Jika terjadi masalah pada perut kembung dan selalu mengganggu tidur malam si anak, maka jangan terburu-buru mengonsumsi obat. Karena mengonsumsi obat tanpa mengetahui jenis penyakitnya justru akan memperburuk kondisinya. Bunda mungkin harus menghindari makan telur, jika secara tetap memiliki gejala gastritis, yakni peradangan yang terjadi di lapisan lambung. Gastritis bisa terjadi karena alergi telur, keracunan makanan atau intoleransi telur. Gejala yang dapat terjadi berupa sakit perut yang teramat sakit dan terdapat darah dalan kotoran atau dapat muntah darah. Apabila hal tersebut sampai terjadi maka segeralah untuk menghubungi dokter agar dapat dicegah komplikasi lainnya.

Telur merupakan makanan yang paling sering sebagai pemicu reaksi alergi, jadi apabila anak Bunda mengalami alergi pada telur, itu artinya sistem kekebalan tubuh anak memiliki kekeliruan pada protein yang terkandung dalam kuning telur, putih telur ataupun keduanya (kuning dan putih telur) sebagai salah satu zat yang berbahaya. Jika tubuh mengalami reaksi yang berlebihan pada protein telur, kemudian mengirim bahan kimia dalam jumlah yang banyakpada aliran darah untuk menyerang protein pada telur tersebut. Hadirnya protein telur dapat menyebabkan peradangan pada jaringa lunak di seluruh tubuh. Alergi telur juga dapat menyebabkan peradangan pada kulit, sistem kardiovaskular, sistem pernafasan, dan sistem pencernaan. Dan dampak parahnya adalah dapat menyebabkan shock serta menyebabkan kematian.

Perguruaan tinggi Maryland Medical Centre mengatakan bahwa sekitar 25% warga Amerika mempercayai jika mereka alergi pada makanan. Tapi hanya sekitar 2% dari beberapa populasi pada orang dewasa didiagnosis alergi makanan. Kebanyakan Bunda bingung dengan intoleransi telur dan alergi telur. Intoleransi telur dapat menyebabkan gastritis, bukan dari reaksi kimia pada tubuh akan tetapi karena protein yang belum siap untuk mencernanya. Intoleransi telur terjadi saat sistem pencernaan Anda tidak dapat memecahkan protein dalam telur sehingga menyebabkan kembung, diare, dan peradangan. Intolerasi telur dapat mendatangkan sistem kekebalan tubuh, terutama dapat menyebabkan komplikasi di pencernaan.