DINAMIKARAKYATCOM - Warga turunan China sudah merajalela di republik ini, mereka tidak menghormati lagi perbedaan agama. Seenaknya bersuara di negeri kita ini.

Ironisnya, mereka menimbulkan efek negatif, di mana umat islam sedang memasuki waktu ibadah sholat magrib, seketika suara adzan berkumandang, seorang pria turunan China tidak senang mendengar adzan, dan menganggap adzan merupakan keributan.

"Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Mari bersama-sama, apakah kita tetap mentolerir mereka hidup di tanah air atau sebaliknya mereka menciptakan manuver untuk menguasai NKRI, yang mayoritas umut islam terbesar di dunia," seru Wakil Ketua PW Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (Himmah) Sumut Fery Fadli Sinaga, melalui pesan elektronik diterima wartawan, Sabtu (30/7/2016).

Massa warga telah membakar 6 rumah ibadah vihara dan kelenteng di Kota Tanjungbalai. Ini terjadi akibat amarah dari seorang pria turunan China yang memaki suara adzan magrib dari Masjid Al Makhsun.

"Ini sudah tidak benar, kita (umat islam) harus bersatu, saat ini dan waktu akan datang harus kita perhitungkan, sebelum kita terpinggirkan," katanya.

Fadli meminta pemerintah bersikap tegas terhadap warga turunan China di Indonesia. Kerusuhan di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, harus menjadi refrensi untuk memposisikan keberadaan mereka (warga turunan China) di dalam kehidupan bernegara.

"Paska reformasi semua ini berubah. Dari sisi ekonomi kita (pribumi) sudah dijajah, mereka ingin mencoba dari sisi keyakinan (agama) dan sosial untuk mengusai NKRI. Ini wajib dilawan, sebelum kita terasingkan!" tegas putra daerah Tanjungbalai ini. (art/drc)

Sumber



Pemimpin Redaksi
Arief Tampubolon

Staf Redaksi
Muhammad Artam
Arie. S
Oktafianus
Romi Irawan
David Alfath
Raden Arman
Nofal

Email Redaksi:
dinamikarakyat@ymail.com

Alamat:
Jalan Sepakat No.2A Menteng Raya Medan
Kode Pos: 20228, CP: 0813 7036 0011 - 0813 7692 6178