1. Ibu baru menyusui
Terjadi pada awal menyusui, minggu minggu pertama kehadiran bayi anda dapat memicu produksi ASI sehingga membutuhkan cara untuk beradaptasi dengan menyeimbangkan kebutuhan ASI dan umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah 4 -6 minggu kelahiran bayi anda.
2. Kelebihan Kelenjar Produksi ASI
Apabila ibu mengalami hiperlaktasi hingga lebih dari 6 minggu kehadiran bayi, salah satu penyebabnya berhubungan dengan alveoli yaitu kelenjar produksi ASI yang berlebih, pada umumnya jumlah rata-rata alveoli adalah 100.000-300.000 sedangkan yang mengalami hiperlaktasi dapat mencapai rata rata yang lebih tinggi.
3. Ketidakseimbangan hormon
Terakhir, hipertalaksi dapat disebabkan karena adanya ketidakseimbangan hormon atau masalah tumor pada kelenjar pituitari. Kelenjar ini biasanya terletak di bagian bawah otak dan juga menghasilkan banyak hormon.
Tidak selamanya hiperlaktasi merugikan, di lain sisi manfaatnya dapat memenuhi kebutuhan susu untuk bayi anda. Meskipun demikian sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang terbaik kemudian yang tidak kalah penting adalah melakukan upaya untuk mengatasinya sehingga tidak beresiko mengalami mastitis yaitu masalah yang serius pada saat menyusui.
Berikut adalah upaya untuk mengatasi ibu yang bermasalah dengan produksi ASI yang meningkat sehingga menyebabkan hiperlaktasi :
1. Buatlah persedian air susu perah
Anda dapat menanganinya dengan menggunakan alat pompa sehingga keluarnya air susu ibu dapat diantisipasi, simpan air susu perah sehingga dapat diberikan ketika ibu tidak memberikan ASI langsung.
2. Usahakan memberikan ASI pada saat bayi sedang lapar
Hisapan yang terlalu kuat akan menimbulkan rangsangan ASI yang kuat sehingga produksi ASI akan meningkat, sehingga untuk anda yang memiliki masalah dengan produksi ASI meningkat,berikan ASI pada bayi secara perlahan ketika hisapan bayi pelan pelan.
3. Perhatikan Posisi Bayi ketika sedang diberikan ASI
Pada saat bayi diberikan ASI perhatikan posisinya, usahakan untuk memberikan asi dengan posisi bayi yang duduk menghadap anda, anda dapat miring ke belakang sehingga dapat memperlambat aliran susu atau anda dapat menyusui dengan badan berbaring miring dan letakan anduk di bagian bawah payudara sehingga menampung tetesan air susu.
4. Hentikan ketika bayi kewalahan mendapatkan ASI
Terlalu banyak produksi ASI akan menyebabkan kewalahan pada bayi ketika menghisapnya sehingga hentikan menelan susu terlalu cepat ketika alirannya deras, biarkan bayi anda bersendawa terlebih dahulu sebelum melanjutkannya memberikan ASI pada bayi.
5. Kurangi dengan Suplai Air Susu
Anda dapat mengurangi dengan cara suplai air susu hingga habis, setelah itu anda bayi dapat memberikan ASI kembali, hal ini akan membantu dalam mengurangi tekanan terlalu penuh sehingga teknik ini dirasa akan membantu anda dalam mengurangi produksi ASI dalam waktu 24-48 jam.