- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bekasi Lagi, Ibu 36 Tahun Selingkuh Dengan Anak Di Bawah Umur


TS
freecala
Bekasi Lagi, Ibu 36 Tahun Selingkuh Dengan Anak Di Bawah Umur
Quote:
Bekasi Lagi, Ibu 36 Tahun Selingkuh Dengan Anak Di Bawah Umur
Quote:

Quote:
Megapolitan.co
BEKASI - Kembali terjadi istri orang digagahi seorang brondong. Berawal dari adu debat antara ES (36) dengan MR(17). Sehingga warga akhirnya mendobrak rumah kontrakan yang berlokasi di Jl. H. Umar RT 05 RW 18 Kampung Ceger, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Setelah di dalam rumah kontrakan tersebut terjadi adu debat yang berujung pembekapan kepada wanita asal Sukabumi berusia 36 tahun tersebut.
Sebelumnya, masih di lokasi yang sama RT 05 RW 18 belum genap sebulan juga telah digerebek pasangan peselingkuh di rumah kontrakan H. Namin ahli patah tulang tersohor di kawasan tersebut. Pasangan peselingkuh tersebut akhirnya diplonco dan dihakimi warga dan selanjutnya diserahkan ke Mapolsek Bekasi Selatan.
Kini, masih di kawasan RT 05 RW 18 pasangan peselingkuh melibatkan seorang berondong yang masih duduk di salah satu sekolah SMK Kelas II di Kota Bekasi. Pasangan MR (17) dengan ES (36) berawal dari cekcok mulut yang berujung pembekapan dalam keterangan yang disampaikan wanita seksi ES dihadapan polisi.
Berondong berinisial MR (17) anak kelahiran 24 Oktober 1998 dan masih sekolah tersebut diserahkan anggota kepolisian Aiptu Sugiman setelah warga menyerahkan pasangan peselingkuh tersebut ke rumahnya di kawasan RT 05 tersebut. Dan malam itu juga Aiptu Sugiman yang juga anggota kepolisian, akhirnya membawa MR bersama wanita selingkuhannya ke Mapolsek pada Jumat malam (5/8/2016) sekitar jam 20.30 WIB.
“Ya berarti warga Kp Ceger khususnya RT 05 RW 18 warganya sangat perduli dengan sekitarnya, termasuk itu kan kasus maksiat. Dan selanjutnya mereka yang terlibat dalam maksiat itu kita bawa ke mapolsek,” urainya singkat.
Dihadapan polisi berondong yang tinggal di kawasan Pekayon Jaya RT 10 RT 04 Kelurahan Pekayon Jaya mengaku telah membina hubungan dengan wanita peselingkuhannya setahun lalu.
“Ya saya sering ke rumahnya dan melakukan hubungan badan di rumah kontrakannya. Sebetulnya saya teman dekat anaknya, malah bapaknya (suami ES) anggap saya pacarnya anaknya,”aku MR polos.
MR karena kerap berkunjung ke rumah ES tersebut sering mendapati wanita itu (ibu pacarnya) hanya menggunakan pakaian minim yang menyebabkan nafsu MR tak terbendung. Dari kesaksiannya, meski ES adalah ibu dari wanita dekatnya, namun hal ini tidak pernah dihiraukannya.
Singkat cerita si berondong tanpa sepengetahuan anak dan bapaknya terlibat back street. Mereka jika melakukan hubungan intim di rumah kontrakan tersebut. Mereka kerap melakukan di sofa ruang tamu. “Nggak sangka juga kalau si berondong saat ditanya polisi ternyata nakal sejak SD, mungkin si berondong semburannya mantap, sedang suaminya sudah letoy,”tukas seorang warga Pekayon Jaya yang sempat muncul di mapolsek Bekasi Selatan.
Yang paling fenomenal ternyata si berondong telah melakukan hubungan intim dengan lawan jenis sama teman sekolahnya, tepatnya sejak dirnya menginjak bangku kelas V SD.
“Dulu saat masih sekolah SD saya pernah melakukan hubungan dengan teman SD saya,” ucapnya jujur.
Kebandelan si berondong berbuat mesum rupanya terus berlanjut. Ternyata si berondong nakal sejak SD kelas V. Kebiasaan tonton film porno menjadi pemicu apalagi film-film porno yang kerap ditonton di warnet menginspirasi dirinya untuk berbuat mesum. Alhasil kebiasaan buruknya akhirnya terbongkar.
Hubungan dengan ES (36) wanita peselingkuh yang lebih tua 19 tahun itu bahkan sering dilakukan bukan lagi mingguan tapi hampir setiap hari.
“Ya seminggu bisa 3 kali dan kita melakukannya lebih dari satu tahun,”imbuh si berondong lugas.
Sementara itu si ES dalam pengakuan dihadapan polisi mengaku dibekap mulutnya oleh si berondong yang dikencaninya dalam baku amarah. Wanita itu merasa si berondong kejengkelan hingga dirinya dianiaya. Meski tak ada memar, namun wanita itu meronta-ronta hingga warga sekitar mendengar penganiayaan tersebut.
Awal cekcok mulut antara si berondong dengan ES berawal saat ES bicara sama MR bahwa dirinya mau pulang ke Sukabumi dan tak kembali lagi. Dan malam itu juga si berondong minta jatah kebutuhan biologis tapi tidak dikasih sama ES.
Si berondong emosi dan menumpahkan kekesalannya, mungkin karena tak dapat jatah kebutuhan biologis lagi di samping si ES mau balik ke Sukabumi. Mungkin merasa harus berpisah dan hasrat birahinya yang memuncak tak tersalurkan hingga si berondong tampak blingsatan dan sangat marah.
Saat diinformasikan suami ES tampak marah bukan sama si berondong, malah marah sama istrinya dan tak berpikir panjang lagi kabur dari mapolsek, karena malu. Alih-alih bersaksi dan melaporkan atas kejadian istrinya yang digagahi si berondong teman anaknya, karena merasa malu warga yang tinggal di rumah kontrakan RT 05 RW 18 Kelurahan Jaka Setia tersebut malah kabur, menghilang dari mapolsek.
Warga Pekayon yang rumahnya tak jauh dari si berondong tampak menyesaki mapolsek, namun dari pihak laki laki tak satupun muncul. Sempat dihadirkan para keluarga saksi-saksi dari ES, kedua adiknya Agus Budiyanto dan Agus Sumarno memberikan kesaksian dihadapan polisi dan juga Rawi selaku orang tua MR.
Kasus langka tersebut akhirnya diselesaikan di mapolsek dan KSPK yang dipimpin Ipda Lasdon Manik membenarkan kejadian itu dan menyelesaikan kasus langka tersebut.
“Ya telah diselesaikan problem solving dan dari pihak suami malah akhirnya kabur, karena mungkin merasa malu atas perbuatan istrinya itu,” tukasnya singkat. (Tejo Nagasakti)
BEKASI - Kembali terjadi istri orang digagahi seorang brondong. Berawal dari adu debat antara ES (36) dengan MR(17). Sehingga warga akhirnya mendobrak rumah kontrakan yang berlokasi di Jl. H. Umar RT 05 RW 18 Kampung Ceger, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Setelah di dalam rumah kontrakan tersebut terjadi adu debat yang berujung pembekapan kepada wanita asal Sukabumi berusia 36 tahun tersebut.
Sebelumnya, masih di lokasi yang sama RT 05 RW 18 belum genap sebulan juga telah digerebek pasangan peselingkuh di rumah kontrakan H. Namin ahli patah tulang tersohor di kawasan tersebut. Pasangan peselingkuh tersebut akhirnya diplonco dan dihakimi warga dan selanjutnya diserahkan ke Mapolsek Bekasi Selatan.
Kini, masih di kawasan RT 05 RW 18 pasangan peselingkuh melibatkan seorang berondong yang masih duduk di salah satu sekolah SMK Kelas II di Kota Bekasi. Pasangan MR (17) dengan ES (36) berawal dari cekcok mulut yang berujung pembekapan dalam keterangan yang disampaikan wanita seksi ES dihadapan polisi.
Berondong berinisial MR (17) anak kelahiran 24 Oktober 1998 dan masih sekolah tersebut diserahkan anggota kepolisian Aiptu Sugiman setelah warga menyerahkan pasangan peselingkuh tersebut ke rumahnya di kawasan RT 05 tersebut. Dan malam itu juga Aiptu Sugiman yang juga anggota kepolisian, akhirnya membawa MR bersama wanita selingkuhannya ke Mapolsek pada Jumat malam (5/8/2016) sekitar jam 20.30 WIB.
“Ya berarti warga Kp Ceger khususnya RT 05 RW 18 warganya sangat perduli dengan sekitarnya, termasuk itu kan kasus maksiat. Dan selanjutnya mereka yang terlibat dalam maksiat itu kita bawa ke mapolsek,” urainya singkat.
Dihadapan polisi berondong yang tinggal di kawasan Pekayon Jaya RT 10 RT 04 Kelurahan Pekayon Jaya mengaku telah membina hubungan dengan wanita peselingkuhannya setahun lalu.
“Ya saya sering ke rumahnya dan melakukan hubungan badan di rumah kontrakannya. Sebetulnya saya teman dekat anaknya, malah bapaknya (suami ES) anggap saya pacarnya anaknya,”aku MR polos.
MR karena kerap berkunjung ke rumah ES tersebut sering mendapati wanita itu (ibu pacarnya) hanya menggunakan pakaian minim yang menyebabkan nafsu MR tak terbendung. Dari kesaksiannya, meski ES adalah ibu dari wanita dekatnya, namun hal ini tidak pernah dihiraukannya.
Singkat cerita si berondong tanpa sepengetahuan anak dan bapaknya terlibat back street. Mereka jika melakukan hubungan intim di rumah kontrakan tersebut. Mereka kerap melakukan di sofa ruang tamu. “Nggak sangka juga kalau si berondong saat ditanya polisi ternyata nakal sejak SD, mungkin si berondong semburannya mantap, sedang suaminya sudah letoy,”tukas seorang warga Pekayon Jaya yang sempat muncul di mapolsek Bekasi Selatan.
Yang paling fenomenal ternyata si berondong telah melakukan hubungan intim dengan lawan jenis sama teman sekolahnya, tepatnya sejak dirnya menginjak bangku kelas V SD.
“Dulu saat masih sekolah SD saya pernah melakukan hubungan dengan teman SD saya,” ucapnya jujur.
Kebandelan si berondong berbuat mesum rupanya terus berlanjut. Ternyata si berondong nakal sejak SD kelas V. Kebiasaan tonton film porno menjadi pemicu apalagi film-film porno yang kerap ditonton di warnet menginspirasi dirinya untuk berbuat mesum. Alhasil kebiasaan buruknya akhirnya terbongkar.
Hubungan dengan ES (36) wanita peselingkuh yang lebih tua 19 tahun itu bahkan sering dilakukan bukan lagi mingguan tapi hampir setiap hari.
“Ya seminggu bisa 3 kali dan kita melakukannya lebih dari satu tahun,”imbuh si berondong lugas.
Sementara itu si ES dalam pengakuan dihadapan polisi mengaku dibekap mulutnya oleh si berondong yang dikencaninya dalam baku amarah. Wanita itu merasa si berondong kejengkelan hingga dirinya dianiaya. Meski tak ada memar, namun wanita itu meronta-ronta hingga warga sekitar mendengar penganiayaan tersebut.
Awal cekcok mulut antara si berondong dengan ES berawal saat ES bicara sama MR bahwa dirinya mau pulang ke Sukabumi dan tak kembali lagi. Dan malam itu juga si berondong minta jatah kebutuhan biologis tapi tidak dikasih sama ES.
Si berondong emosi dan menumpahkan kekesalannya, mungkin karena tak dapat jatah kebutuhan biologis lagi di samping si ES mau balik ke Sukabumi. Mungkin merasa harus berpisah dan hasrat birahinya yang memuncak tak tersalurkan hingga si berondong tampak blingsatan dan sangat marah.
Saat diinformasikan suami ES tampak marah bukan sama si berondong, malah marah sama istrinya dan tak berpikir panjang lagi kabur dari mapolsek, karena malu. Alih-alih bersaksi dan melaporkan atas kejadian istrinya yang digagahi si berondong teman anaknya, karena merasa malu warga yang tinggal di rumah kontrakan RT 05 RW 18 Kelurahan Jaka Setia tersebut malah kabur, menghilang dari mapolsek.
Warga Pekayon yang rumahnya tak jauh dari si berondong tampak menyesaki mapolsek, namun dari pihak laki laki tak satupun muncul. Sempat dihadirkan para keluarga saksi-saksi dari ES, kedua adiknya Agus Budiyanto dan Agus Sumarno memberikan kesaksian dihadapan polisi dan juga Rawi selaku orang tua MR.
Kasus langka tersebut akhirnya diselesaikan di mapolsek dan KSPK yang dipimpin Ipda Lasdon Manik membenarkan kejadian itu dan menyelesaikan kasus langka tersebut.
“Ya telah diselesaikan problem solving dan dari pihak suami malah akhirnya kabur, karena mungkin merasa malu atas perbuatan istrinya itu,” tukasnya singkat. (Tejo Nagasakti)
sumber: Megapolitan.co
Quote:
UPDATE: Pasca Perselingkuhannya Digrebek, ES Warga Jakasetia Dipaksa Pulang ke Sukabumi
Quote:
Megapolitan.co
BEKASI – Kasus tindakan asusila antara brondong MR (17) pelajar salah satu SMK Kota Bekasi dengan ES (36) menjadi sorotan publik. Peristiwa Jumat malam Sabtu (5/8) yang terjadi di rumah kontrakan RT 05 RW 18 Kp Ceger, Kelurahan Jaka Setia itu terendus ketika dua manusia lawan jenis antara brondong MR dengan ES sedang bersitegang.
Pasca heboh digelandangnya dua pasangan mesum MR murid SMK Kelas II di Kota Bekasi dengan ES (36) ke Polsek Bekasi Selatan, si ES akhirnya harus hengkang dari kota Bekasi.
”Si ES sudah kita kembalikan dan balik ke kota asalnya Sukabumi. Di samping malu dengan kejadian itu, ia kan juga memang saat berantem sama MR mau balik ke Sukabumi,” tukas Amin.
Cekcok mulut mereka berdua mengundang warga penasaran yang menyebabkan warga sepakat untuk mendobrak rumah kontrakan tersebut. Hingga terbongkarlah hubungan gelap mereka berdua yang telah terjalin lebih dari setahun, tanpa diketahui anak & bapaknya. Selanjutnya, MR & ES diserahkan ke Aiptu Sugiman yang kebetulan bermukim di RT 05, dan kasus tindakan asusila tersebut akhirnya dibawa ke Polsek Bekasi Selatan.
Mendengar lingkungannya dicemari oleh tindakan maksiat yang dilakukan kaum pendatang sesepuh Kp. Ceger tampak berang.
“Mulai sekarang jika ada pendatang atau yan mengontrak di lingkungan RW 18, khususnya RT 05 yang tidak punya identitas misalnya KTP maka akan kita usir. Dan jangan tinggal di kampung ini lagi, kecuali punya identitas jelas,” tukas H. Sarih Mulyana tampak geram.
Saat kejadian Jumat malam Sabtu, Ketua RT 05 bahkan tidak menginformasikan dan koordinasi dengan RW 18. “Pada saat kejadian malam itu Ketua RT 05 sama sekali nggak ngasih infromasi ke saya, selaku Ketua RW 18,” imbuhnya tampak masih kesal.
Sebelum kejadian tindakan asusila yang dilakukan brondong asal Pekayon dan ES asal Sukabumi terbongkar, telah dua kali kejadian kasus perselingkuhan hingga dilakukan penggerebekan. Dalam hitungan hari sudah terbongkar 2 kali tindakan asusila di kawasan RT 05 RW 18 Kp Ceger, Kelurahan Jaka Setia, Bekasi Selatan. Belum usai kasus yang pertama dan akan dirapatkan dalam agenda Rapat Posdaya Ceger Mandiri yang dihelat Minggu (7/8/2016) menyusul kejadian kasus tindakan asusila di kawasan yang sama.
Bertempat di masjid Baitus Salam Minggu (7/8/2016) RW 18 saat menggelar acara Rapat Posdaya Ceger Mandiri, sesepuh Kp. Ceger, Sarih Mulyana saat dikonfirmasi Megapolitan.co.
“Kita akan melakukan pendataan kepada warga khususnya yang tinggal di wilayah RT 05. Bagi mereka yang mau tinggal harus lapor ke RT dan memiliki surat keterangan domisili tinggal, jadi jangan sampai kita kecolongan lagi.Warga mana mana melakukan tindakan tak berkenan di kampung orang, enak banget, kita yang cemarnya, dia yang enak,’jelasnya.
Sementara itu Amin selaku RT 05 tampak gundah menyikapi kejadian yang bertubi tubi kasus perselingkuhan yang terjadi di wilayahnya.
“Ya memang di wilayah RT 05 yang kemarin terjadi itu agak bebas. Dan bapaknya tahu kan si bocah teman sekolah anaknya, jadi nggak sangka sama sekali, kalau akhirnya malah selingkuh sama bininya,” jelasnya.
“Ternyata si bocah ini nggak tahunya begitu. Bocah itu kan asal Pekayon Jaya dan sering ke rumah kontrakan itu ya ketemu anaknya karena memang temannya sekolah. Apalagi bapaknya juga jarang pulang,” urainya.
Sementara itu Lurah Mariana saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dengan adanya kejadian itu kita harus antisipasi pendataan kembali warga yang tinggal di kampung tersebut.
“Kita akan melakukan pendataan kembali para warga yang tinggal di kampung tersebut. Nanti kita akan koordinasi dengan Ketua RT 05 dan RW 18 agar kejadian itu tak terulang kembali,” jelasnya.
Ditandaskan oleh Mariana, bahwa tim kelurahan akan melakukan koordinasi dengan tingkat kecamatan. Kita akan melaporkan ke kecamatan dan akan melakukan pendataan kembali seperti yustisi di kampung tersebut, khususnya di wilayah lingkungan RT 05 dan RW 18 Kp Ceger,” pungkasnya. (Tejo Nagasakti)
BEKASI – Kasus tindakan asusila antara brondong MR (17) pelajar salah satu SMK Kota Bekasi dengan ES (36) menjadi sorotan publik. Peristiwa Jumat malam Sabtu (5/8) yang terjadi di rumah kontrakan RT 05 RW 18 Kp Ceger, Kelurahan Jaka Setia itu terendus ketika dua manusia lawan jenis antara brondong MR dengan ES sedang bersitegang.
Pasca heboh digelandangnya dua pasangan mesum MR murid SMK Kelas II di Kota Bekasi dengan ES (36) ke Polsek Bekasi Selatan, si ES akhirnya harus hengkang dari kota Bekasi.
”Si ES sudah kita kembalikan dan balik ke kota asalnya Sukabumi. Di samping malu dengan kejadian itu, ia kan juga memang saat berantem sama MR mau balik ke Sukabumi,” tukas Amin.
Cekcok mulut mereka berdua mengundang warga penasaran yang menyebabkan warga sepakat untuk mendobrak rumah kontrakan tersebut. Hingga terbongkarlah hubungan gelap mereka berdua yang telah terjalin lebih dari setahun, tanpa diketahui anak & bapaknya. Selanjutnya, MR & ES diserahkan ke Aiptu Sugiman yang kebetulan bermukim di RT 05, dan kasus tindakan asusila tersebut akhirnya dibawa ke Polsek Bekasi Selatan.
Mendengar lingkungannya dicemari oleh tindakan maksiat yang dilakukan kaum pendatang sesepuh Kp. Ceger tampak berang.
“Mulai sekarang jika ada pendatang atau yan mengontrak di lingkungan RW 18, khususnya RT 05 yang tidak punya identitas misalnya KTP maka akan kita usir. Dan jangan tinggal di kampung ini lagi, kecuali punya identitas jelas,” tukas H. Sarih Mulyana tampak geram.
Saat kejadian Jumat malam Sabtu, Ketua RT 05 bahkan tidak menginformasikan dan koordinasi dengan RW 18. “Pada saat kejadian malam itu Ketua RT 05 sama sekali nggak ngasih infromasi ke saya, selaku Ketua RW 18,” imbuhnya tampak masih kesal.
Sebelum kejadian tindakan asusila yang dilakukan brondong asal Pekayon dan ES asal Sukabumi terbongkar, telah dua kali kejadian kasus perselingkuhan hingga dilakukan penggerebekan. Dalam hitungan hari sudah terbongkar 2 kali tindakan asusila di kawasan RT 05 RW 18 Kp Ceger, Kelurahan Jaka Setia, Bekasi Selatan. Belum usai kasus yang pertama dan akan dirapatkan dalam agenda Rapat Posdaya Ceger Mandiri yang dihelat Minggu (7/8/2016) menyusul kejadian kasus tindakan asusila di kawasan yang sama.
Bertempat di masjid Baitus Salam Minggu (7/8/2016) RW 18 saat menggelar acara Rapat Posdaya Ceger Mandiri, sesepuh Kp. Ceger, Sarih Mulyana saat dikonfirmasi Megapolitan.co.
“Kita akan melakukan pendataan kepada warga khususnya yang tinggal di wilayah RT 05. Bagi mereka yang mau tinggal harus lapor ke RT dan memiliki surat keterangan domisili tinggal, jadi jangan sampai kita kecolongan lagi.Warga mana mana melakukan tindakan tak berkenan di kampung orang, enak banget, kita yang cemarnya, dia yang enak,’jelasnya.
Sementara itu Amin selaku RT 05 tampak gundah menyikapi kejadian yang bertubi tubi kasus perselingkuhan yang terjadi di wilayahnya.
“Ya memang di wilayah RT 05 yang kemarin terjadi itu agak bebas. Dan bapaknya tahu kan si bocah teman sekolah anaknya, jadi nggak sangka sama sekali, kalau akhirnya malah selingkuh sama bininya,” jelasnya.
“Ternyata si bocah ini nggak tahunya begitu. Bocah itu kan asal Pekayon Jaya dan sering ke rumah kontrakan itu ya ketemu anaknya karena memang temannya sekolah. Apalagi bapaknya juga jarang pulang,” urainya.
Sementara itu Lurah Mariana saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dengan adanya kejadian itu kita harus antisipasi pendataan kembali warga yang tinggal di kampung tersebut.
“Kita akan melakukan pendataan kembali para warga yang tinggal di kampung tersebut. Nanti kita akan koordinasi dengan Ketua RT 05 dan RW 18 agar kejadian itu tak terulang kembali,” jelasnya.
Ditandaskan oleh Mariana, bahwa tim kelurahan akan melakukan koordinasi dengan tingkat kecamatan. Kita akan melaporkan ke kecamatan dan akan melakukan pendataan kembali seperti yustisi di kampung tersebut, khususnya di wilayah lingkungan RT 05 dan RW 18 Kp Ceger,” pungkasnya. (Tejo Nagasakti)
sumber: Megapolitan.co
Diubah oleh freecala 07-08-2016 22:16
0
29.8K
Kutip
89
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan