BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Pro kontra sekolah sepanjang hari

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berpose sebelum mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Presiden Joko Widodo melakukan perombakan terhadap 12 menteri dan satu kepala badan dalam Kabinet Kerja.


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana menerapkan sistem full day school atau sekolah sepanjang hari. Sistem itu diberlakukan untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), dengan harapan bisa membangun karakter anak.

"Agar mereka (anak) tidak liar di luar sekolah ketika orang tua belum pulang kerja," katanya seperti dikutip Kompas.com di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (7/8/2016).

Muhadjir menilai pendidikan dasar selama ini keteteran menghadapi kemajuan zaman. Akibatnya, sistem pendidikan belum menghasilkan lulusan tangguh dan berdaya saing tinggi. "Anak muda sekarang masih banyak bermental lembek dan tidak tahan banting," katanya.

Maka itu, menurut dia, diperlukan restorasi pendidikan terutama di level SD dan SMP. Sebab, pada tahap itulah karakter anak bisa dibentuk. Dus, menurut dia, Full day school bisa membentuk kepribadian dan menambah wawasan anak--yang seharian berada di sekolah. Misalnya untuk belajar agama.

"Di sekolah, anak lebih terpantau. Ketimbang ikut pengajian di luar, malah dapat ustad dari kelompok ekstrem," ujarnya.

Soal gagasan sistem tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menyatakan setuju. Namun, Kalla menyarankan, pihak Kemendikbud membuat lebih dulu proyek percontohannya sebagai uji coba. "Bapak Wapres setuju," kata Muhadjir yang mengakui gagasan itu didapatnya dari sekolah swasta.

Rencananya Kemendikbud akan membuat jam pulang sekolah sama dengan jam pulang kerja. Sehingga anak didik tak dilepas begitu saja setelah jam sekolah. "Anak pulang jam lima sore, sehingga orang tuanya bisa jemput," katanya.

Kalau program tersebut jadi diterapkan, maka sekolah akan meliburkan siswa selama dua hari dalam sepekan, yakni Sabtu dan Minggu. Dua hari itu memberikan kesempatan peserta didik berkumpul lebih lama dengan keluarga.

Meski demikian, pihaknya tetap akan menguji sejauh mana ketahanan peserta didik untuk menjalani full day school. Yang pasti, "Bapak Presiden juga sangat mengapresiasi. Tinggal saya nanti susun programnya," kata dia.

Saat ini penerapan sistem tersebut masih disosialisasikan di sekolah-sekolah, mulai di pusat hingga di daerah. Ke depan, kata Muhadjir, akan dibuatkan payung hukumnya, yakni berupa Peraturan Menteri (Permen).

Di Jawa Tengah, sang Gubernur Ganjar Pranowo meminta sistem full day school harus dikaji komprehensif. Ia menganggap kebijakan yang dipaksakan hanya menimbulkan sejumlah persoalan, terutama di pedesaan.

Ganjar mengaku sudah melakukan evaluasi soal sistem ini. Hasilnya ia mendapatkan banyak masalah, terutama di desa-desa. "Kalau di kota sangat bisa (diterapkan). Nah, saya menyampaikan sekolah selama lima hari saja jadi geger (di desa)," kata Ganjar, seperti dikutip Tribunnews Senin (8/8/2016).

Persoalan tersebut di antaranya belum adanya transportasi memadai di pedesaan. Ketika pulang sekolah sore, para siswa sulit pulang ke rumah. Selain itu, terdapat Madrasah Diniyah dan Tempat Pendidikan Alquran yang biasa diselenggarakan sore hari.

Namun, menurut Ganjar, sistem itu bisa diterapkan dengan syarat kegiatan belajar mengajar harus menyenangkan, jangan sampai siswa tertekan. "Kalau sekolah tidak menyenangkan maka akan jadi stres," ujarnya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...sepanjang-hari

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
24.8K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan