Muqodimah

BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.
Logo Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014.

Sumber: wikipedia

Cerpen

Kisah ini berawal dari kehamilan istri ane yang ke-2, di perusahaan tempat ane bekerja, perusahaan ane memang mengikuti program BPJS Kesehatan dan seluruh karyawannya wajib mengikuti program tersebut, yang sebelumnya untuk jaminan kesehatan karyawan dibayar 1 bulan gaji setiap tahunnya. Kalo gajinya 2 juta dalam kurun waktu setahun agan sakit biaya berobatnya 2 jt berarti impas, lain lagi kalo biaya berobatnya lebih dari 2 jt, berarti agan ngutang sama perusahaan dari selisihnya, dan kalau agan ga sakit selama 1 tahun,, yeay,, selamat gan 1 bulan gaji full buat agan. Menurut ane biaya kesehatan itu tidak bisa ditakar nominalnya kalau kita sedang sakit. Tapi ane bersyukur berkat adanya program BPJS kesehatan keluarga kecil ane sekarang jadi terjamin.
Lanjut ceritanya, pas kehamilan anak ke-2 kami langsung periksakan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat I yang ane pilih waktu ane pertama buat kartu BPJS, bisa Puskesmas atau pun klinik yang bekerja sama dengan BPJS, pilihan ane jatuh pada klinik Sisma Medika, dengan melewati prosedur dan persyaratan yang benardan itu tidak sulit. Setelah periksa kesana ternyata klinik tersebut tidak ada fasilitas kebidanannya maka kami dirujuk ke bidan yang ditunjuk oleh klinik tersebut yang pastinya bekerja sama dengan BPJS. Nama bidan praktek tersebut adalah BIDAN HILDA, akhirnya periksalah kami disitu.
1 bulan, 3 bulan, 5 bulan berlalu sampai akhirnya istri ane disuruh cek darah untuk mengetahui kesehatan istri ane. Dan untukk cek darah ini istri ane dirujuk ke Puskesmas dengan melewati prosedur dan persyaratan yang benar dan itu tidak sulit. Hasil darah pun didapat, lalu hasil lab yang dibaca oleh bidan ternyata darah istri ane HBSAg nya positif, Apalagi itu HBSAg (+) ??? Disini ane ga akan ngejelasin secara detail apa itu HBSAg, yang ane tau dari bidan itu Virus Hepatitis gan,, yang pastinya orang yang sedang hamil dengan HBSAg (+) harus ada penanganan khusus. Setelah mengetahui itu semua kami diminta untuk dirujuk ke Rumah Sakit besar agar tidak salah penanganannya dan agar disiapkan pula Vaksin buat si bayinya nanti, just FYI orang yang melahirkan dengan HBSAg(+) bayinya harus segera diberi vaksin max 12 jam setelah lahir agar si bayinya tidak tertular].
Akhirnya istri ane minta dirujuk ke Rumah Sakit Port Medical Center, dengan harapan disitu ada Vaksin buat si bayi, konon katanya vaksin tsb susah didapat gan.. dan ternyata di Rumah Sakit tsb tidak ada, kata dokter yang periksa ane memang benar kalau vaksin tersebut susah didapat, dan kalaupun ada harganya sangat mahal, dulu memang disetiap rumah sakit besar menyediakan tapi sekarang semua diambil alih oleh pemerintah, jadi kemungkinan besar ada di Rumah Sakit” milik pemerintah katanya.
Setelah dengar penjelasan seperti itu istri ane minta dirujuk lagi, kali ini dirujuk ke RSUD Koja, lagi-lagi melewati prosedur dan persyaratan yang benar tentunya, dan itu tidak sulit. Sebenarnya rada ragu dirujuk ke RSUD Koja karena banyak yg bilang ..bla bla bla bla.. tapi demi si debay akhirnya ane tutup kuping dan lanjutkan perjuangan ane dan istri. Periksalah istri ane di Rumah sakit tsb.
Sampai akhirnya dokter memvonis istri ane harus di operasi ceasar ( bukan goyang ceasar yah gan ) dan ane disuruh mengambil vaksin buat si bayi di Puskesmas yang ditunjuk, JFYI setiap wilayah di DKI Jakarta baik itu utara, barat, pusat, timur atau pun selatan, ada 1 Puskesmas yang di tunjuk sebagai gudang Vaksin di tiap-tiap wilayah. meluncurlah ane ke puskesmas tsb dengan melengkapi persyaratan yang diminta, dan itu tidak sulit. Alhamdulillah ane dapet vaksin itu gan.. dan itu FREE!! Alias gratis gan,, ane liat di box nya Harga Eceran Tertinggi nya Rp.3 juta sekian gan... WoW cukup mahal bukan untuk vaksin sekali suntik.
Pada tanggal 28 April 2016 tepatnya Jam 18.30 WIB Alhamdulillah Operasi ceasarnya berjalan dengan lancar, bayinya lahir dengan selamat dan istri ane nya pun sehat dan pada saat itu pun juga vaksin langsung disuntikan ke si bayi.
Keesokan harinya ane diminta oleh suster agar membuat kartu BPJS si bayi, tujuannya agar si bayi langsung di cover oleh BPJS. Dengan membawa fotocopy Surat Tanda Kelahiran dari Rumah Sakit, ane langsung meluncur ke kantor BPJS, prosesnya cepat, mudah hari itu juga langsung jadi dan langsung bisa dipakai. Yang terpenting agan sudah siapkan nama buat si bayi.
Sampai akhirnya di hari ke-4 kami dibolehkan pulang. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan tidak seribet yang dibayangkan.

Biaya-biaya

1) Biaya Periksa ke Klinik = Rp. 0
2) Biaya Periksa ke Bidan = Rp. 0
3) Biaya Periksa Ke Rumah Sakit = Rp. 0
4) Biaya Operasi Ceasar = Rp. 0
5) Biaya Vaksin = Rp. 0
6) Biaya Rawat Inap 4 Hari = Rp. 0
7) Biaya Dokter = Rp. 0

Kesimpulan dan Saran

1) Kalau diliat dan dipikir-pikir doang, proses yang ane jalanin dari awal sampai anak ane lahir itu ribet gan,, tapi disini ga cukup diliat n dipikir doang gan,, tapi butuh action, action gan.. setelah dijalanin ga ribet kok

2) Kebanyakan orang yang bilang ribet, itu biasanya salah prosedurnya gan,,, maka dari itu pahami dulu prosedur serta persyaratan"nya. JFYI Setiap Rumah Sakit itu beda-beda prosedur dan Persyaratanya gan, jadi lebih baik bertanya, kan ada pepatah, malu bertanya tersesat di rumah sakit.

3) Siapkan Fotocopyan dokumen-dokumen penting misal: KTP, Kartu BPJS, Kartu Keluarga dll, karena itu pasti kepake gan untuk pengarsipan ke BPJSnya.

4) Jangan lupa berdoa gan,,, agar semua urusan dimudahkan.