Wheelbuilding - Rakit dan Buat Sendiri Roda Sepedamu
TS
indosipie
Wheelbuilding - Rakit dan Buat Sendiri Roda Sepedamu
Salam agan2 semua, newbie pengen share sedikit pengetahuan tentang wheelbuilding alias merakit roda sepeda. Kebetulan TS lagi kegandrungan ngerakit roda dan sampai sekarang udah bikin 3 set roda (2 set untuk fixie, 1 set untuk classic city bike). Ini jepretan hasil rakitan TS:
Spoiler for Set 1:
Rakitan pertama, sepeda juga rakitan sendiri untuk pertama kali..eeh belum setahun udah dicuri orang
Spoiler for Set 2:
Proyek ngerakit sepeda kedua, karena TS juga suka yg klasik2..tapi sepeda belum 100% selesai karena udah keburu dipake gara2 sepeda ilang
Spoiler for Set 3:
Proyek ketiga, sepeda dalam proses perakitan
Di sini TS bakal menjelaskan langkah2 ngerakit roda, dan sebisa mungkin TS bikin singkat & padat. Sebenernya banyak juga video tutorialnya di You*ube, tapi TS berusaha merinci beberapa hal penting dalam ngerakit sesuai yg pernah TS pelajari. TS belum ahli & bukan profesional, baru belajar juga, cuma pengen share aja siapa tau bermanfaat buat agan2. Maaf kalau Thread nya panjang banget atau ada kalimat2 yang kurang jelas, semoga agan2 berkenan
PS: sebagian besar gambar dan materi TS dapetin dari buku wheelbuilding yg TS punya
Tools yang dibutuhkan
Spoiler for Tools:
1. Spokey (Spoke Wrench)
Spoiler for Spokey:
2. Spoke driver (bisa pake obeng minus yg agak kecil)
Spoiler for Spoke Driver:
3. 1 ruji atau batang cotton bud untuk masukin nipple ke high profile velg
4. Wheel truing stand / stand roda (bisa bikin sendiri)
Spoiler for Wheel Truing Stand:
5. Dishing gauge (bisa bikin sendiri)
Spoiler for Dishing Gauge:
6. Tensionmeter (optional, soalnya mahal banget)
Spoiler for Tensionmeter:
Material untuk bikin roda
Spoiler for Material Roda:
1. Hub
2. Rim atau Velg
3. Ruji: ada beberapa versi, seperti terlihat pada gambar. Masing2 punya kelebihan & kekurangan tersendiri
Spoiler for Spoke:
4. Nipple: ada ukuran panjang 12, 14 dan 16mm
Spoiler for Nipple Size:
5. Rim tape (atau plester khusus untuk tubeless)
Pengukuran roda
Spoiler for Pengukuran:
Dalam perakitan roda, sebisa mungkin pengukuran dilakukan secara presisi, terutama untuk menentukan panjang ruji. Biasanya ruji diproduksi dalam ukuran kelipatan 2 (240..242..244..dst.) dalam skala milimeter, tapi ada juga yg kelipatan 1. Karena hasil pengukuran bisa memunculkan 1 angka di belakang koma, pembulatan biasanya dilakukan. Tapi sebisa mungkin jangan melebihi 1 milimeter dr hasil pengukuran.
Spoiler for Mengukur Hub:
TS biasanya pke kalkulator yg ada di website ini. Untuk roda depan, panjang ruji biasanya sama untuk sisi kanan dan kiri. Untuk roda belakang, biasanya ruji di sebelah kiri (non-drive side) lebih panjang karena di sebelah kanan (drive side) ada gear. Tapi kadang bisa sama (untuk flip-flop-hub). Jadi perlu diingat, garis tengah hub belakang tidak selalu sama dengan garis tengah as hub.
Spoiler for Ukuran Hub:
Spoiler for Mengukur Velg:
Ukuran yang dibutuhkan dari velg adalah ERD atau Effective Rim Diameter.
Spoiler for ERD:
ERD adalah posisi di mana nipple “duduk” di dalam velg. Jadi bukan diameter terluar dari velg. Kadang manufaktur velg memberi keterangan ERD di velg atau di website mereka.
Tipe Crossing Ruji
Spoiler for Tipe Crossing Ruji:
Pada dasarnya, ada 5 jenis:
0-Cross: sering disebut juga Radial, seperti roda depan Set 2 punya TS
1-Cross: seperti roda depan (velg silver) Set 3 punya TS
2-Cross: -
3-Cross: seperti di Set 1
4-Cross: -
yang paling umum dipakai adalah 3-Cross
Persiapan Merakit
Spoiler for Persiapan:
Jangan lupa untuk memisahkan ruji dan diberi tanda, karena ukurannya susah dibedakan secara kasat mata
Oleskan sedikit minyak pelumas biasa di ulir ruji dan nipple
Step 1 - memasukkan ruji drive side (kanan)
Spoiler for Step 1:
Salah satu ciri khas para wheelbuilder adalah memposisikan tulisan di hub satu garis dengan pentil. Katanya biar memudahkan mencari pentil
Oleh karena itu, lubang ruji di hub yg sejajar dengan tulisan ditandai angka 0, dan seterusnya berlawan jarum jam.
Spoiler for Penomoran Hub:
Ruji pertama dimasukkan ke lubang yang nomornya sesuai dengan tipe crossing yang diinginkan. Jadi kalau mau buat 3-cross, maka ruji pertama dimasukkan ke lubang nomer 3. Ruji dimasukkan dari luar hub, kemudian masukkan ruji ke lubang di velg.
Spoiler for Hub Luar & Dalam:
Lubang yang dipilih adalah yang posisinya di belakang lubang pentil (kalau dilihat dari samping, maka yg ada di sblh kiri lubang pentil).
Spoiler for Lubang pertama di Velg:
Perhatikan lubang di velg tidak dalam posisi garis lurus. Separuh lubang condong ke kanan, sisanya ke kiri. Semua ruji yang masuk dari sisi drive side, dimasukkan ke lubang yg condong ke kanan, begitu pula sebaliknya.
Spoiler for Posisi lubang di velg:
Kemudian nipple dipasang di ujung ruji, tidak perlu sampai ulir habis, cukup setengah ulir untuk step awal.
Lanjutkan dengan ruji kedua berlawanan jarum jam, dimasukkan ke lubang hub, berjarak satu lubang dari yg pertama digunakan. Ruji ini kemudian dimasukkan ke lubang berjarak 3 lubang dari yg pertama yg digunakan, juga berlawanan jarum jam.
Spoiler for Selesai Step 1:
Step 2 - memasukkan ruji non-drive side (kiri)
Spoiler for Step 2:
Perhatikan bahwa lubang hub kanan dan kiri tidak sejajar. Maka lubang pertama yang digunakan adalah yang berada di sebelah kiri dari lubang hub kanan. Selanjutnya sama dengan Step 1.
Spoiler for Lubang di Hub untuk Step 2:
Spoiler for Selesai Step 2:
Step 3 - memutar hub
Spoiler for Step 3:
hub di putar dari sisi drive side berlawan jarum jam semaksimal mungkin. Sehingga posisi ruji kini tidak radial lagi seperti di step2 awal. Jika step2 dilakukan dengan benar, maka tidak ada ruji yang “memotong” wilayah lubang pentil, jadi nanti pentil bisa diakses dengan mudah
Step 4 - memasukkan ruji drive side (kanan) dari dalam
Spoiler for Step 4:
Selanjutnya, masukkan ruji ke lubang di drive side dari sisi dalam. Bisa dimulai dari lubang mana saja. Kemudian silangkan (diputar berlawanan jarum jam) dengan ruji yang sudah dipasang di awal dengan rumus = atas + atas + bawah. Artinya, ruji melewati 2 ruji dari atas, kemudian di ruji ketiga dilewati dari bawah kemudian dimasukkan ke lubang velg.
Spoiler for 3-Cross-Laced:
Lubang yg dipilih adalah yg condong ke kanan (sesuai sisi drive side) yg berada di antara lubang yg sudah dimasuki ruji pada step awal. Pada step ini akan terlihat apakah panjang ruji yg sudah kita ukur sesuai atatu tidak. Pada step ini, untuk memasukkan nipple mungkin dibutuhkan alat bantu spt yg sudah dijelaskan di bagian Tools.
Step 5 - memasukkan ruji non-drive side (kiri) dari dal am
Spoiler for Step 5:
Langkah sama persis dengan Step 4
Step 6 - mengencangkan ruji
Spoiler for Step 6:
Pada Step ini, semua ruji masih kendur. Kini saatnya meletakkan roda di stand. Kemudan kencangkan dengan memutar nipple. Agar merata, putar nipple higga tepat ulir di ruji habis. Kadang TS mengencangkan lebih jauh lagi, tapi sebisa mungkin jumlah putaran obeng sama untuk semua ruji.
Spoiler for Selesai Step 6:
Step 7 - fine tuning
Spoiler for Step 7:
Step ini sebaiknya dilakukan ketika kondisi badan tidak terlalu lelah, karena jika baru pertama kali merakit roda, biasanya step ini yang bikin “frustasi” atau capek. Yang penting sabar dan telaten.
Dekatkan pengukur lateral & radial trueness (pengukur horizontal dan vertikal) ke velg kemudian putar velg. Akan terlihat velg tidak berputar secara sempurna, ada bagian yg condong ke kiri, ada yg ke kanan juga atas bawah. Untuk roda belakang, biasanya TS berorientasi ke sisi drive side karena ruji di sisi drive side lebih pendek. Artinya jika melihat dari sisi drive side, bagian velg yg condong ke kiri harus “diarahkan” ke kanan. Salah satu rumus yg perlu diingat: mengencangkan ruji di sisi drive side, akan membuat velg semakin dekat ke sisi drive side, dengan kata lain sisi drive side semakin “masuk” ke velg, juga sebaliknya. Dalam mengencakan nipple, sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit dengan menggunakan spokey (spoke wrench). Biasanya TS memutar setengah putaran jarum jam.
Spoiler for Lateral & Radial Trueness:
Spoiler for Mengkoreksi velg yg condong ke kiri (lateral trueness):
Karena TS ingin mengkoreksi sisi velg yg condong ke kiri (non-drive side), maka TS harus mengencangkan nipple dari ruji di sisi drive side sembari mengendorkan nipple dari ruji di sisi non-drive side, dengan takaran yg sama. Terus lakukan hingga “kecondongan” berkurang signifikan. Tapi pada step ini tidak perlu terlalu sempurna karena masih ada step2 berikutnya yang mana pasti akan mengubah kondisi yg sudah dicapai pada step ini.
Spoiler for Mengkoreksi velg yg condong ke kanan (lateral trueness):
Langkah sama dengan sebelumnya.
Spoiler for Mengkoreksi velg yg “naik - turun” (radial trueness):
Pada step ini, TS cenderung untuk mengurangi sisi velg yg “lebih tinggi”. Artinya sisi tersebut lebih jauh jaraknya terhadap hub dibandingkan dengan sisi lain. Jadi nipple yg ada di sisi lebih tinggi tersebut harus dikencangkan agar “menarik” velge ke arah hub. TS biasanya mengencangkan secara berpasangan, artinya ruji dari sisi drive side & non-drive side sama2 dikencangkan agar tidak terlalu mengubah lateral trueness
Spoiler for Menyamakan tegangan:
setelah lateral & radial trueness dikoreksi, kini saatnya mengkoreksi tegangan ruji. Berhubung Tensionmeter harganya mahal, maka TS biasanya menggunakan suara dari ruji yg diketuk dengan benda plastik. Pada tahap awal, samakan sebisa mungkin suara dari tiap ruji. Lakukan untuk satu sisi dulu, kemudian lanjut di sisi sebaliknya. Suara dari tiap ruji tidak perlu terlalu sama karena untuk mencapai itu sangat sulit tanpa mengubah trueness yg sudah dikoreksi di step2 sebelumnya.
Spoiler for Mengkoreksi posisi hub terhadap velg:
Setelah tegangan dikoreksi, lepas roda dari stand kemudian posisikan wheel dishing gauge seperti pada gambar. Ingat, acuan pengukuran adalah dari Locknut (posisi di mana frame end atau fork end menempel pada hub), bukan dari ujung as hub. Jarum pengukur ditempelkan di locknut sehingga ujung alat menempel rata pada velg. Kemudian tukar posisi velg di sisi sebaliknya. Lihat apakah jarum menyentuh locknut, atau terlalu dalam atau terlalu tinggi. Jika ujung jarum tidak menempel alias terlalu tinggi dari locknut, maka semua ruji dari sisi tersebut perlu dikendorkan agar mendorong hub “keluar” dari velg. Jika ujung jarum melebihi locknut, atau ketika jarum ditempelkan ke locknut tapi ujung alat tidak menempel rata dengan velg, maka hub perlu “ditarik” ke dalam velg
Spoiler for Dishing:
Spoiler for Mengkoreksi tegangan & final tuning:
Setelah wheel dish dikoreksi, kembalikan roda ke stand dan putar. Lihat apakah lateral & radial trueness perlu dikoreksi. Setelah dikoreksi, langkah terakhir adalah membuat ruji mencapai tegangan yang diinginkan. Dengan asumsi semua ruji sudah pada tegangan yang sama, maka langkah ini tidak akan mengubah lateral & radial trueness. Setelah tegangan yang diinginkan tercapai, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah “mengurangi” tegangan ruji dengan cara menekan ruji dengan tangan, seperti pada gambar. Biasanya akan terdengar bunyi “ting”, dan itu normal.
Spoiler for Tension release:
Spoiler for Trueness Punya TS:
Spoiler for Lateral Trueness:
Spoiler for Radial Trueness:
Akhrinya agan2 berhasil merakit roda agan2 sendiri
TS sendiri mengakui, bahwa roda yang TS buat mungkin masih jauh dari sempurna, terutama dalam hal tegangan. Menurut yang TS pernah baca, tegangan akan mempengaruhi keawetan roda. Dalam artian, jika tegangan tidak sempurna, roda akan menjadi tidak “true” mungkin setelah dipakai beberapa puluh kilometer. Dengan tegangan yang “sempurna”, lateral & radial trueness akan lebih awet, mungkin setelah beberapa ratus kilometer. Klo udah nggak true, maka harus dikoreksi lagi setelah dipake.
Sekian thread yang panjang ini, semoga bisa menambah ilmu agan2 sekalian. Happy wheelbuilding!!
*Tentunya bisa dilanjut dengan diskusi