Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Implementasi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 26 Tahun 2016 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras menimbulkan persoalan baru.
Meski ada aturan tersebut, nyatanya saat ini populasi ayam ras sangat melimpah dan mendorong harga ayam ras turun di bawah Harga Pokok Produksi (HPP).
Di tengah penurunan harga tersebut, para peternak rakyat kurang mendapatkan perlindungan dari pemerintah.
Data Kementerian Pertanian membeberkan bahwa populasi ayam ras daging mencapai 3,3 miliar ekor dan ayam ras petelur 210,3 juta ekor. Tingginya populasi tersebut mengakibatkan penurunan harga di tingkat peternak yang signifikan.
Harga ayam ras dalam kondisi hidup jatuh di kisaran Rp 15.000 per kilogram. Harga tersebut dibawah HPP di kisaran Rp 18.000 sampai Rp 18.500 per kilogram.
Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Hartono mengaku menjadi wakil pengusaha rakyat. Dia mempertanyakan bagaimana arah kebijakan pemerintah terhadap penurunan harga tersebut.
"Mana goodwill pemerintah? Pemerintah mau menciptakan 12 juta UMKM atau 12 konglomerasi perusahan peternakan unggas," ujar Hartono kepada Kompas.com, Sabtu (6/8/2016).
Hartono menuturkan, penyebab penurunan harga ayam di peternak rakyat dikarenakan perusahaan peternakan besar terintegrasi memiliki stok yang melimpah dan terjadi persaingan harga di antara mereka.
"Persoalannya, perusahaan besar diberikan izin budidaya ayam, tapi tidak punya kapasitas Rumah Potong Ayam) dan cold storage yang cukup, sehingga harga anjlok dan peternak rakyat kena imbasnya," ujarnya.
Hartono menceritakan, dahulunya sebelum Keppres nomor 22 tahun 1990 tentang pembinaan usaha peternakan ayam ras dicabut, peternak rakyat UMKM ini masih bisa menguasai pasar dengan pangsa antara 70 persen-80 persen.
Tapi, aturan baru pengendalian ayam ras dinilai peternak UMKM lebih untuk menjadi solusi bagi perusahaan budidaya ayam besar.
"Kalau memang hari ini kami tidak boleh beternak lagi dan tidak ada pembelaan dari pemerintah, pemerintah harus bikin pernyataan resmi dong. Karena saat ini harga ditawar 15.000 per kilogram dengan alasan bahwa seluruh perusahaan besar ini panen raya. Kami tidak berharap pepesan kosong," pungkasnya.
Persaingan Industri
Sebelumnya, Anton J. Supit, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (Gappi) membantah anjloknya harga daging ayam ras karena persoalan persaingan industri peternakan besar.
Menurut Anton, industri unggas juga merasakan dampak dari penurunan harga ayam saat ini. Anton menjelaskan, persoalan yang terpenting adalah menaikan harga ayam hidup di tingkat peternak.
"Bila harga ayam hidup bagus, maka peternak mandiri tidak akan mengeluh," pungkasnya.
Sumber
Ayam kemahalan Pemerintah disalahkan karena menyengsarakan rakyat
Ayam kemurahan Pemerintah disalahkan karena tidak peduli peternak rakyat
Sekarang tinggal pilih,serahkan kunci istana dari pawang kodok ke pawang kuda...
Atau
Pindah dari Indonesia ke Planet Namek
Silahken dipilih braay