halo agan dan aganwati
salken dari newbie disini. ini adalah tulisan pertama saya. semoga bahasanya tidak berbelit-belit dan mudah dipahami ya


saya disini ingin bercerita tentang pengalaman yang sedang saya alami belakangan ini. kegalauan tentang percintaan (mungkin sudah basi dan membosankan). cinta yang dibentuk dari ras dan budaya yang berbeda, yaitu jawa (saya, perempuan) dan cina (pacar saya, laki-laki).


diakhir cerita agan dan aganwati boleh berkomentar, memberi saran, mengkritik, mencela, memuji, memberi cinta dan kasih sayang xD

oke, cekidot... ^^





APAKAH DAPAT BERAKHIR BAHAGIA?

- game lah yang mempertemukan

kisah saya ini berawal dari salah satu game mmorpg di android buatan Asobimo. awalnya kami saling add friend lalu berteman di game dari akhir tahun lalu. sebelumnya kami sama skali tidak pernah chatting. namun, pada suatu malam yang indah, dia chat saya untuk berkenalan dan berlanjut ke obrolan yang agak pribadi, seperti pertanyaan sudah makan atau belum. sampai obrolan tersebut berlanjut ke bbm, line, dan tukar nomor handphone. obrolan kami berlanjut semakin intim, misalkan saling gombal, atau saling menggoda. sampai pada maret kemarin, dia menyatakan ke saya kalau dia sayang ke saya (walaupun sebelumnya belum pernah ketemu), sampai akhirnya pada mei lalu untuk pertama kalinya saya dan dia bertemu. saat itu adalah hari ulang tahun saya yang ke 21, dia memberi kejutan pada saya, dia datang ke depan kosan saya sekitar jam setengah 6 pagi dengan membawa hadiah bunga dan jam tangan. oh ya dia selisih satu tahun lebih tua dari saya, dia 22 tahun, dia lahir bulan juli '94.

- pertemuan pertama
setelah pertemuan kami yang pertama, kami sering sekali jalan bareng hanya untuk makan malam (setelah dia pulang kerja), dan pergi nonton ke blitz tiap sabtu sore (karna dia punya bca ekspresi yang di tiap sabtunya dapat features buy 1 get 1 free untuk nonton di blitz hahaha! sesama anak kosan jadinya suka yang gratisan). dari awal hubungan kami sampe sekarang saat saya menulis thread ini, dia sangat perhatian, sangat pengertian, sopan ke orang lain, penurut sama orang tua (walaupun dulunya sempat bertengkar hebat dengan mamanya karena mantannya yang dulu), dan apapun yang dia punya terlihat sempurna di mata saya. dia anakk yang pekerja keras, karena kerja sambi kuliah, sebagian besar dari gaji tiap bulannya dibuat untuk membayar cicilan rumah, membayar cicilan kendaraan, cicilan kuliah, kosan, uang belanja mamanya, dan uang jajannya sendiri. dia begitu sempurna dengan segala kekurangannya.



- rasisme?
dibalik kebahagian yang kami rasakan di hubungan yang masih seumur jagung ini, ada satu perasaan yang mengganjal di hati saya. saya dan dia mempunyai perbedaan ras. dia berdarah cina, sedangkan saya jawa. mungkin beberapa orang tidak mempermasalahkan perbedaan ini. namun, dia pernah bercerita tentang keluarga mamanya yang agak tidak bisa menerima orang jawa di silsilah keluarga cinanya. walaupun berkali-kali dia meyakinkan saya bahwa mamanya suka sekali dengan saya, namun saya masih ragu karena saya dan mamanya belum pernah bertemu, hanya sebatas berbicara melalui telepon. karena saya dan dia sama-sama merantau di salah satu kota besar di pulau jawa, sedangkan kampung halaman saya dan dia berjarak 6 jam jika perjalanan darat. jadi jaraklah yang menjadi kendala saya untuk bertemu langsung dengan mama papa pacar saya, dan ditambah lagi kami masih backstreet di orang tua saya. jujur, saya belum berani memperkenalkan dia pada orang tua saya karena orang tua saya yang rasis kepada orang cina. hati memang tidak bisa dibohongi, namun otak juga memaksa untuk berfikir secara logika. hati saya sangat menyayangi dia, tapi otak saya memaksa saya menyudahi hubungan ini karena mungkin orang tua kami tidak memberi restu, dan ujungnya akan meninggalkan luka.

- dia mengajak serius
di hubungan yang seumur jagung ini, pacar saya sudah berpikir yang sangat jauh ke depan, yaitu membawa hubungan ini ke jenjang yang serius di 4 tahun kedepan. mungkin tiap hari dia selalu mengingatkan saya "yang, 4 tahun lagi ya" dan banyak sekali rencana-rencananya untuk 4 tahun kedepan. ya mungkin itu semua terlihat seperti gombalan sebagai pemanis hubungan, namun saya yakin sekali dia dapat menepati itu semua. dan tiap dia berkata seperti itu, keraguan dalam hati saya muncul tentang bisakah hubungan ini dapat restu dari orang tua kami. jujur saya belum mengatakan tentang rasisnya orang tua saya, saya takut menyakiti hatinya dan menghancurkan mimpi-mimpinya, karena dia tipe orang yang mudah down. entah kapan saya sangat ingin mengatakan hal ini, tapi masih belum mendapatkan waktu yang tepat. mungkin memang waktu tidak pernah tepat.

- selalu ada
dalam keadaan apapun, dia tetap mendampingi dan membantu saya. entah dari dukungan moral, sampai dukungan finansial, dia selalu menyanggupi ada. maklum, dia sudah bekerja lama disana, dan itu perusahaan milik sodaranya sendiri, jadi dari segi finansial dia lebih berada daripada saya yang hanya menunggu uang jajan bulanan dari orang tua. sampai saya membuat thread ini, saya sedang dalam masalah finansial di keluarga saya, dan dia masih menerima saya, dengan mencarikan saya pekerjaan yang pantas dan cocok dengan saya, walaupun katanya dia tidak tega melihat saya bekerja dengan waktu yang padat. dia takut kuliah saya terganggu. itu yang membuat saya semakin sayang dengan dia.



jadi, apa yang saya harus lakukan demi kebaikan hubungan ini?
apa mungkin jika ini dibawa ke jenjang yang lebih serius?
dan apakah orang cina dengan jawa memang tidak ditakdirkan bersatu walaupun kami seagama?