KLIKBALIKPAPAN.CO – Meliana (41), warga keturunan Cina yang disebut sebagai biang kerok dan pemicu kerusuhan hingga perusakan dan pembakaran tempat ibadah di Tanjungbalai, lolos dari jeratan hukum. Nama Meliana tak muncul dari 17 tersangka yang sudah ditetapkan polisi.

Sebelumnya polisi telah tetapkan 12 tersangka dan menetapkan 5 tersangka baru dalam kerusuhan yang mengakibatkan sejumlah rumah ibadah rusak di Tanjungbalai, Sumatera Utara. Kini, total sudah ada 17 tersangka yang ditetapkan polisi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting dalam keterangannya, Senin (1/8/2016), dikutip detikcom, menuturkan warga yang ditetapkan sebagai tersangka adalah pelaku kerusuhan. Sedangkan, Meliana, wanita etnis Cina yang meminta pengurus Masjid Almakshun mengecilkan suara masjid sehingga memicu kerusuhan, tidak dijadikan tersangka. “Kalau Meliana tidak, dia bukan tersangka. Ia sebagai saksi,” ujarnya, dikutip medansatu.

Kerusuhan berbau SARA di Tanjung Balai Sumut bermula dari Meliana yang protes terhadap suara adzan. Meski sudah dilakukan mediasi, Meliana masih ngotot. Aksi itulah yang membuat ratusan warga Tanjung Balai murka dan spontan melakukan perusakan.

Sekretaris Forum Umat Islam Tanjung Balai, Ustadz Luthfi Ananda Hasibuan, mengatakan peristiwa itu menjadi puncak kemarahan warga akibat sikap warga Cina yang selama ini sangat arogan. “Mereka suka menyepelekan, suka semena-mena, jika kesenggol sedikit langsung marah dan tak segan mengajak berkelahi,” ujarnya saat dihubungi Suara Islam Online, Sabtu, 30/7/2016.

Menurutnya, “Sudah menjadi rahasia umum, sekitar Vihara sering terjadi prostitusi, mereka menjual anak-anak kita dari kaum Muslimin,” ungkap Ustadz Luthfi.

Karena itulah, kata dia, warga sudah lama geram. “Selama ini kita sudah bersikap sabar, namun karena sudah keterlaluan dan kemarahan warga tak terbendung jadi sekarang ini puncaknya,” ungkapnya.

Sambel



Tersangka berdiri di tengah depan memakai baju merah