Ini thread keduax ane sejak jadi member dari 2008 hehehe
Semua berdasarkan pengalaman Ane sendiri pada bulan Mei lalu:
Spoiler for Pengalaman pertama begitu menggoda:
Hari Jumat lalu untuk pertama kalinya saya menggunakan BPJS. Gara2 teledor jalan pas townhall meeting, kepala kejedot speaker. Karena ga pake No drop, bocor deh darah kemana2. Ternyata seperti ini ya rasanya menstruasi di kepala.
Setelah dibantu teman2 untuk pertolongan pertama (tq banget kawan!), saya dilarikan ke tukang tambal ban terdekat. Ya ke rumah sakit lah bos...
Kebetulan ada Rumah Sakit swasta di dekat kantor. Pas di UGD, dengan kepala cenut2 saya disuruh daftar ke administrasi dulu. Dan anehnya, RS ini tidak menerima asuransi swasta karena hanya melayani BPJS.
Stigma negatif tentang BPJS (antri lama, sering dibilang penuh, pelayanan kurang) membuat saya melupakan kartu itu dan selalu menggunakan asuransi swasta.
"KTP bawa kan?" Kata mbak2 di pendaftaran pasien.
Ternyata BPJS sudah terintegrasi dengan data kTP sodara-sodara! Wah ga rugi dulu saya input data sesuai kartu penduduk itu.
Karena masih harus nunggu, dan sepertinya pendarahan masih berlangsung, saya minta untuk mendapat penanganan medis. Klo darah yang keluar bisa didonorin sih gpp, atau kalau enggak, minimal bisa saya minum lagi biar masuk ke tubuh.
Akhirnya saya mendapat jahitan. Dari dokter koas yang masih muda dan bening.
"Saya mau nyoba jahit donk mas" kata mbak dokter ke perawat yang awalnya menangani saya.
Waduh saya mau jadi beruang percobaan nih. Mau ngelarang kan ga mungkin. Berdoa aja jahitannya bener. Mau pake jelujur, tusuk rantai, tusuk tikam jejak, atau tusuk flanel terserah deh yang penting helm saya bisa dipakai lagi.
Dengan bimbingan Tuhan, arahan mas perawat, dan beberapa kali tusukan disertai rintihan pasien, mbak dokter sukses menjahit kepala saya. Setelah selesai, saya harus antri untuk disuntik anti tetanus. Takut sudut speaker yang saya jedotin berkarat. Klo dapat 24 karat sih gpp. Lumayan bisa dijual ke toko emas hehehe.
Setelah itu, balik ke administrasi dan ambil obat. Karena ga bawa kartu BPJS, saya diminta menyerahkan fotocopy KTP. Dan itu berarti harus keluar RS karena anehnya di pendaftaran ga ada mesin fotocopy -_-.
Tentu saya berharap pelayanannya bisa menyamai RS yang hanya menerima asuransi swasta.
Baru seminggu lalu saya main ke salah satu RS di Jakarta Selatan. Kaki saya menderita cantengan dan harus dilakukan ekstraksi abses dengan menyayat jempol kaki.
Dokter di RS ini menjelaskan A-Z tentang kaki cantengan saya. Penyebab, diagnosa, dan langkah-langkah medis yang akan dilakukan. Selain itu ia mengakhiri sesi "diskusi" dengan pertanyaan: "Ada lagi yang mau ditanyakan?"
Sayangnya ada harga ada rupa. RS BPJS hanya mengenakan biaya 135rb untuk jahitan kepala, sedangkan RS Asuransi Swasta men-charge saya senilai 900rb untuk cantengan di kaki.
Overall mengenai BPJS, saya cukup puas dengan penanganan yang diberikan. Cashless, cardless, data terintegrasi, dan saya cuma nunggu sekitar 5-15 menit untuk mendapat pelayanan. Dalam benak saya, pasien BPJS sering ditelantarkan dan harus sabar ngantri berjam-jam.
Bagi yang masih "alergi" dengan BPJS, coba pikir lagi: asuransi mana yang memberikan banyak sekali benefit (operasi jantung aja di cover) dan hanya meminta premi 80rb/bulan?
Bagi yang masih protes, ga mau bayar kalo ga sakit, dan koar-koar di sosmed katanya negara gagal menjamin kesehatan warganya, saya punya satu pertanyaan untuk Anda:
Sejak peristiwa yang mengguncang dunia perkantoran (ane tercatat sebagai orang pertama di kantor yang berdarah kejedot speaker), pandangan ane berubah. BPJS yang diidentikkan dengan pelayanan kesehatan "kelas dua", lambat, berbelit-belit, birokratis, dan tidak "user friendly" ternyata berbeda.
Sejak itu ane bersyukur menjadi warga Negara Indonesia karena kita punya jaringan pengaman sosial bernama BPJS. Klo boleh kita bedah lagi, setidaknya ada 5 hal yang membuat kita harus bersyukur ada BPJS.
1. Benefit Ruarrr biasaaaa
Spoiler for Benefit ruarrr binasaaa:
Total ada ratusan penyakit yang di tanggung oleh BPJS kita tercinta. Untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama aja, ada 155 penyakit gan!
Agan alergi? Bronkitis akut? Demam berdarah? sering Epilepsi? Hepatitis? Insomnia? Kena sifilis? Tenang gannn. Semuanya di cover ama BPJS
Tapi ya jangan mentang2 karena di tanggung, terus gaya hidup kita seenaknya. Karena seperti pepatah gan: Mencegah itu lebih penting dari mati.. eh mengobati. Sayangnya BPJS ga bisa mengobati jomblo akut dan buruk muka berkepanjangan gan
Coba bayangin Gan, dengan investasi 80rb, kita sudah bisa mendapatkan pelayanan kelas 1 untuk lebih dari 150 penyakit! Jujur aja ane juga peserta asuransi swasta, dan ane membayar ratusan ribu untuk mendapatkan benefit yang tidak selengkap BPJS!
Ngerasa iuran 80rb itu mahal? Sila pilih yang kelas 3. Masa kita ga bisa menyisihkan 30rb sebulan untuk asset bernama kesehatan? Coba cek lagi apakah kita ngerokok? Apakah kita rajin main ke cafe? game center? 30rb itu cuma seharga kopi di Starbucks gan! (bahkan kurang ) Apa salahnya sedikit berhemat untuk kesehatan kita dimasa depan?
3. Fasilitas kesehatan lengkap
Spoiler for Jaringan luas:
Agan lagi jalan-jalan ke Merauke terus tiba-tiba sakit? jangan bingung gan tinggal pake kartu sakti BPJS agan ke fasilitas BPJS terdekat. Di semua provinsi di seluruh Nusantara loh! Total ada ribuan puskesmas, rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan yang siap membantu agan kalo kenapa-kenapa
4. Registrasi dan pembayaran mudah
Spoiler for Gampang gannn:
Cara gabungnya gampang banget gan. Agan bisa daftar online di https://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpj...ftaran-Pesertadan mempersiapkan data-data kependudukan seperti KTP, KK, dan NPWP. Kenapa butuh dokumen ini? Ya biar BPJS bisa tahu klo agan ini bener2 warga Indonesia dan bukan turis dari Zimbabwe.
Bayarnya gmana? ya pake duit rupiah gan... karena BPJS belum nerima bitcoin Agan bisa bayar via ATM atau Alfamart dan Indomaret terdekat.
5. Klaim Gampang, cukup nunjukin kartu atau KTP
Spoiler for Klaim gampang:
sumber gambar: mediaindonesia
Agan klo mau menggunakan fasilitas BPJS ga perlu pergi ke barat mencari kitab suci atau mengumpulkan 7 dragon ball Gan Cukup tunjukin kartu BPJS agan, atau seperti pengalaman ane, bisa pakai KTP doank gan! Tapi ya make sure dulu kalo fasilitas kesehatan yang Agan tuju bekerjasama dengan BPJS. Jangan sampe agan pergi ke John Hopkins Hospital di Amerika sono dan dengan santenya nunjukin BPJS gan
:Sekian sharing pengalaman ane dengan BPJS. Ane berharap setelah ini agan2 mengerti tentang pentingnya dan "kesaktian" yang dimiliki BPJS
Klo udah, bayar premi yang rajin ya Gan. Karena sifat dari BPJS adalah jaringan pengaman sosial dimana yang sehat tetap membayar ketika sehat dan mampu menolong sodara kita yang sakit.