BACAKABAR.com – LABORATORIUM Psikologi Politik Universitas Indonesia (LPP-UI) melakukan survei terhadap bakal Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta yang bakal bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 mendatang.

Hasilnya, sang petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi sosok paling direkomendasikan pakar untuk menjadi Cagub DKI.
“Pak Ahok paling atas dari tokoh yang direkomendasikan. Diikuti Bu Risma dan Pak Ridwan Kamil,” kata Kepala LPP-UI Hamdi Muluk dalam kegiatan Rilis Survei Opinion Leader ‘Menakar Kandidat DKI 1’ di kawasan Jakarta Pusat, Senin (1/8).
ui

Dalam survei itu, Ahok dipilih 79,74% pakar sebagai tokoh paling direkomendasikan. Perolehan Ahok jauh mengungguli Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebanyak 38,8% serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma)
38,67%.
Namun, hasil cukup mengagetkan justru muncul dari kategori calon yang paling tidak direkomendasikan para pakar. Tiga nama teratas tokoh yang paling tidak direkomendasikan jadi Cagub DKI yakni pakar Hukum Tata Pidana Yusril Ihza Mahendra, Cagub dari Gerindra Sandiaga Uno, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
“Tokoh paling tidak direkomendasikan Pak Yusril 48,3%, lalu Pak Sandiaga 29,78%, dan Pak Sjafrie 17,33%,” tambah Hamdi.
Baca Juga: Tak Terima Survei Universitas Indonesia (UI) Yang Unggulkan Ahok,Inilah Tuduhan Keji Politisi Gerindra
Survei dilakukan pada 9 Juni hingga 28 Juli 2016. Dalam survei ini dilakukan dua tahap, yakni Focus Group Discussion (FGD) dan Survei Opinion Leader. Survei melibatkan 206 pakar, dengan 60% lebih di antaranya dari kalangan profesor dan doktor.
Mereka diminta untuk menilai sembilan tokoh yang telah dipilih melalui FGD sebelum survei Opinion Leader. Sembilan tokoh itu yakni Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Suyoto, Sjafrie Sjamsoeddin, Tri Rismaharini, Yoyok Riyo Sudibyo, dan Yusril Ihza Mahendra.


Sumber Artikel : http://www.bacakabar.com/read/universitas-indonesia-ui-mendukung-penuh-ahok-di-pilgub-2017

Untung saja si UI ktp nya depok jabar...jadi gak bisa ikut nyoblos di pilgub