuh di sekolah tentunya siswa tidak perlu lagi dituntut untuk mengerjakan pekerjaaan rumah. Karena pada waktu malam, biarkan siswa dari menghabiskan waktu mereka dengan beristirahat atau menghabiskan
malam sebelum tidur mereka dengan mengobrol bersama keluarga. Sehingga orang tua dapat mengetahui perkembangan dari anaknya tersebut.
Quote:
5. Hari Sabtu & Minggu FREE
Seperti dalam wacana fullday school juga telah dikatakan. ketika sistem ini berjalan maka hari libur bagi sekolah akan ditambah sabtu & minggu jadi ketika orang tua mereka yang bekerja sebagai karyawan swasta mereka dapat menghabiskan waktu akhir pekan mereka bersama keluarga. (Ini sudah baik)
Quote:
6. Pembenahan Ekstrakurikuler
Dengan seharian di sekolah tentu bukan sebuah kebijakan yang baik jika seharian siswa hanya dituntut untuk belajar secara terus menerus. Tapi fungsi ekstrakurikuler perlu diberikan sehingga sisa waktu setelah selesai waktu belajar dapat digunakan sebagai ekstrakurikuler. Peran ekstrakurikuler ini juga dapat meningkatkan kemampuan siswa diluar bidang akademik maka dari itu tentunya perlu peran pengawasan dari orang yang paham pada bidang ekstrakurikuler tersebut sehingga kegiatan yang dihasilkan tidak keluar dari konteks bidang tersebut.
Spoiler for KESIMPULAN:
Masih perlu pembenahan terlebih dahulu dan perlu dikaji ulang jika sistem ini diterapkan di Indonesia, ditambah untuk wilayah-wilayah terpencil yang masih banyak kendala yang mereka hadapi.
Tapi salah juga jika kita mengecap bahwa kebijakan ini tidak ada gunanya dengan membandingkan sistem pendidikan di negara Finlandia dengan sistem pendidikan mereka yang terbaik di dunia, sangat berbeda ketika kita membandingkan sistem pendidikan mereka dengan sistem pendidikan kita.
Sistem pendidikan mereka juga jika diterapkan di Indonesia belum tentu akan berjalan dengan baik, karena lingkungan diluar sekolah di Indonesia masih kurang mendukung untuk membentuk karakter yang baik ditambah peran orang tua dan keluarga untuk di Indonesia juga masih sangat kurang jika dibandingkan dengan peran orang tua di negara Finlandia. Perlu rencana lain yang harus dikembangkan oleh kemendikbud untuk membentuk karakter penerus bangsa kita ini.
catatan ts : maaf jika tulisan ini masih sangat kurang dan bahasanya masih kurang teratur. karena penulis masih keterbatasan dan masih baru dalam hal kemampuan menulis. terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca terima kasih. silahkan ingin berpendapat di kolom komentar berhentilah menjadi SR selama kebebasan berbicara tidak dibatasi.