

TS
metrotvnews.com
Koalisi Besar Cari Celah Adang Ahok

Metrotvnews.com, Jakarta: Enam partai politik akan menggelar pertemuan hari ini. Mereka berencana membahas koalisi besar untuk menandingin Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Pilkada DKI 2017.
Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur Partai Gerindra, Syarif, membenarkan adanya pertemuan itu. Selain PDIP sebagai penggagas, akan hadir perwakilan PKS, Demokrat, PKB, dan PAN. Syarif memastikan pertemuan itu mematangkan koalisi tak mendukung Ahok.
Dia enggan merinci agenda pertemuan, termasuk sosok bakal calon gubernur yang akan mereka usung.
"Belum, kalau nama definitif. Ada kemungkinan bahas nama-nama, tapi kita biarkan dulu PDIP yang memulai. Kan mereka yang gagas pertemuan ini. Tidak elok kita sebut duluan,'' ujar Syarif, dikutip Media Indonesia, Senin (8/8/2016).
PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung cagub-cawagub tanpa perlu koalisi di Pilkada DKI. Namun PDIP belum menentukkan sosok yang bakal diusung. Sementara Gerindra telah memilih Sandiaga Uno sebagai cagub meski itu bukan harga mati.
"Kita punya dua skema. Skema pertama dengan PDIP, kedua tanpa PDIP. Kita sudah tawarkan PKS, Demokrat, dan PPP, dan mereka menyetujui nama Sandiaga Uno. Kalau PDIP mau, mereka boleh ajukan buat calon DKI 1, nomor 2 (wagub) dari Gerindra," katanya.
Lihat: Ahok dan PDIP Malu-malu Tapi Mau
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Gembong Warsono memastikan pertemuan hari ini demi mematangkan koalisi untuk tidak mendukung calon petahana.
"Sebelumnya sikap kami jelas dengan pertemuan bersama PKB untuk tidak dukung petahana. Kita mau mengkristalkan ini dengan partai lain," ujar Gembong.
Ia menambahkan DPP PDIP juga belum menyebutkan siapa yang akan diusung. Nama yang kian mencuat ialah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Di lain sisi, partai-partai pendukung Ahok, yakni Partai NasDem, Golkar, dan Hanura, tak lantas risau dengan manuver enam parpol tersebut.

Sekretaris Partai NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino. Foto: MI/Atet Dwi
Sekretaris Partai NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino menegaskan, koalisi besar tak menjamin tingginya elektabilitas. Menurutnya, sulit bagi pesaing menandingi Ahok.
"Sebenarnya kita menyambut dengan tangan terbuka bila kawan kita memutuskan bergabung mendukung petahana. Namun, bila akhirnya memutuskan untuk bersaing dengan petahana, itu juga bagus dalam pesta demokrasi DKI," kata Wibi.
"Pada dasarnya itu kan hak setiap partai politik. Yang pasti dukungan kami untuk calon petahana bakal berlanjut," kata Sekjen Hanura Syarifuddin Sudding.
Figur kuat
Pengamat politik Hanta Yuda mengatakan, koalisi gemuk tak akan mampu melawan Ahok tanpa ada figur kuat. "Tanpa itu, sebesar apa pun koalisinya dan sebanyak apa pun partainya, ya sulit," kata Hanta
Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto pun menilai Ahok masih menjadi calon terkuat karena tingkat kepuasan warga Jakarta masih tinggi.
"Ketika tingkat kepuasan kepada incumbent di bawah 50%, ada kemungkinan calon alternatif menang. Akan tetapi, bila di atas 60%, incumbent sulit dikalahkan kecuali korupsi dan sejenisnya yang merusak reputasinya,'' kata Gun Gun.
Di sisi lain, hingga hari terakhir pendaftaran cagub-cawagub dari jalur perseorangan, KPU DKI hanya menerima satu pasangan yakni Ichsanuddin Noorsy-Ahmad Daryoko.
Menurut Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, sebenarnya ada 9 bakal calon yang mendatangi KPUD, tapi mereka hanya berkonsultasi dan belum menyerahkan KTP dukungan.
Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...lah-adang-ahok
---
Kumpulan Berita Terkait PILGUB DKI 2017 :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
860
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan