- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok sebut Risma tak perlu ke Jakarta, kambing dibedakin saja menang
TS
soekirmandia
Ahok sebut Risma tak perlu ke Jakarta, kambing dibedakin saja menang
Ahok sebut Risma tak perlu ke Jakarta, kambing dibedakin saja menang
Rabu, 3 Agustus 2016 18:02

Basuki Tjahaja Purnama
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak perlu bersaing dengannya di Pilkada DKI 2017 mendatang. Sebab, hanya perlu kambing didandani saja agar dirinya tidak kembali memimpin Pemprov DKI Jakarta.
Basuki atau akrab disapa Ahok menjelaskan, saat ini terdapat gerakan 3 juta KTP menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW. Jika gerakan ini benar-benar masif maka tidak menutup kemungkinan dirinya akan kalah dalam Pilkada DKI mendatang.
"Statemen nolak, kamu ngumpulin orang 1 juta (KTP) aja enggak percaya, kumpulin ada 3 juta nantikan yang tentuin kan di pemilihan 15 Februari. kalau memang ada 3 juta orang tidak suka sama saya berarti langsung siapapun yang jadi kepala daerah," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/8).
Terlebih, jika dalam Pilkada hanya ada dua pasangan calon. Dengan koalisi penolakan yang besar maka tidak perlu kader PDI Perjuangan Risma diboyong ke Jakarta. Cukup kambing dibedakin saja sudah bisa menang.
"Orang sudah ada yang bilang ya, gue baca ya, jangankan siapa, kambing kasih bedak lawan Ahok aja menang. Sederhana, Ya sudah. Kalau kambing aja bisa menang kita enggak usah ngomong pilkada ya sudah kita ngomong kerja saja. Kambing dibedakin saja menang," ungkapnya sambil terkekeh.
Sebelumnya, Formulir dukungan berkop Forum RT RW DKI Jakarta beredar di sebuah sekolah taman kanak-kanak di Jakarta Timur. Salah satu orangtua murid di TK itu, Il (41), mengaku diminta pihak sekolah untuk mengisi formulir dukungan tersebut saat acara halalbihalal yang berlangsung pada Jumat (29/7).
Formulir itu menyatakan membutuhkan 3 juta KTP untuk menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW.
http://www.merdeka.com/politik/ahok-...ja-menang.html
Banyak Penolakan, Ahok Pakai Istilah Kambing Dibedakin
RABU, 03 AGUSTUS 2016 | 19:54 WIB
.jpg)
illustrasi
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 terus menggelinding. Salah satunya adalah kemunculan Forum Ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Mereka sesumbar akan mengumpulkan 3 juta KTP untuk gerakan menolak Ahok.
Menurut Ahok, aksi yang dilakukan Forum Ketua RT/RW itu sah secara demokrasi. Namun, kata Ahok, karena sudah bermain politik, seharusnya mereka berhenti dari jabatan sebagai ketua RT dan RW karena mereka dibayar menggunakan uang APBD. "Siapa pun menerima APBD enggak boleh (ikut) politik," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2016.
Ahok menilai kebanyakan orang yang berkampanye tidak lagi membahas soal visi-misi dalam membangun Ibu Kota, melainkan supaya dia tidak menjadi gubernur lagi. "Calon enggak pernah ngomong program. Cuman ngomongin kumpulin jangan Ahok. Pokoknya kan tolak Ahok," katanya.
Jika memang ada tiga juta orang yang tidak menyukainya, Ahok mengartikan mereka sebagai pesaing yang akan langsung berhadapan dengannya atau head to head. "Istilah orang politik, kambing dibedakin pun kalau dicalonin dapat tiga juta suara, lho," tuturnya.
Istilah kambing dibedakin muncul dari pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, yang mengatakan, siapa saja, meski kambing dibedaki sekalipun, akan menang bila diusung partainya. “Apalagi bila lawan politiknya adalah Ahok,” ucap Masinton pada Senin kemarin.
Ahok pun hanya tertawa menyikapi banyaknya penolakan terhadap dirinya. Dia tidak mau ambil pusing dan hanya berfokus pada pekerjaan sampai masa jabatannya habis pada Oktober 2017. "Kalau kambing saja bisa menang lawan saya, lebih baik jangan ngomong pilkada. Gua urus kerja saja," tuturnya.
https://m.tempo.co/read/news/2016/08...bing-dibedakin
Masinton Sesumbar (PDIP), Kambing Diberi Bedak Pasti Menang Lawan Ahok
Selasa, 2 Agustus 2016 11:08 WIB
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berbagai upaya dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mendapatkan perahu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju pada Pemilihan Gubernur 2017 mendatang. Namun, hingga kini upaya Ahok tersebut tak berhasil.
Kader PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu sesumbar, partai berlambang banteng moncong putih itu mampu mengalahkan Ahok di Pemilihan Gubernur (PIlgub) DKI Jakarta.
Masinton mengumpakan, kambing pun jika dibedaki oleh PDI Perjuangan, pasti menang di Pilgub Jakarta kalahkan Ahok. "Meski kambing dibedaki sekalipun, kami usung pasti menang. Apalagi lawannya cuma Ahok," kata Masinton saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru, Senin, 1 Agustus 2016.
Masinton masih sesumbar. Ia mengatakan, Ahok bukanlah lawan tangguh bagi PDI Perjuangan di Pilgub DKI Jakarta. Alasannya, PDI Perjuangan memiliki kader dengan track record (rekam jejak) luar biasa prestasinya memimpin daerah.
Ia mengatakan, saat ini usai Ahok menyatakan maju menggunakan perahu partai, pekan lalu, petahana dan timnya saat ini sudah gelagapan, apakah pasti maju atau tidak sebagai calon di 2017 mendatang. Ketidakpercayaan Ahok ini ditunjukkan usai mengumpulkan satu juta KTP, tapi akhirnya memilih jalur partai politik.
Masinton juga blak-blakan mengenai kinerja Ahok memimpin Jakarta sejak Jokowi jadi Presiden, 2014 silam. Ahok, tuturnya, bukanlah sosok pemimpin daerah yang moncer di kancah politik.
Sebelumnya, Masinton mengatakan, Ahok jadi Gubernur Jakarta karena faktor kebetulan, bukan prestasi sebagai orang politik. "Ahok bukanlah orang yang dipersiapkan untuk nomor satu, Ahok bisa jadi gubernur karena kebutulan saja," tuturnya.
Ia mengakui, PDI Perjuangan mendengar dukungan dari masyarakat yang menginginkan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharani, untuk maju di DKI-1.
Klik Juga: Pelukan Hangat Rusli Zainal-Ruhut Sitompul di Dalam Lapas
Dukungan serupa tak kalah banyak untuk Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Tapi sejauh ini PDI Perjuangan masih menanggapi santai aspirasi masyarakat.
"Kami telah mendengar ada komunitas yang mengusulkan risma, Djarot bahkan Ganjar pranowo. Semuanya kader, kami menyambut baik dukungan itu, karena datang dari warga bukan dari pengurus, artinya kader PDIP kepemimpinannya diinginkan oleh warga DKI," pungkasnya.
http://www.riauonline.co.id/2016/08/...ang-lawan-ahok
“Kambing Jika Dibedaki oleh PDIP Bisa Kalahkan Ahok di Pilgub DKI”
Agustus 3, 2016
Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang akan digelar memancing ragam pernyataan para politisi Partai Politik (Parpol). Salah satu pernyataan itu keluar dari Masinton Pasaribu yang dikenal sebagai kader PDIP. Dalam sebuah kesempatan ia menyatakan, partai berlambang banteng moncong putih itu mampu mengalahkan Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
Masinton mengumpakan, kambing pun jika dibedaki oleh PDI Perjuangan, pasti menang di Pilgub Jakarta kalahkan Ahok. “Meski kambing dibedaki sekalipun, kami usung pasti menang. Apalagi lawannya cuma Ahok,” kata Masinton saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru, Senin, 1 Agustus 2016, dilansir Riuaonline.
Masinton masih sesumbar. Ia mengatakan, Ahok bukanlah lawan tangguh bagi PDI Perjuangan di Pilgub DKI Jakarta. Alasannya, PDI Perjuangan memiliki kader dengan track record (rekam jejak) luar biasa prestasinya memimpin daerah.
Ia mengatakan, saat ini usai Ahok menyatakan maju menggunakan perahu partai, pekan lalu, petahana dan timnya saat ini sudah gelagapan, apakah pasti maju atau tidak sebagai calon di 2017 mendatang. Ketidakpercayaan Ahok ini ditunjukkan usai mengumpulkan satu juta KTP, tapi akhirnya memilih jalur partai politik.
Masinton juga blak-blakan mengenai kinerja Ahok memimpin Jakarta sejak Jokowi jadi Presiden, 2014 silam. Ahok, tuturnya, bukanlah sosok pemimpin daerah yang moncer di kancah politik.
http://pekanews.com/2016/08/kambing-...di-pilgub-dki/
--------------------------

Manusia memang suka nyinyir.
Lihat dandanan gua cantik begini,
kok yaa pada banyak yang sirik?
Rabu, 3 Agustus 2016 18:02

Basuki Tjahaja Purnama
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak perlu bersaing dengannya di Pilkada DKI 2017 mendatang. Sebab, hanya perlu kambing didandani saja agar dirinya tidak kembali memimpin Pemprov DKI Jakarta.
Basuki atau akrab disapa Ahok menjelaskan, saat ini terdapat gerakan 3 juta KTP menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW. Jika gerakan ini benar-benar masif maka tidak menutup kemungkinan dirinya akan kalah dalam Pilkada DKI mendatang.
"Statemen nolak, kamu ngumpulin orang 1 juta (KTP) aja enggak percaya, kumpulin ada 3 juta nantikan yang tentuin kan di pemilihan 15 Februari. kalau memang ada 3 juta orang tidak suka sama saya berarti langsung siapapun yang jadi kepala daerah," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/8).
Terlebih, jika dalam Pilkada hanya ada dua pasangan calon. Dengan koalisi penolakan yang besar maka tidak perlu kader PDI Perjuangan Risma diboyong ke Jakarta. Cukup kambing dibedakin saja sudah bisa menang.
"Orang sudah ada yang bilang ya, gue baca ya, jangankan siapa, kambing kasih bedak lawan Ahok aja menang. Sederhana, Ya sudah. Kalau kambing aja bisa menang kita enggak usah ngomong pilkada ya sudah kita ngomong kerja saja. Kambing dibedakin saja menang," ungkapnya sambil terkekeh.
Sebelumnya, Formulir dukungan berkop Forum RT RW DKI Jakarta beredar di sebuah sekolah taman kanak-kanak di Jakarta Timur. Salah satu orangtua murid di TK itu, Il (41), mengaku diminta pihak sekolah untuk mengisi formulir dukungan tersebut saat acara halalbihalal yang berlangsung pada Jumat (29/7).
Formulir itu menyatakan membutuhkan 3 juta KTP untuk menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW.
http://www.merdeka.com/politik/ahok-...ja-menang.html
Banyak Penolakan, Ahok Pakai Istilah Kambing Dibedakin
RABU, 03 AGUSTUS 2016 | 19:54 WIB
.jpg)
illustrasi
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 terus menggelinding. Salah satunya adalah kemunculan Forum Ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Mereka sesumbar akan mengumpulkan 3 juta KTP untuk gerakan menolak Ahok.
Menurut Ahok, aksi yang dilakukan Forum Ketua RT/RW itu sah secara demokrasi. Namun, kata Ahok, karena sudah bermain politik, seharusnya mereka berhenti dari jabatan sebagai ketua RT dan RW karena mereka dibayar menggunakan uang APBD. "Siapa pun menerima APBD enggak boleh (ikut) politik," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2016.
Ahok menilai kebanyakan orang yang berkampanye tidak lagi membahas soal visi-misi dalam membangun Ibu Kota, melainkan supaya dia tidak menjadi gubernur lagi. "Calon enggak pernah ngomong program. Cuman ngomongin kumpulin jangan Ahok. Pokoknya kan tolak Ahok," katanya.
Jika memang ada tiga juta orang yang tidak menyukainya, Ahok mengartikan mereka sebagai pesaing yang akan langsung berhadapan dengannya atau head to head. "Istilah orang politik, kambing dibedakin pun kalau dicalonin dapat tiga juta suara, lho," tuturnya.
Istilah kambing dibedakin muncul dari pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, yang mengatakan, siapa saja, meski kambing dibedaki sekalipun, akan menang bila diusung partainya. “Apalagi bila lawan politiknya adalah Ahok,” ucap Masinton pada Senin kemarin.
Ahok pun hanya tertawa menyikapi banyaknya penolakan terhadap dirinya. Dia tidak mau ambil pusing dan hanya berfokus pada pekerjaan sampai masa jabatannya habis pada Oktober 2017. "Kalau kambing saja bisa menang lawan saya, lebih baik jangan ngomong pilkada. Gua urus kerja saja," tuturnya.
https://m.tempo.co/read/news/2016/08...bing-dibedakin
Masinton Sesumbar (PDIP), Kambing Diberi Bedak Pasti Menang Lawan Ahok
Selasa, 2 Agustus 2016 11:08 WIB
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berbagai upaya dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mendapatkan perahu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju pada Pemilihan Gubernur 2017 mendatang. Namun, hingga kini upaya Ahok tersebut tak berhasil.
Kader PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu sesumbar, partai berlambang banteng moncong putih itu mampu mengalahkan Ahok di Pemilihan Gubernur (PIlgub) DKI Jakarta.
Masinton mengumpakan, kambing pun jika dibedaki oleh PDI Perjuangan, pasti menang di Pilgub Jakarta kalahkan Ahok. "Meski kambing dibedaki sekalipun, kami usung pasti menang. Apalagi lawannya cuma Ahok," kata Masinton saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru, Senin, 1 Agustus 2016.
Masinton masih sesumbar. Ia mengatakan, Ahok bukanlah lawan tangguh bagi PDI Perjuangan di Pilgub DKI Jakarta. Alasannya, PDI Perjuangan memiliki kader dengan track record (rekam jejak) luar biasa prestasinya memimpin daerah.
Ia mengatakan, saat ini usai Ahok menyatakan maju menggunakan perahu partai, pekan lalu, petahana dan timnya saat ini sudah gelagapan, apakah pasti maju atau tidak sebagai calon di 2017 mendatang. Ketidakpercayaan Ahok ini ditunjukkan usai mengumpulkan satu juta KTP, tapi akhirnya memilih jalur partai politik.
Masinton juga blak-blakan mengenai kinerja Ahok memimpin Jakarta sejak Jokowi jadi Presiden, 2014 silam. Ahok, tuturnya, bukanlah sosok pemimpin daerah yang moncer di kancah politik.
Sebelumnya, Masinton mengatakan, Ahok jadi Gubernur Jakarta karena faktor kebetulan, bukan prestasi sebagai orang politik. "Ahok bukanlah orang yang dipersiapkan untuk nomor satu, Ahok bisa jadi gubernur karena kebutulan saja," tuturnya.
Ia mengakui, PDI Perjuangan mendengar dukungan dari masyarakat yang menginginkan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharani, untuk maju di DKI-1.
Klik Juga: Pelukan Hangat Rusli Zainal-Ruhut Sitompul di Dalam Lapas
Dukungan serupa tak kalah banyak untuk Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Tapi sejauh ini PDI Perjuangan masih menanggapi santai aspirasi masyarakat.
"Kami telah mendengar ada komunitas yang mengusulkan risma, Djarot bahkan Ganjar pranowo. Semuanya kader, kami menyambut baik dukungan itu, karena datang dari warga bukan dari pengurus, artinya kader PDIP kepemimpinannya diinginkan oleh warga DKI," pungkasnya.
http://www.riauonline.co.id/2016/08/...ang-lawan-ahok
“Kambing Jika Dibedaki oleh PDIP Bisa Kalahkan Ahok di Pilgub DKI”
Agustus 3, 2016
Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang akan digelar memancing ragam pernyataan para politisi Partai Politik (Parpol). Salah satu pernyataan itu keluar dari Masinton Pasaribu yang dikenal sebagai kader PDIP. Dalam sebuah kesempatan ia menyatakan, partai berlambang banteng moncong putih itu mampu mengalahkan Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
Masinton mengumpakan, kambing pun jika dibedaki oleh PDI Perjuangan, pasti menang di Pilgub Jakarta kalahkan Ahok. “Meski kambing dibedaki sekalipun, kami usung pasti menang. Apalagi lawannya cuma Ahok,” kata Masinton saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru, Senin, 1 Agustus 2016, dilansir Riuaonline.
Masinton masih sesumbar. Ia mengatakan, Ahok bukanlah lawan tangguh bagi PDI Perjuangan di Pilgub DKI Jakarta. Alasannya, PDI Perjuangan memiliki kader dengan track record (rekam jejak) luar biasa prestasinya memimpin daerah.
Ia mengatakan, saat ini usai Ahok menyatakan maju menggunakan perahu partai, pekan lalu, petahana dan timnya saat ini sudah gelagapan, apakah pasti maju atau tidak sebagai calon di 2017 mendatang. Ketidakpercayaan Ahok ini ditunjukkan usai mengumpulkan satu juta KTP, tapi akhirnya memilih jalur partai politik.
Masinton juga blak-blakan mengenai kinerja Ahok memimpin Jakarta sejak Jokowi jadi Presiden, 2014 silam. Ahok, tuturnya, bukanlah sosok pemimpin daerah yang moncer di kancah politik.
http://pekanews.com/2016/08/kambing-...di-pilgub-dki/
--------------------------

Manusia memang suka nyinyir.
Lihat dandanan gua cantik begini,
kok yaa pada banyak yang sirik?
tien212700 memberi reputasi
1
5.5K
27
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan